Divestasi Saham Vale Belum Rampung, Erick Bandingkan dengan Freeport

Erick tegaskan Vale tak boleh punya eksklusivitas

Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengatakan proses divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) ke MIND ID belum juga rampung.

Sebagai perusahaan asing yang telah berdiri di Indonesia selama 55 tahun, Vale harus menuntaskan tanggung jawabnya.

"Yang saya ingin dorong pertanggungjawaban relinquish, bahwa pertanggungjawbaan dengan Vale tentu punya bagian dari artinya wilayah yang memang selama ini sudah menjadi haknya, tapi hak negara Indonesia ketika kontraknya habis, sebagian dikembalikan kepada negara," kata Erick di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (1/8/2023).

1. Erick bandingkan dengan Freeport yang sudah lepas saham ke Indonesia

Divestasi Saham Vale Belum Rampung, Erick Bandingkan dengan FreeportKawasan Tambang Freeport Indonesia di Grasberg, Tembagapura, Papua. (IDN Times/Uni Lubis)

Erick pun membandingkan dengan PT Freeport yang kini sahamnya telah dikuasai Indonesia. Dia menegaskan, Vale tak bisa memiliki hak eksklusif. Apalagi, kontrak Vale sendiri di Indonesia akan berakhir pada 2025.

"Freeport melakukan, pengusaha nasional melakukan, kenapa Vale tidak? Tidak boleh ada eksklusivitas. Jadi saya bertahan di situ," tutur Erick.

Baca Juga: Erick ke Pegawai BUMN: Menyelesaikan Masalah Jangan Bertahun-tahun!

2. Investor asing harus jalankan tanggung jawabnya untuk masyarakat Indonesia

Divestasi Saham Vale Belum Rampung, Erick Bandingkan dengan FreeportMenteri BUMN, Erick Thohir. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Vale sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di pertambangan nikel. Saat ini nikel memang tengah jadi rebutan karena tingginya permintaan untuk produksi baterai kendaraan listrik.

"Ketika nikel bagus, berbondong bondong diinvestasi. diproses. Investasi baru kita kasih, 3-4 tahun, benar gak diinves? Kalau cuma didudukin ya buat apa? Baru sekarang ketika nikel bagus, berbondong-bondong investasi? Sabar, selama puluhan tahun ke mana?" ucap Erick.

Di tengah tingginya permintaan nikel itu, Erick menegaskan investor asing harus tetap menjalankan tanggung jawabnya demi kesejahteraan masyarakat Indonesia.

"Kepercayaan investasi ke asing penting, tapi investor asing yang bertanggung bertanggung jawab, yang mau memang kontribusi buat masyarakat Indonesia. Bukan hanya ambil license-license yang tidak dibangun," tegas Erick.

3. BUMN berencana caplok sekitar 30 persen saham Vale

Divestasi Saham Vale Belum Rampung, Erick Bandingkan dengan FreeportPT Vale Indonesia di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Rabu (29/3/2023). (IDN Times/Uni Lubis)

Adapun porsi kepemilikan saham Vale Indonesia saat ini sebesar 43,79 persen dimiliki oleh Vale Canada Limited (Ltd), MIND ID 20 persen, Sumitomo Metal Mining Co. Ltd sebesar 15,03 persen, masyarakat/publik sejumlah 21,18 persen yang terdiri dari pemodal asing 59,47 persen, dan pemodal nasional 40,53 persen.

Adapun porsi saham yang akan dilepas (divestasi) rencananya sebesar 14 persen. Dengan demikian, MIND ID akan mengantongi 34 persen saham Vale Indonesia.

Vale akan menambah porsi saham yang akan dilepas (divestasi), dari 11 persen menjadi 14 persen.

"Posisi saya jelas bahwa Vale kita ingin terbuka untuk tadi kepemilikan. Saya tidak mendorong langsung 50 persen, mungkin 30 berapa persen," ucap Erick.

Baca Juga: DPR Bakal Panggil Erick Thohir Perkara Gas Melon 3 Kg Langka

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya