Jurus Surveyor Indonesia Beralih Fokus ke Bisnis Hijau

Surveyor Indonesia lakukan rating SDGs dan ESG 

Jakarta, IDN Times - PT Surveyor Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang jasa inspeksi, audit, hingga konsultasi kini memfokuskan kinerjanya pada bisnis hijau. Hal itu dilakukan demi mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) pada 2030 yang ditetapkan oleh pemerintah.

Direktur Utama PT Surveyor Indonesia (PTSI), Haris Witjaksono mengatakan, saat ini pihaknya telah menyediakan layanan rating SDGs yang ditujukan kepada pemerintah kabupaten/kota. Audit itu kemudian menghasilkan skor SDGs dari sejumlah sistem dan program yang telah dilaksanakan pemerintah kabupaten/kota.

"Responsnya sangat luar biasa, bagaimana keinginan pemkot untuk bisa mencapai pembangunan berkelanjutan. Namun demikian, mereka butuh panduan, ukuran-ukuran terukur untuk mengetahui apakah mereka sudah on the track atau belum," kata Haris dalam keterangannya yang dikutip Selasa (1/8/2023).

1. Rating SDGs di tingkat kabupaten/kota diajukan secara sukarela

Jurus Surveyor Indonesia Beralih Fokus ke Bisnis HijauDiagram 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs)

Adapun rating SDGs itu dibuat dalam bentuk platform Integrated Sustainable Indonesia Movement (I-SIM) for Regencies. Tujuannya untuk mendokumentasi dan mendorong keterlibatan pemerintah kabupaten/kota dalam upaya-upaya peningkatan indeks Pembangunan Berkelanjutan. Kegiatan itu sendiri merupakan lanjutan dari I-SIM for Cities yang tahun lalu diterapkan dalam lingkup pemerintah kota.

Haris mengatakan, hingga saat ini sudah ada 74 kabupaten/kota yang mengajukan rating SDGs PTSI. Namun, hingga saat ini sifatnya memang masih sukarela, alias tidak wajib mengikuti audit SDGs. Adapun untuk rating SDGs tingkat kementerian/lembaga dan pemerintah provinsi dilakukan langsung oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

"Ini bisnis yang kita kembangkan baru dan alhamdulillah dapat respons yang sangat baik. Tahun lalu kita menyelenggaran rating SDGs di tingkat pemkot," ujar Haris.

Baca Juga: Serbu! BUMN Surveyor Indonesia Buka Lowongan Kerja buat Lulusan S1

2. Surveyor Indonesia juga bikin rating ESG buat korporasi

Jurus Surveyor Indonesia Beralih Fokus ke Bisnis HijauIlustrasi prinsip ESG atau environmental, social, and governance (istock)

Selain rating SDGs, PTSI juga sudah meluncurkan layanan rating Environmental, Social and Governance (ESG) untuk korporasi. Layanan ini diluncurkan dalam platform I-SIM.

"Ini sejalan dengan tujuan, seperti OJK yang mengembangkan green finance dan green bond, dan indikator yang diterapkan adalah ESG. Kita juga sudah menjalankan. Jadi ke depan PTSI fokus mengembangkan bisnis-bisnis berbasis green, dan di support AI. Karena kita sudah punya data yang cukup baik setelah 32 tahun berdiri untuk bisa memprediksi situasi-situasi yang ada," tutur Haris.

Dalam menjalankan bisnis rating, Haris mengaku PTSI harus bersaing dengan perusahaan jasa survey tingkat dunia. Misalnya seperti McKinsey, Bain & Company, dan Boston Consulting Group (BCG).

Untuk bisa tetap eksis di pasarnya, PTSI menawarkan indikator dalam proses survey yang tak dimiliki perusahaan-perusahaan kelas dunia itu, seperti indikator kearifan lokal (local wisdom).

"Jadi kita mengambil hal-hal yang memang terkait dengan regulasi yang sifatnya wajib, tapi sebenarnya juga meng-address isu-isu di dalam ESG itu sendiri," ujar Haris.

3. PTSI cetak pendapatan 41 persen dari target di kuartal II-2022

Jurus Surveyor Indonesia Beralih Fokus ke Bisnis HijauDirektur Utama PT Surveyor Indonesia (PTSI), Haris Witjaksono. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Hari ini, PTSI sendiri tengah menginjak usia ke-32 tahun berdiri di Indonesia. Haris mengatakan, di usia ke-32 tahun ini, perusahaan melaksanakan kegiatan dengan tema Akselerasi Tanpa Batas.

Dalam kesempatan itu, Haris juga membeberkan kinerja perusahaan, di mana hingga kuartal II-2022 telah mencatatkan pendapatan sebesar 41 persen dari target.

Secara tata kelola, PT Surveyor Indonesia terus berkomitmen dalam menjalankan praktik Good Corporate Governance (GCG) dan secara konsisten meningkatkan skor
penilaian penerapan GCG.

Pada tahun 2023, hasil evaluasi penerapan GCG tahun buku 2022, Surveyor Indonesia berhasil memperoleh predikat Sangat Baik dengan skor 89,100 atau mengalami peningkatan dari skor tahun buku 2021 di angkat 88,99.

Baca Juga: UMKM Kamu Mau Naik Kelas? Intip nih Sederet Program PTSI!

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya