Bos Siloam Ungkap Sederet PR Indonesia di Sektor Kesehatan

Peningkatan lansia bakal naikkan permintaan layanan RS

Jakarta, IDN Times - Kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia diperkirakan akan menghadapi peningkatan penduduk lanjut usia (lansia) pada tahun 2050. Hal tersebut diprediksi meningkat permintaan layanan kesehatan, khususnya layanan dokter spesialis.

Berdasarkan riset Statista, kawasan Asia Pasifik memiliki populasi mencapai 4 miliar orang serta Produk Domestik Bruto (PDB) melebihi 30 triliun dolar Amerika Serikat (AS), atau lebih dari Rp459.706 triliun (kurs Rp15.323 per dolar AS). Pada 2050, penduduk berusia lebih dari 60 tahun akan mengisi seperempat populasi di Asia Pasifik.

“Pergeseran demografi ini akan memunculkan permintaan layanan kesehatan yang tinggi, terutama bagi layanan spesialis,” kata Presiden Komisaris PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), John Riady dikutip dari keterangan resmi, Minggu (13/8/2023).

1. RI bisa kehilangan triliunan rupiah jika layanan kesehatan tak ditingkatkan

Bos Siloam Ungkap Sederet PR Indonesia di Sektor KesehatanMata uang Rupiah (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

John mengatakan, layanan kesehatan di Indonesia perlu ditingkatkan, terutama jumlah dokter spesialis. Jika tidak, maka triliunan rupiah akan keluar dari Indonesia, mengingat data peningkatan jumlah lansia di atas.

Siloam sendiri memiliki Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) di Siloam Hospitals Semanggi, Jakarta Selatan. Tempat tersebut menempati peringkat 63 sebagai rumah sakit kanker terbaik di Asia Pasifik.

Dengan peringkat itu, MRCCC Siloam menjadi yang paling unggul di Indonesia.

“Di tengah upaya kita meningkatkan dokter spesialis, dan menginginkan adanya peningkatan kualitas sektor kesehatan agar triliunan devisa tak lari ke luar negeri, masuknya MRCCC Siloam sebagai RS terbaik kanker di Asia Pasifik patut diapresiasi,” ujar John.

Baca Juga: IDI: Pengesahan RUU Kesehatan jadi Sejarah Kelam Dunia Kesehatan

2. Perlu bantuan permodalan hingga percepatan izin buat tingkatkan layanan kesehatan spesialis di RI

Bos Siloam Ungkap Sederet PR Indonesia di Sektor KesehatanSiloam Hospitals Laboan Bajo (IDN Times/Uni Lubis)

Adapun daftar rumah sakit kanker terbaik di Asia Pasifik itu diperoleh dari riset Newsweek bersama Statista. Kedua institusi itu melakukan riset layanan RS spesialis, salah satunya yang mengembangkan kemampuan penanganan kanker.

Dalam riset tersebut, Statista dan Newsweek menyoroti enam layanan kesehatan, mencakup kardiologi, endocrinology, neurologi, onkologi, orthopedic, dan pediatric. Riset dilakukan di negara-negara Asia Pasifik, meliputi Australia, India, Indonesia, Jepang, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, dan Thailand.

Dari layanan kanker, MRCCC Siloam masuk indeks dengan peringkat 63, menggunguli Anam Hospital di Korea Selatan, Medanta The Medicity di India, bahkan St Vincents’s Private Hospital di Sydney, serta Subang Jaya Medical Centre di Malaysia.

Sebaliknya RS lain dari Indonesia yang menembus peringkat 75 besar, terdapat RS Kanker Dharmais. Dari Asia Tenggara, terbanyak diwakili oleh rumah sakit berbasis di Singapura, seperti National Cancer Centre Singapore dan Mount Elizabeth Hospital yang menempati peringkat masing-masing, yakni posisi sembilan dan 18.

Saat ini, rasio dokter spesialis di Indonesia hanya mencapai 0,03 per seribu penduduk. Padahal, pemerintah menargetkan rasio dokter spesialis bisa mencapai 0,28 per seribu penduduk.

Di sisi lain, John mengungkapkan untuk menyamai peringkat negara-negara maju di Asia Pasifik saja, seperti Korea Selatan dan Jepang yang mendominasi peringkat teratas riset Statista, dibutuhkan komitmen bersama baik sektor swasta maupun pemerintah.

“Dan ini tidak hanya persoalan pada hilir layanan rumah sakit, tetapi ekosistem dunia kesehatan. Mulai dari pendidikan dokter spesialis, perizinan, hingga permodalan,” kata John.

3. Siloam jadi jaringan RS terbesar yang sediakan layanan BPJS Kesehatan

Bos Siloam Ungkap Sederet PR Indonesia di Sektor KesehatanSiloam Hospitals (siloamhospitals.com)

John mengatakan, keberadaan MRCCC Siloam ditujukan untuk mendukung upaya pemerintah dan membantu masyarakat menekan risiko kanker.

“Sejauh ini, kanker merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia. Terdapat sekitar 9,6 juta kematian per tahun,” kata John.

Lebih jauh, secara grup, Siloam juga mendorong pemerataan layanan kesehatan di Indonesia dengan 47 jaringan RS, dan menjadi jaringan RS swasta terbesar yang melayani pasien BPJS Kesehatan. Selain itu, John mengatakan Siloam juga menyediakan fasilitas pendidikan tenaga kesehatan melalui Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan (UPH).

“Kami juga akan memperluas layanan pendidikan untuk tenaga kesehatan seperti perawat dan lainnya,” tutur John.

Baca Juga: Rasio Dokter Spesialis Tak Sebanding Layanan Kesehatan di Banjarmasin

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya