Komisi VI DPR Apresiasi Kontribusi PHE Jaga Ketahanan Energi Nasional

Energi terbarukan akan mendominasi di masa depan

Jakarta, IDN Times - Komisi VI DPR RI, Rafli Kande mengapresiasi peran PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang berkontribusi dalam menjaga ketahanan energi nasional dengan kontribusi sebesar 68 persen produksi minyak nasional dan 34 persen produksi gas nasional pada tahun 2022. Hal itu disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI Rafli Kande, dalam keterangannya.

"Sebagai Sub Holding upstream, PHE berperan sebagai kontributor utama produksi migas nasional. Pada tahun 2022 PHE berkontribusi sebesar 68 persen produksi minyak nasional dan 34 persen produksi gas nasional," kata dia
dalam acara sosialisasi Peran Pertamina Hulu Energi Untuk Menjaga Ketahanan Energi Nasional, Minggu (21/5/2023).

Baca Juga: Anggota DPR Dorong Pertamina Hulu Energi Jadi Kunci Ketahanan Energi 

1. Komposisi energi akan berubah perlahan hingga 2050

Komisi VI DPR Apresiasi Kontribusi PHE Jaga Ketahanan Energi NasionalAcara sosialisasi Peran Pertamina Hulu Energi Untuk Menjaga Ketahanan Energi Nasional (dok. Istimewa)

Rafli menjelaskan berdasarkan data Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), bauran komposisi energi akan berubah perlahan hingga tahun 2050 di mana energi baru terbarukan akan mendominasi kebutuhan energi nasional.

Sejalan dengan hal tersebut, volume kebutuhan akan energi fosil pun akan terus meningkat sehingga PHE sebagai kontributor utama harus konsisten menjalankan proses bisnis secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.

"Saat ini, negara kita merupakan negara net importir minyak dimana produksi minyak dalam negeri belum bisa memenuhi kebutuhan minyak nasional sehingga diperlukan komitmen pemenuhan target produksi minyak nasional," ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Baca Juga: Lakukan Transisi Energi, PLN Gandeng Badan Energi Internasional

2. Strategi penuhi kebutuhan energi nasional

Komisi VI DPR Apresiasi Kontribusi PHE Jaga Ketahanan Energi Nasionalilustrasi energi (IDN Times/Aditya Pratama)

Ia menyampaikan, untuk memenuhi kebutuhan energi nasional, PHE menjalankan tiga strategi. Pertama untuk melawan laju penurunan di wilayah kerja eksisting, PHE melakukan pengeboran sumur pengembangan dan perawatan sumur.

Strategi kedua, PHE juga melakukan pengeboran sumur eksplorasi untuk mencari potensi cadangan baru untuk menjaga keberlanjutan bisnis. Kemudian strategi ketiga, PHE menjalankan akuisisi di wilayah kerja baru dengan bekerjasama melalui partner dan melakukan ekspansi.

"Seluruh strategi yang dijalankan memiliki kebutuhan pendanaan yang tidak sedikit sehingga PHE perlu mendapatkan dukungan dari berbagai aspek, di antaranya pendanaan dan langkah-langkah investasi yang transparan agar kegiatan operasional bisa berjalan lancar untuk menjaga ketahanan energi nasional," tutur dia.

Baca Juga: Kunker ke AS, Ridwan Kamil Cari Peluang Investasi Energi Terbarukan

3. Program dekarbonisasi PHE, manfaatkan sumber energi gas

Komisi VI DPR Apresiasi Kontribusi PHE Jaga Ketahanan Energi Nasionalilustrasi energi (IDN Times/Aditya Pratama)

Lebih lanjut dia menjelaskan, dalam rangka mendukung Green Strategy PT Pertamina (Persero), PHE melakukan berbagai macam program dekarbonisasi. Salah satunya melalui pemanfaatan sumber energi gas sebagai energi transisi yang rendah emisi dan ramah lingkungan.

Hal ini tercermin dari project gas yang telah diresmikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia pada tahun 2022 yaitu Proyek Strategis Nasional pengembangan lapangan utilisasi Jambaran - Tiung Biru (JTB) di Jawa Timur dan temuan potensi cadangan gas melalui pengeboran sumur eksplorasi di beberapa wilayah Indonesia.

"Dengan tersedianya investasi, baik melalui pasar keuangan maupun partnership, maka PHE dapat berkembang dan menjaga keberlanjutan hulu migas nasional serta diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan migas dalam negeri" imbuh dia.

Topik:

  • Hana Adi Perdana
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya