Upaya Setop Gas Rusia, Jerman Sarankan Penduduk Berhemat

Jakarta, IDN Times - Robert Habeck, Wakil Kanselir Jerman, baru-baru ini meminta masyarakatnya untuk menghemat energi. Langkah itu diperlukan untuk mulai mengurangi ketergantungan negara terhadap impor gas dan minyak dari Rusia.
Jerman telah mendapatkan takanan untuk memutus pasokan minyak dan gas dari Rusia. Negara itu mengimpor hampir separuh kebutuhan gas dan seperempat minyak Rusia untuk memenuhi kebutuhan. Sejauh ini, Jerman belum mau memutus impornya meski telah melakukan pengurangan signifikan.
Tapi ketika warga Ukraina terus tewas saat diserang oleh pasukan Rusia, Jerman terus mendapatkan tekanan untuk menghentikan pembelian produk hidrokarbon Rusia. Menurut Kiev, salah satu upaya menghentikan mesin perang Presiden Rusia Vladimir Putin adalah dengan berhenti membeli minyak dan gas Rusia.
1. Berhemat untuk mengganggu Vladimir Putin
Perang di Ukraina telah memiliki dampak yang berat terhadap Jerman. Negara itu terus mendapatkan tekanan untuk berhenti mengimpor minyak dan gas dari Rusia. Penjualan produk hidrokarbon tersebut, dinilai sebagai salah satu cara menjalankan mesin perang Presiden Putin.
Tapi Jerman kesulitan untuk memutuskan aliran impor. Negara itu telah terlalu lama bergantung produk Rusia. Sebagai upaya untuk menyapih ketergantungan itu, Robert Habeck meminta rakyat Jerman untuk berhemat.
"Jika Anda bisa naik kereta atau sepeda selama Paskah, itu bagus juga: mudah di dompet dan mengganggu Putin," kata Habeck, dikutip dari BBC.
Jerman telah menurunkan impor minyak dan gas dari Rusia. Tapi sekitar 40 persen gas dan seperempat minyaknya masih dibeli dari Rusia yang kaya sumber energi. Sebagai tanggapan karena Rusia menyerang Ukraina, Jerman telah menghentikan pembukaan pipa gas Nord Stream 2.
Namun langkah Jerman masih dianggap belum cukup. Presiden Ukraian Volodymyr Zelenskyy telah mengkritik sikap Jerman tersebut, karena masih mengalirkan uangnya untuk membeli produk hidrokarbon Rusia.