14 BUMN Pasien PPA Direstrukturisasi, Bakal Selamat?

PPA sebut sejumlah BUMN tunjukkan perbaikan

Jakarta, IDN Times - PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) saat ini sedang menangani 14 BUMN dari berbagai sektor dalam rangka perbaikan kinerja perusahaan.

Adapun titip kelola itu merupakan keputusan dari Kementerian BUMN, berdasarkan amanat Surat Kuasa Khusus pada akhir 2020 lalu.

Sejak saat itu, PPA melakukan kajian menyeluruh mulai dari sumber daya manusia (SDM) dan organisasi, operasional, keuangan, hukum, serta kebijakan, dengan tujuan untuk mendapatkan dan memperkuat model bisnis yang berkelanjutan (sustainable business model) pada 14 BUMN ‘pasien’ PPA.

Baca Juga: PPA Masih Rawat 15 BUMN Bermasalah, Bakal Dipangkas?

1. Daftar BUMN yang masih menjadi pasien PPA

14 BUMN Pasien PPA Direstrukturisasi, Bakal Selamat?Gedung Kementerian BUMN. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Sebelumnya, PPA sendiri mendapat penugasan untuk mengurus perbaikan kinerja 21 BUMN. Namun, 7 BUMN di antaranya terpaksa ditutup karena sudah tidak memiliki nilai ekonomis dan sudah tidak memberikan manfaat bagi masyarakat sesuai tujuan pendirian BUMN.

Adapun 14 perusahaan yang sedang menjadi ‘pasien’ PPA atau titip kelola ialah sebagai berikut:

  1. PT Amarta Karya (Persero)
  2. PT Barata Indonesia (Persero)
  3. PT Boma Bisma Indra (Persero)
  4. PT Djakarta Lloyd (Persero) atau DL
  5. PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) atau DKB
  6. PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) atau DKS
  7. PT Industri Kapal Indonesia (Persero) atau IKI
  8. PT Indah Karya (Persero)
  9. PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau INTI
  10. PT Semen Kupang (Persero)
  11. PT Pengusahaan Daerah Industri Pulau Batam (Persero)
  12. Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI)
  13. PT Primissima (Persero)
  14. PT Varuna Tirta Prakasya (Persero) atau VTP.

Lebih lanjut, 7 BUMN yang sudah ditutup per akhir 2023 lalu ialah sebagai berikut:

  1. PT Iglas
  2. PT Industri Sandang Nusantara
  3. PT Istaka Karya
  4. PT Kertas Kraft Aceh
  5. PT Kertas Leces
  6. PT Merpati Nusantara Airlines
  7. PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (PANN).

2. PPA lakukan restrukturisasi keuangan hingga tata kelola BUMN

14 BUMN Pasien PPA Direstrukturisasi, Bakal Selamat?Perombakan jajaran komisaris dan direksi PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PPA. (Instagram @ptppaofficial)

Direktur Utama PPA, Muhammad Teguh Wirahadikusumah mengatakan, PPA juga melakukan restrukturisasi perusahaan dengan memperhatikan berbagai aspek di dalam 14 BUMN tersebut, mulai dari hukum, sosial, bisnis, dan keuangan, dengan mengedepankan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

“Sehingga, hasil penilaian tersebut menjadi dasar pertimbangan yang kuat dalam menentukan arah penanganan BUMN ke depan,” kata Teguh dikutip dari keterangan resmi PPA, Kamis (18/1/2024).

Baca Juga: Daftar BUMN Zombie yang Dibubarkan Pemerintah, Tahun Ini Nambah 2

3. PPA ungkap perkembangan BUMN yang dipulihkan

14 BUMN Pasien PPA Direstrukturisasi, Bakal Selamat?Unsplash.com

Teguh mengatakan, sejumlah BUMN sudah menunjukkan perbaikan dari proses pemulihan alias revitalisasi yang dilakukan PPA. Misalnya pada PNRI, revitalisasi dilakukan pada aset di Kota Surakarta, Jawa Tengah yang bernama Lokananta, studio rekaman pertama dan terbesar di Indonesia.

Teguh mengatakan, studio itu sudah dibuka kembali sejak Juni 2023, dan telah menggelar sekitar 50 acara, dan menarik lebih dari 150 ribu pengunjung.

PPA juga melakukan revitalisasi Persero Batam untuk memperkuat peran strategisnya sebagai operator terminal logistik terintegrasi yang turut meningkatkan konektivitas rantai pasok regional dan internasional. Persero Batam kini menjadi operator Terminal Peti Kemas Batu Ampar yang telah dioperasikan pada awal November 2023.

PPA juga melakukan transformasi pada BUMN galangan kapal, yaitu DKB, IKI, dan DPS, untuk berintegrasi menjadi suatu Platform Galangan Nasional dengan cakupan yang luas di titik-titik strategis pelayaran Indonesia.

Di samping itu, PPA juga mengintegrasikan BUMN Manufaktur, yaitu Barata Indonesia dan BBI, untuk menjadi perusahaan manufaktur yang berkelanjutan dengan produk unggulan dan jasa yang holistik dengan didukung integrated value chain dengan struktur keuangan yang kuat.

PPA juga menjajaki potensi kemitraan strategis dengan investor untuk dapat mengoptimalisasi sekaligus memberikan nilai tambah dalam pengembangan dua BUMN Titip Kelola, yaitu Semen Kupang di kawasan Indonesia Timur dan Primissima sebagai pendukung industri batik nasional.

Di bidang teknologi informasi, PT INTI melakukan transformasi bisnis untuk memperkuat perannya sebagai perusahaan teknologi dengan pilar bisnis sebagai system integrator, manufaktur, dan digital.

PPA juga melakukan restrukturisasi dan penguatan bisnis Djakarta Lloyd dan VTP. Peran Djakarta Lloyd akan diperkuat sebagai penyedia jasa angkutan curah dengan revenue stream yang terdiversifikasi. DL juga mendapat penugasan untuk mengoperasikan sebanyak tujuh kapal di tahun 2024. Adapun VTP saat ini sedang melakukan pembenahan untuk memperkuat core business-nya sebagai penyedia solusi rantai kegiatan logistik di Klaster Danareksa maupun ekosistem BUMN.

PPA juga sedang melakukan penanganan atas Amarta Karya dan Indah Karya. Pasca homologasi tercapai pada September 2023 lalu, Amarta Karya saat ini sedang melakukan refokus pada bisnis steelworks agar memiliki cashflow yang sustain. Sementara itu, Indah Karya saat ini dalam proses restrukturisasi secara kolektif melalui beberapa opsi penyelesaian kewajiban dengan fokus kembali pada core business-nya.

“Restrukturisasi BUMN Titip Kelola adalah komitmen nyata PPA untuk turut berkontribusi terhadap upaya transformasi BUMN dalam empat tahun terakhir,” kata Teguh. Teguh.

Baca Juga: Daftar BUMN yang Bakal Dapat Suntikan Modal dari Negara 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya