BP Batam Naikkan Tarif Bongkar Muat Peti Kemas

Tarif bongkar muat tak pernah naik selama 11 tahun terakhir

Jakarta, IDN Times - Badan Pengusahaan (BP) Batam menaikkan tarif bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Batam, Kepulauan Riau (Kepri), mulai 15 Juli 2023.

Kenaikan tarif itu dilakukan untuk meningkatkan layanan bongkar muat peti kemas, sekaligus operasional Terminal Umum Batu Ampar di pelabuhan tersebut.

Baca Juga: Perdagangan Orang Kedok Penyaluran Kerja, Korban Dijanjikan ke Batam

1. Selama 11 tahun tarif bongkar muat tak naik

BP Batam Naikkan Tarif Bongkar Muat Peti KemasTerminal peti kemas di Pelabuhan Batam, Kepulauan Riau. (dok. BP Batam)

Direktur BUP BP Batam, Dendi Gustinandar mengatakan, tarif bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Batam tak pernah naik sejak 2012.

Menurut Dendi, kenaikan tarif itu sudah didiskusikan dengan pelaku usaha dan asosiasi terkait.

"Selama 11 tahun masih belum berubah. Kita sudah berdiskusi dengan pelaku usaha serta asosiasi. Dari diskusi itu tercapai kata sepakat bahwa penyesuaian ini harus dilakukan. Hal ini juga berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku," ucap Dendi dikutip dari ANTARA, Selasa (4/7/2023).

Baca Juga: Ekspor Babi Batam ke Singapura Turun Lebih dari Separuh

2. Rincian tarif bongkar muat Pelabuhan Batam setelah kenaikan

BP Batam Naikkan Tarif Bongkar Muat Peti KemasPelabuhan Batam, Kepulauan Riau. (dok. BP Batam)

Adapun tarif paket bongkar muat peti kemas 20 feet Isi dengan status full container load (FCL) sejak 2012 sampai 2023 adalah sebesar Rp384.300 per boks. Setelah naik per 15 Juli mendatang, tarif container handling charge (CHC) peti kemas 20 feet isi akan menjadi Rp603.000 per boks.

"Semua (Asosiasi dan pelaku usaha) sepakat memang harus ada koreksi, dari Rp384 ribu menjadi Rp603 ribu per boks untuk kontainer 20 feet isi, dan juga merubah proses bisnis serta mengajak para pelaku usaha untuk mengawasi Service Level Agreement (SLA) ini. Perbaikan infrastruktur sudah dilakukan sehingga butuh penyesuaian tarif. BUP punya kewajiban untuk memaparkan kebutuhan penyesuaian tarif kepada pelaku usaha," kata Dendi.

Baca Juga: Kementan: Singapura Mau Buka Lagi Impor Daging Babi dari Batam  

3. BP Batam setarakan layanan bongkar muat dengan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

BP Batam Naikkan Tarif Bongkar Muat Peti KemasTerminal peti kemas di Pelabuhan Batam, Kepulauan Riau. (dok. BP Batam)

Dendi mengatakan, BP Batam sudah memprioritaskan peningkatan infrastruktur Pelabuhan Batam selama dua tahun terakhir. Dengan upaya yang dilakukan, harapannya layanan bongkar muat di pelabuhan tersebut bisa setara dengan di Jakarta dan Surabaya.

"Kami juga telah menyiapkan sejumlah kebijakan agar pelabuhan bongkar muat ini bisa sejajar dengan kota lainnya seperti di Tanjung Priok, Tanjung Perak, dan lainnya," ujar Dendi.

Dendi mengatakan, Terminal Batu Ampar telah difokuskan menjadi terminal peti kemas selama dua tahun terakhir. Pihaknya pun telah melakukan pengadaan alat bongkar muat STS Crane, pembangunan lapangan penumpukan, pendalaman alur kolam dermaga utara sejak akhir tahun 2021 hingga awal tahun 2023, pembangunan Auto Gate System dan melakukan perkuatan dermaga.

"Dalam dua tahun, BP Batam menghabiskan capex (capital expenditure) sekitar Rp489 miliar. Kita sudah menginvestasikan banyak hal dan akan terus berinvestasi ke depannya. Kegiatan logistik ini harus mendapatkan perhatian agar dapat memberikan pelayanan yang lebih terhadap standar SLA kepada pelaku usaha biar betul-betul efektif dan efisien," tutur Dendi.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya