Tim Ganjar-Mahfud: Korupsi BTS Bikin Penetrasi Digital Melambat

Sejumlah menteri Jokowi tersandung kasus korupsi

Jakarta, IDN Times - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Hariyadi Sukamadani mengatakan, korupsi base transceiver station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung 1-5 Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) telah berdampak terhadap penetrasi digitalisasi di seluruh penjuru Tanah Air. 

"Masalah internet yang menyangkut masalah satelit sebenarnya sudah ada semua di Indonesia, namun mohon maaf pada kasus besar (korupsi) BTS berdampak pada melambatnya upaya penetrasi digitalisasi kita secara keseluruhan," tegas Hariyadi dalam talkshow Gen Z Memilih Special bertema Pengusaha Indonesia Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri," Selasa (5/12/2023). 

Baca Juga: Ganjar-Mahfud Janjikan Ekonomi RI Tumbuh 7 Persen, Mungkinkah?

1. TPN Ganjar-Mahfud harap tak ada korupsi lagi

Tim Ganjar-Mahfud: Korupsi BTS Bikin Penetrasi Digital MelambatIlustrasi Koruptor (IDN Times/Mardya Shakti)

Meski begitu, ia menyakini akselerasi digitalisasi akan terus meningkat yang didukung oleh kapasitas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), yang diharapkan akan tetap bertambah. Sehingga masalah infrastruktur digital menurutnya tidak perlu dipermasalahkan, asal tidak ada kejadian korupsi lagi. 

"Sepanjang tidak ada kejadian korupsi yang masif seperti kemarin, penetrasi sudah bisa berjalan. Tapi yang kita perlukan selain dari infrastruktur adalah justru dari sisi software, dari sisi bagaimana kita memperkuat itu urusan APBN dan mengisi seluruh software oleh hasil anak bangsa," tutur Hariyadi.

Mantan Ketua Umum Apindo tersebut mencontohkan, anak muda di China sangat maju dan sangat fokus dalam membangun transformasi digital, karena semua (aplikasi) di Negeri Tirai Bambu mayoritas buatan sendiri. 

Menurutnya, peran aktif dari generasi muda juga sangat penting untuk mengembangkan berbagai software atau sistem lokal, yang dapat digunakan di negeri sendiri. 

"Di China kita tidak menemui aplikasi Google, WhatsApp, dan Amazon, semua aplikasinya berbasis sistem lokal. Menurut kami, China bisa sukses masa kita enggak, di Indonesia itu masalahnya sisi desain kebijakannya seperti apa?" ungkap Hariyadi. 

2. Revolusi mental program Jokowi dinilai tidak efektif

Tim Ganjar-Mahfud: Korupsi BTS Bikin Penetrasi Digital Melambatwebsite KANTOR POLITIK indonesia

Dengan maraknya kasus korupsi yang menjerat sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, pemerintahan Joko "Jokowi" Widodo periode kedua, Hariyadi mengatakan, hal ini mencerminkan bahwa program gerakan revolusi mental yang diharapkan meminimalisir tindak korupsi justru tidak efektif. 

"Pandangan kami, program revolusi mental Pak Jokowi, ya udahlah ke laut. Kenyataannya korupsi menteri (Kabinet Indonesia Maju) ada berapa? Untuk mengatasi korupsi jadi perlu pemimpin yang firm, makanya saya mendukung pasangan nomor urut 3 (Ganjar-Mahfud).  Saya harap Pak Mahfud MD menjaga konsistensi penegakan itu," tegasnya. 

3. Ganjar-Mahfud ingin masyarakat mandiri dan produktif

Tim Ganjar-Mahfud: Korupsi BTS Bikin Penetrasi Digital Melambatilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)

Menurut Hariyadi, paslon nomor urut 3 akan mendorong masyarakat untuk lebih produktif dan mandiri mengembangkan berbagai kreativitas anak muda. Dengan demikian, masyarakat tidak terlena dengan berbagai program-program yang diberikan pemerintah dan bergantung pada APBN. 

"Negara akan menjadi berjaya jika masyarakatnya secara ekonomi berdaulat, secara politik, dan berkepribadian menjadi niat kita dorong adalah bagaimana bisa produktif," jelas Hariyadi. 

Aktivitas belanja negara bakal didorong ke arah yang lebih berkualitas, seperti mendukung pemerataan dan pertumbuhan ekonomi. Akselerasi belanja negara yang berkualitas perlu terus didorong sehingga dapat memberikan dampak optimal bagi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi.

"Dalam pelaksanaan akan diubah jadi perbaikan sistem APBN,  karena sekarang key perfomance index belanja APBN lebih mengarahkan ke penyerapan saja. Jadi kami akan ubah itu atau usulkan, jadi kami mau marriage (mengawinkan) sistem, sehingga APBN tak hanya spending tapi harus berkualitas untuk menghasilkan ouput yang lebih baik," tegas Hariyadi.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya