Bos Pupuk Indonesia Ungkap Penyelamatan Rekind Gak Pakai Duit Negara

Hampir 100 persen kreditur sepakat restrukturisasi utang

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi mengungkapkan, penyelamatan PT Rekayasa Industri (Rekind) dari kepailitan tak membebani keuangan negara.

Rahmad mengatakan, selain memperoleh kesepakatan restrukturisasi hampir 100 persen, Pupuk Indonesia selaku induk juga memberikan penambahan modal. Adapun penambahan modal itu berasal dari dana perusahaan, alias tak berasal dari penyertaan modal negara (PMN).

“Jadi tidak ada PMN, dan alhamdulillah ini bisa kita selesaikan tanpa PMN, tanpa membebani keuangan negara, tapi mendukung misi pemerintah bisa tercapai,” kata Rahmad, dikutip dari keterangan resmi, Senin (5/2/2024).

Rahmad sendiri tak merincikan nominal utang yang direstrukturisasi, namun dia mengatakan, nilainya mencapai triliunan rupiah.

Baca Juga: BUMN Rekind Selamat dari Pailit, Erick Thohir: Alhamdulillah

1. Tak ada PHK selama proses PKPU

Bos Pupuk Indonesia Ungkap Penyelamatan Rekind Gak Pakai Duit NegaraDirektur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi. (dok. Pupuk Indonesia)

Rahmad mengatakan, selama proses restrukturisasi melalui Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), Rekind tak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Dia juga memastikan Rekind akan segera beroperasi normal dengan diperolehnya kesepakatan perdamaian (homologasi) dari 97 persen kreditur, penambahan modal, dan pemberian bisnis baru.

“Dengan utangnya bisa direstrukturisasi, perusahaannya sehat, bisa lari kencang lagi, bisa mendukung pembangunan industri-industri di Indonesia, hilirisasi, membantu pemerintah bisa keluar dari middle income trap, banyak sekali yang bisa kita lakukan,” tutur Rahmad.

Baca Juga: Airlangga Bagikan 1.000 Kupon Diskon Pupuk ke Petani di Bekasi

2. Alasan Rekind harus diselamatkan dari Pailit

Bos Pupuk Indonesia Ungkap Penyelamatan Rekind Gak Pakai Duit NegaraKantor pusat Kementerian BUMN. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Rekind adalah perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang rancang bangun industri atau yang dikenal sebagai engineering, procurement, dan construction (EPC).

Menurut Rahmad, perusahaan yang telah berdiri sejak 1981 itu telah mencetak begitu banyak engineer yang mendukung ekonomi berbasis industri di Indonesia. Oleh sebab itu, pemerintah memutuskan untuk menyelamatkan Rekind.

“Selama sekian tahun berdiri, alih teknologinya itu sudah terjadi. Beberapa waktu kemarin mengalami masalah finansial Tapi mandat dari pemerintah jelas, ini perusahaan EPC yang harus dipertahankan,” ucap Rahmad.

3. Rekind berkali-kali digugat pailit

Bos Pupuk Indonesia Ungkap Penyelamatan Rekind Gak Pakai Duit NegaraSeorang warga menunjukkan uang Rupiah kertas Tahun Emisi 2022 usai menukarkan di mobil kas keliling Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Gorontalo di Kota Gorontalo, Gorontalo, Jumat (19/8/2022). (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)

Sebelumnya, Rekind telah digugat PKPU berkali-kali. Tercatat, sampai Agustus 2023, anak usaha PT Pupuk Indonesia tersebut telah digugat pailit sebanyak delapan kali. Salah satu gugatannya berasal dari krediturnya, yakni PT Cladtek Bi Metal Manufacturing, PT Prima Kana Energy, PT Multitek Mitra Sejati, PT Tri Karya Teslatama, dan sebagainya.

Berdasarkan laporan keuangan Pupuk Indonesia pada 2022, Rekind mencatatkan kerugian tahun berjalan sebesar Rp1,3 triliun pada periode tersebut. Perusahaan juga mengalami defisit modal Rp6,86 triliun.

Modal kerja perusahaan berada di posisi negatif Rp6,57 triliun, dengan arus kas dari aktivasi operasi negatif Rp143,31 miliar. Aset perusahaan juga sudah menciut, hanya tersisa Rp5,56 triliun per akhir 2022, dari sebelumnya Rp7,78 triliun.

Saat ini, sebanyak 90,06 persen saham Rekind dikantongi Pupuk Indonesia, 4,97 persen dimiliki PT Pupuk Kalimantan Timur atau PKT, dan 4,97 persen dimiliki pemerintah.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya