BUMN Ramai-Ramai Masuk Ekosistem EV, Telkom hingga INKA
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sebanyak tujuh BUMN menandatangani komitmen implementasi ekosistem energi baru atau new energy ecosystem dengan Indonesia Battery Corporation (IBC).
Tujuh BUMN itu adalah Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Perkebunan Nusantara III (Persero) atau PTPN, PT Pupuk Indonesia Utilitas, PT Len Industri (Persero), PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, PT INKA (Persero), dan PT Prima Armada Raya.
1. Rincian komitmen implementasi ekosistem EV di Telkom hingga INKA
Di tahap awal, implementasi ekosistem energi baru tersebut diwujudkan dengan penggunaan motor trail listrik untuk area perkebunan, dan penggunaan baterai lithium ion untuk industri telekomunikasi.
Kemudian, implementasi fleet motor listrik dan bus listrik untuk area pariwisata, penggunaan unit dasar penyimpanan energi (battery cell) IBC untuk industri pertahanan, dan penggunaan teknologi penyimpanan energi listrik (battery energy storage) untuk penggunaan di kereta api.
Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Rabin Indrajad Hattari mengatakan komitmen itu merupakan salah satu bentuk percepatan target emisi karbon nol atau net zero emission (NZE) pada 2060.
“Kami harapkan MoU ini dapat segera ditindaklanjuti melalui berbagai langkah nyata yang dapat mendukung pencapaian net zero emission di berbagai sektor. Kami juga mendorong agar BUMN lainnya, dapat turut berkolaborasi untuk mengakselerasi transisi energi di lingkungan BUMN,“ kata Rabin dikutip dari keterangan resmi, Selasa (30/4/2024).
Baca Juga: CATL Umumkan Baterai Mobil Listrik Baru
Editor’s picks
2. Ekosistem EV dijalankan bersama pengembangan hilirisasi nikel
Direktur Utama IBC, Toto Nugroho mengatakan dalam hal mendorong pencapaian NZE, sebelumnya Kementerian BUMN telah menggalakkan adopsi kendaraan listrik untuk kegiatan operasional.
Adapun implementasi ekosistem energi baru itu menurutnya sejalan dengan pengembangan hilirisasi industri nikel.
“Akselerasi dari implementasi new energy ecosystem ini sejalan dengan semangat dan mandat yang diberikan oleh Menteri BUMN kepada IBC untuk menjadi leading party dalam pengembangan regional EV and battery hub, yang tentunya berkesinambungan dengan pengembangan industri hilirisasi nikel terintegrasi yang saat ini dilakukan oleh IBC,” tutur Toto.
3. Ekosistem energi baru bisa tingkatkan penyerapan tenaga kerja
Direktur Hubungan Kelembagaan dan Komersial IBC, Reynaldi Istanto mengatakan, selain berpotensi untuk mereduksi emisi karbon, implementasi ekosistem tersebut bisa menyerap tenaga kerja melalui lokalisasi industri.
“Dalam implementasinya, IBC bermitra dengan pemain global sehingga teknologi yang diadopsi memiliki performa yang baik. Kemitraan ini juga dapat meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia dan potensi alih teknologi,” kata Reynaldi.
Baca Juga: Cara Mengajukan Subsidi Motor Listrik Lewat Aplikasi SISAPIRa