Tren Aliran Modal Asing Keluar Berlanjut hingga Rp1,36 T
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) mencatat terjadi aliran modal asing keluar sebesar Rp1,36 triliun dari pasar keuangan domestik sepanjang pekan ini.
Tren aliran modal asing keluar masih berlanjut di tengah bergulirnya gugatan hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Berdasarkan data transaksi 25–27 Maret 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp1,36 triliun," kata Asisten Gubernur Bank Indonesia Erwin Haryono melalui keterangan resmi, Kamis (28/3/2024).
Baca Juga: Simak, Jadwal Operasional Bank Indonesia Selama Lebaran 2024
1. Aliran modal di saham paling deras keluar
Erwin menjelaskan dalam periode sepekan aliran modal asing yang keluar terdiri dari beli neto Rp0,97 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), jual neto Rp1,59 triliun di pasar saham, dan jual neto Rp0,74 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Adapun sepanjang 2024, atau berdasarkan data setelmen hingga 27 Maret 2024, tercatat nonresiden jual neto sebesar Rp33,31 triliun di pasar SBN.
"Kemudian nonresiden beli neto Rp28,90 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp20,05 triliun di SRBI," ucapnya.
Baca Juga: Aliran Modal Asing Keluar Rp6,68 Triliun
Editor’s picks
2. CDS 5 tahun terkerek di level 71,39 bps
Sejalan dengan perkembangan tersebut, premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 27 Maret 2024 sebesar 71,39 bps, naik dibandingkan 22 Maret 2024 sebesar 70,90 bps.
Sementara itu, tingkat imbal hasil (yield) SBN 10 tahun pada Jumat pagi (28/3) tercatat meningkat menjadi 6,73 persen, dari posisi Kamis (27/3) sebesar 6,70 persen.
Nilai tukar rupiah pada Jumat pagi (28/3) dibuka pada level (bid) Rp15.860 per dolar AS, dari level (bid) Rp15.850 per dolar AS.
Baca Juga: BI Wanti-wanti Lonjakan Inflasi di Ramadan dan Idul Fitri
3. BI optimalkan bauran kebijakan
Bank Indonesia bakal terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait.
BI juga mengoptimalkan srategi bauran untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.