Jos, Neraca Dagang RI Surplus 45 Bulan Berturut-turut!

Neraca perdagangan Januari 2024 surplus 2,02 miliar dolar AS

Jakarta, IDN Times - Neraca perdagangan Indonesia kembali surplus pada Januari 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan neraca perdagangan barang surplus selama 45 bulan berturut-turut.

Neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2024 tercatat sebesar 2,02 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

“Neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 45 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” kata Plt Kepala BPS, Amalia Widyasanti dalam konferensi pers, Kamis (15/2/2024).

Baca Juga: RI Ekspor Produk Alkes Rp3,3 T di 2023, Kualitasnya Dipuji Dubai

1. Capaian ekspor dan impor pada Januari 2024

Surplus neraca perdagangan itu diperoleh dari nilai ekspor Indonesia sebesar 20,52 miliar dolar AS, lebih besar dibandingkan nilai impor sebesar 18,5 miliar dolar AS.

“Surplus neraca perdagangan Januari 2024 ini ditopang oleh surplus pada komoditas non migas yaitu sebesar 3,32 miliar USD dan komoditas penyumbang surplus utama adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati, serta besi dan baja,” ujar Amalia.

2. Surplus neraca perdagangan Januari 2024 lebih rendah dari Desember 2024

BPS menyoroti surplus neraca perdagangan pada Januari 2024 itu lebih rendah dibandingkan Desember 2023, dan Januari 2023.

Adapun pada Desember 2023, surplus neraca perdagangan barang mencapai 3,3 miliar dolar AS, dan pada Januari 2023 sebesar 3,9 miliar dolar AS.

“Surplus neraca perdagangan nonmigas Januari 2024 lebih rendah jika dibandingkan bulan lalu dan Januari 2023,” tutur Amalia.

Baca Juga: Pemerintah Impor 1,6 Juta Ton Beras untuk Atasi Kelangkaan

3. Neraca perdagangan migas mengalami defisit 1,3 miliar dolar AS

Amalia menyampaikan, di Januari 2024 lalu, khusus neraca perdagangan migas mengalami defisit sebesar 1,3 miliar dolar AS. Namun, defisit neraca perdagangan migas pada Januari 2024 lebih rendah dari Desember 2023 yang mencapai 1,9 miliar dolar AS.

Penurunan defisit neraca perdagangan migas disebabkan ada penurunan nilai impor migas pada Januar 2024, yakni sebesar 2,7 miliar dolar AS, dari sebelumnya 3,4 miliar dolar AS pada Desember 2023.

Penurunan impor migas pada Januari 2024 tercatat sebesar 207,8 juuta dolar AS, dipicu menurunnya impor minyak mentah sebesar 237,5 juta dolar AS, dan gas senilai 40,2 juta dolar AS. Namun, impor hasil minyak masih mencatatkan kenaikan senilai 69,9 juta dolar AS.

Baca Juga: BI: Neraca Dagang RI Surplus, Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya