Apa Itu Devisa yang Diraup Singapura dari Konser Taylor Swift?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kesuksesan Singapura meraih eksklusivitas konser Taylor Swift di kawasan Asia Tenggara mendatangkan devisa untuk negara tersebut. Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong mengatakan, pihaknya memang mengeluarkan insentif yang besar demi meraih eksklusivitas itu.
Hal itu dilakukan demi mendongkrak pariwisata Singapura yang sempat jatuh akibat pandemik COVID-19.
“Ada insentif tertentu dari dana pemerintah yang ditujukan untuk mendukung industri pariwisata setelah terdampak COVID-19, dengan tujuan menjadikan Singapura jadi destinasi wisata di ASEAN," kata Lee dikutip Channel News Asia.
Nah, sebenarnya apa itu devisa yang diperoleh Singapura dari konser Taylor Swift? Berikut ulasannya.
Baca Juga: Dampak Ekonomi dari Konser Taylor Swift, Apa Itu Swiftonomics?
1. Pengertian devisa negara
Dalam Undang-Undang (UU) nomor 32 tahun 1964 tentang Peraturan Lalu Lintas Devisa yang dikutip Kamis, (14/3/2024), dijabarkan pengertian devisa, yakni saldo bank dalam valuta asing (valas) yang mempunyai catatan kurs resmi dari Bank Indonesia (BI).
Devisa menjadi alat dan sumber pembiayaan yang penting untuk negara. Devisa digunakan untuk pemeliharaan ekonomi masyarakat, peningkatan tahap hidup rakyat, serta pembangunan negara.
2. Alur devisa masuk dari wisatawan luar negeri
Devisa bisa berasal dari berbagai macam kegiatan atau transaksi. Misalnya dari hasil ekspor, pungutan bea masuk, kiriman valas dari luar negeri, penerimaan dividen atau jasa serta bunga dari luar negeri, dan sebagainya.
Editor’s picks
Nah, devisa juga bisa masuk dari wisatawan asing yang belanja di dalam negeri. Seperti yang dilakukan para penonton The Eras Tour dari berbagai negara di Singapura.
Para wisatawan biasanya membawa uang dari negara asalnya, yang tak bisa digunakan di negara tujuan berwisata. Oleh karena itu, wisatawan harus menukarkan uangnya sesuai dengan mata uang yang berlaku di negara tujuan wisata.
Dikutip dari situs resmi Pemprov Jambi, penukaran uang asing akan menambah simpanan valas bagi suatu negara, dan simpanan itu dihitung sebagai devisa negara.
Baca Juga: Swiftonomics, Segini Dampak Konser Taylor Swift ke Ekonomi Singapura
3. Pendapatan dari konser Taylor Swift setara 0,85 persen PDB Singapura
Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Suryopratomo mengatakan sumbangan konser Taylor Swift di negara tersebut setara 0,85 persen produk domestik bruto (PDB).
“Nilai ekonominya diperkirakan 0,85 persen dari GDP Singapore,” kata Suryopratomo kepada IDN Times, Rabu (13/3).
Berdasarkan data Bank Dunia (World Bank), PDB Singapura pada 2022 mencapai 466,79 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Jika dikonversi ke nilai tukar rupiah hari ini, maka nilainya setara Rp7.273 triliun (Rp15.581 per dolar AS).
Dari perhitungan IDN Times mengacu pada angka PDB Singapura tahun 2022, 0,85 persen sumbangan ekonomi dari konser Taylor Swift nilainya sekitar 3,97 miliar dolar AS, atau setara Rp61,82 triliun.
Namun, Menurut Direktur Penelitian Makroekonomi Maybank, Erica Tay, konser Taylor Swift mendongkrak pemasukan dari sektor pariwisata sekitar 350 hingga 500 juta dolar Singapura (senilai Rp4,08 sampai Rp5,83 triliun).
"Namun, hanya mengukur nilai dari konsernya berdasarkan dampak ekonomi langsung saja, adalah hal yang tidak tepat,” kata Erica Tay mengutip The Straits Times.
Baca Juga: Singapura Cuan dari Konser Taylor Swift, Ini Curhat Promotor Indonesia