Heboh Saham Waskita Berpotensi Delisting, Ini Jawaban Manajemen

Waskita kejar target keluar dari suspensi saham di Q1 2024

Jakarta, IDN Times - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengingatkan saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) berpotensi dikeluarkan dari bursa alias delisting.

BEI menyatakan, saham BUMN karya tersebut sudah disuspensi selama enam bulan. Adapun delisting dapat dilakukan BEI apabila suspensi mencapai 24 bulan.

“Ketentuan III.3.1.2, Saham Perusahaan Tercatat yang akibat suspensi di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, hanya diperdagangkan di Pasar Negosiasi sekurang-kurangnya selama 24 bulan terakhir,” tulis pernyataan resmi BEI yang dikutip Kamis (23/11/2023).

Baca Juga: Waskita Ngutang Rp300 M ke Bukaka, JK: Pemerintah Harus Bayar

1. Delisting baru terjadi jika suspensi mencapai dua tahun

Heboh Saham Waskita Berpotensi Delisting, Ini Jawaban ManajemenIlustrasi Bursa Efek Indonesia (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Atas peringatan BEI tersebut, manajemen Waskita buka suara. Manajemen menyatakan, suspensi saham disebabkan perusahaan masih menghadapi masalah keuangan, khususnya penundaan pembayaran bunga dan pokok atas beberapa obligasi yang diterbitkan perseroan.

Melanjutkan pernyataan BEI, manajemen menyatakan potensi delisting saham WSKT baru bisa terjadi apabila suspensi berlanjut sampai 8 Mei 2025.

“Sehingga potensi dilakukannya delisting terhadap saham Perseroan baru akan terjadi paling cepat pada bulan Mei 2025,” bunyi keterangan resmi Waskita.

Baca Juga: 89 Persen Bank Sepakati Skema Restrukturisasi Utang Waskita

2. Waskita masih bujuk kreditur untuk terima skema restrukturisasi utang

Heboh Saham Waskita Berpotensi Delisting, Ini Jawaban ManajemenKantor Waskita Karya (setkab.go.id)

Saat ini, perusahaan menyatakan sedang menjalankan proses restrukturisasi. Adapun saat ini, 80 persen kreditur dari sisi perbankan sudah menyetujui skema restrukturisasi utang perusahaan.

Namun, skema restrukturisasi memang belum disetujui oleh kreditur pemegang obligasi. Adapun total utang Waskita per 30 Juni 2023 mencapai Rp7,17 triliun.

“Usulan restrukturisasi Perseroan telah disusun dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan Perseroan dalam jangka panjang. Usulan restrukturisasi juga disusun dengan mengedepankan prinsip equal treatment kepada seluruh kreditur mengingat persetujuan atas restrukturisasi diperlukan dari seluruh kreditur baik perbankan dan obligasi,” tulis manajemen Waskita.

3. Waskita kejar target pembukaan suspensi pada awal 2024

Heboh Saham Waskita Berpotensi Delisting, Ini Jawaban ManajemenIlustrasi Bursa Efek Indonesia (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Waskita juga menyatakan, saat ini perusahaan sudah kembali kepada core business-nya, yakni sebagai kontraktor murni. Waskita kini selektif memilih proyek, dengan fokus pada kepastian pembayaran yang mencakup uang muka dan skema pembayaran monthly payment.

Waskita juga memilih proyek berdasarkan rekomendasi Komite Manajemen Risiko Konstruksi, sehingga proyek–proyek yang didapatkan Waskita dapat berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu, serta memberikan dampak positif bagi kinerja perusahaan.

Atas upaya tersebut, perusahaan optimistis bisa memperbaiki kinerja keuangan, sehingga sahamnya bisa kembali diperdagangkan di bursa pada kuartal I-2024.

“Perseroan optimis dapat menyelesaikan review MRA dan mendapatkan persetujuan kreditur perbankan maupun pemegang obligasi sehingga suspensi saham Perseroan dapat segera dibuka kembali di awal tahun depan Triwulan I 2024,” bunyi keterangan resmi Waskita.

Baca Juga: Ini Sederet Alasan Kemenkeu Batal Suntik PMN ke Waskita Karya

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya