Duh, Konflik Iran-Israel Bisa Hambat Investasi Masuk RI!

Penguatan nilai tukar dolar AS kerek biaya produksi

Jakarta, IDN Times - Konflik Iran dan Israel yang masih memanas direspons negatif oleh pasar, yang menyebabkan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) melambung tinggi terhadap mata uang berbagai negara, termasuk Indonesia.

Selain konflik Iran dan Israel, dia juga menyoroti perang di Rusia dan Ukraina yang belum usai, serta perang antara Israel dengan Palestina.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengatakan, hal itu bisa menyebabkan para investor menunda rencana berinvestasi di Indonesia.

“Mereka berpotensi menjadi wait and see,” kata Bahlil dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (29/4/2024).

Baca Juga: Korut Kirim Delegasi ke Iran, Bahas Apa?

1. Biaya produksi bisa melonjak

Duh, Konflik Iran-Israel Bisa Hambat Investasi Masuk RI!ilustrasi Iran vs Israel (IDN Times/Aditya Pratama)

Bahlil mengatakan, menguatnya nilai tukar dolar AS dan lonjakan harga minyak dunia bisa menyebabkan biaya produksi juga naik. Hal itu yang akan membuat investor menunda rencana investasinya.

“Yang kami khawatirkan persoalan Timur Tengah, karena itu berdampak luar biasa khususnya harga minyak, dan pasti berdampak pada nilai tukar rupiah, dan berdampak pada investasi, karena biaya produksinya pasti akan jauh lebih tinggi,” tutur Bahlil.

2. Kenaikan biaya produksi berpengaruh pada harga produk

Duh, Konflik Iran-Israel Bisa Hambat Investasi Masuk RI!ilustrasi impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Bahlil mengatakan, kenaikan biaya produksi akan membuat harga dari produk itu juga naik. Namun, bagi pengusaha, tidaklah mudah untuk menaikkan harga jual produk.

“Selama harga jual masih worth it, dan konsumen masih membeli yang tidak terlalu berpengaruh, tapi yang jadi berpengaruh ketika suku bunga naik, bunga kredit naik, harga jual gak naik, itu kan kenanya di pengusaha,” ucap Bahlil.

Baca Juga: Bahlil Akui Proyek Hilirisasi RI Didominasi Asing, Ini Penyebabnya

3. Bahlil optimistis target investasi Rp1.650 triliun tercapai

Duh, Konflik Iran-Israel Bisa Hambat Investasi Masuk RI!Ilustrasi investor. (IDN Times/Aditya Pratama)

Meski begitu, Bahlil masih optimistis target investasi Rp1.650 triliun sepanjang 2024 tercapai. Untuk mewujudkannya, pemerintah harus menjaga stabilitas politik, dan kepastian hukum bagi dunia usaha.

“Seberapa optimis investasi kita bisa terealisasi Rp1.650 triliun, saya mendoakan insyaallah. Yang penting stabilitas politik, kepastian hukum bisa kita jaga,” tutur Bahlil.

Baca Juga: Alasan Apple Berani Investasi Lebih Besar di Vietnam daripada di RI

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya