Anak Usaha Wijaya Karya Bidik Kontrak Baru Rp7,5 T di 2024

WIKA Beton kejar proyek di IKN

Jakarta, IDN Times - Anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau WIKA Beton menargetkan perolehan pendapatan atau omzet dari kontrak baru senilai Rp7,48 triliun pada 2024.

Sejumlah proyek yang disasar untuk mencapai target tersebut, antara lain pembangunan jalan tol, Ibu Kota Negara (IKN), infrastruktur pabrik swasta, bendungan, pelabuhan, gedung perkantoran, proyek perkeretaapian LRT dan MRT, dan lain-lain.

Baca Juga: Erick Panggil Bos Waskita dan WIKA, Bahas Restrukturisasi

1. Alokasikan belanja modal Rp230 miliar

Anak Usaha Wijaya Karya Bidik Kontrak Baru Rp7,5 T di 2024Seorang warga menunjukkan uang Rupiah kertas Tahun Emisi 2022 usai menukarkan di mobil kas keliling Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Gorontalo di Kota Gorontalo, Gorontalo, Jumat (19/8/2022). (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)

Untuk mencapai target tersebut, perusahaan mengalokasikan anggaran belanja modal alias capital expenditure (capex) senilai Rp230,17 miliar pada tahun ini.

“Memasuki tahun baru 2024, WIKA Beton bergerak optimis dengan menargetkan raihan omzet kontrak baru sebesar Rp7,48 triliun,” bunyi keterangan resmi perusahaan, dikutip Rabu (24/1/2024).

Baca Juga: Hutama Karya-WIKA Dapat PMN Rp24 Triliun, Buat Apa Saja?

2. Pendapatan Wika Beton dari kontrak baru Rp6,6 triliun pada 2023

Anak Usaha Wijaya Karya Bidik Kontrak Baru Rp7,5 T di 2024ilustrasi infrastruktur bendungan (dok. Kemenkeu)

WIKA Beton menargetkan kenaikan 13 persen omzet kontrak baru dari realisasi perolehan kontrak hingga akhir Desember 2023 yang mencapai Rp6,6 triliun.

Adapun proyek besar penyumbang perolehan kontrak perseroan pada tahun lalu, didominasi proyek di bidang infrastruktur sebesar 65,83 persen, industri sebesar 13,06 persen, properti 10,74 persen, kelistrikan 7,42 persen, disusul energi 2,5 persen, dan tambang 0,45 persen.

Sementara berdasarkan pelanggan, perolehan kontrak baru 2023 bersumber dari pelanggan eksternal sebesar 92,52 persen dan internal sebesar 7,48 persen.

Pelanggan eksternal berasal dari swasta sebesar 78,52 persen, disusul BUMN 12,91 persen, dan pemerintah 1,09 persen. Sedangkan pelanggan internal terdiri dari WIKA Holding sebesar 6,49 persen dan afiliasi WIKA 0,98 persen.

3. WIKA Beton punya bekal bertahan sepanjang pemilu 2024

Anak Usaha Wijaya Karya Bidik Kontrak Baru Rp7,5 T di 2024Pixabay

Manajemen menyatakan, perusahaan masih memiliki bekal kontrak carry over sebesar Rp4 triliun untuk mengisi perolehan penjualan sepanjang periode pemilu berlangsung.

“WIKA Beton juga secara proaktif mencari perolehan proyek non-APBN seperti dari sektor swasta, BUMN, serta pasar luar negeri. Strategi ini diharapkan dapat menunjang kinerja maksimal perseroan, dengan tetap berkomitmen kuat pada standar kualitas dan mutu serta penerapan tata kelola perusahaan yang baik,” tutur manajemen.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya