Ahok Sebut PHE IPO Bukan Buat Cari Duit, tapi Cari Partner

IPO PHE disebut bukan hal mendesak

Jakarta, IDN Times - Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menegaskan tujuan utama Pertamina Hulu Energi (PHE) melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) adalah untuk mencari mitra strategis atau strategic partner.

Ahok menegaskan, mencari tambahan dana bukanlah tujuan utama dari IPO anak usaha Pertamina itu.

"Ya kan prinsip kita mau cari strategic partner sebenarnya. Kalau bisa dapat strategic partner, baru IPO juga boleh," kata Ahok saat ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (18/7/2023).

Baca Juga: Komisi VI DPR Apresiasi Kontribusi PHE Jaga Ketahanan Energi Nasional

1. IPO PHE tidak mendesak

Ahok Sebut PHE IPO Bukan Buat Cari Duit, tapi Cari PartnerIlustrasi Bursa Efek Indonesia (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Pertamina sendiri memang menargetkan PHE bisa melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini. Namun, Ahok memastikan, IPO PHE tidak terburu-buru karena bukan hal yang mendesak. Pertamina sendiri akan mengutamakan PHE untuk mendapatkan mitra strategis terlebih dahulu.

"Kita targetnya sih (IPO) tahun ini. Tapi kalau tahun ini gak bisa dapat partner yang bagus, kan gak mendesak juga, kan bukan butuh duit kan. Kita gak butuh duit kan," ujar Ahok.

Baca Juga: Ahok Temui Erick, Bahas Ekspansi Pertamina di Afrika

2. PHE cari mitra strategis yang bisa membawa nilai tambah hingga teknologi

Ahok Sebut PHE IPO Bukan Buat Cari Duit, tapi Cari PartnerPertamina Hulu Energi (PHE) (Dok. Pertamina)

Ahok mengatakan, dalam prosesnya, mencari mitra strategis bisa dari mana saja, termasuk dengan bantuan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA).

Adapun kriteria mitra strategis yang dicari ialah yang bisa membawa nilai tambah bagi bisnis PHE, hingga teknologi.

"Nah kita bisa kontak INA juga. Jadi prinsipnya kita itu bukan soal cari uang sebenarnya BUMN itu IPO, kita ingin dapat strategic partner, kita ingin bikin lebih transparan. Kita ingin partner itu yang bawa nilai tambah, bawa teknologi, bawa uang. Kan itu tujuannya," ujar Ahok.

3. IPO PHE masih terhambat regulasi di OJK

Ahok Sebut PHE IPO Bukan Buat Cari Duit, tapi Cari PartnerWamenBUMN, Pahala Nugraha Mansury (ANTARA/Nova Wahyudi)

Ahok mengatakan, dalam proses IPO PHE, masih ada kendala di regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), di mana jumlah saham yang dilepas ke publik minimal 7,5 persen. Ahok mengatakan persentase itu terlalu besar bagi PHE.

"Kan dari OJK kan 7,5 persen atau berapa, kan besar banget nih nilainya. Kalau memang gak bisa capai seperti itu, mungkin kita sesuai dengan dari konsultan, saya gak tahu dari Pak Wamen atau Pak Menteri seperti apa ya, putusannya ya," ujar Ahok.

Sebelumnya, pada 3 Juli 2023 lalu, Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury mengatakan, nilai kapitalisasi pasar PHE sangat besar, yakni di kisaran 17 miliar hingga 20 miliar dolar AS. Besarnya kapitalisasi pasar itu berkaitan dengan besaran saham yang harus dilepas ke publik.

Oleh sebab itu, Kementerian BUMN mengajukan kepada BEI dan OJK agar regulasi minimal 7,5 persen bisa diturunkan.

"Jadi kita akan bicara dengan BEI dan OJK, mungkin tidak kalau tidak di angka 7,5 persen," kata Pahala di Jakarta.

Baca Juga: Pertamina Ungkap Motif Penimbun 166 Ton BBM di Pasuruan

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya