Kisruh BUMN Jadi Koperasi Masih Panas, Pengamat Beri Tanggapan

Pengamat soroti respons Erick Thohir

Jakarta, IDN Times - Perdebatan mengenai usulan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi koperasi masih berlanjut. Adapun usulan itu kali pertama dilontarkan tokoh koperasi Indonesia, Suroto PH dalam diskusi di akun YouTube KBA Talk.

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai usulan tersebut bisa dianggap sebagai aksi mempertanyakan kinerja Erick Thohir selama menjadi menteri BUMN. Karen aitu, menurutnya, wajar jika Erick bereaksi.

“Hampir 5 tahun Erick memimpin BUMN dan itu tidaklah mudah, mengelola megakorporasi yang sekarang sudah berkontribusi kepada negara melalui dividen sekitar Rp82 triliun, terbesar sepanjang sejarah," kata Ujang, Jumat (9/2/2024).

Baca Juga: Cak Imin Sentil Balik Erick Thohir soal Hoaks BUMN jadi Koperasi

1. BUMN mulai berbenah diri

Kisruh BUMN Jadi Koperasi Masih Panas, Pengamat Beri TanggapanPenumpang pesawat Garuda Indonesia. (IDN Times/Holy Kartika)

Melihat perkembangan BUMN selama lima tahun terakhir, menurutnya, bentuk-bentuk pembenahan diri, seperti penyelamatan dari kerugian terlihat jelas. Padahal, dia mengatakan, kerugian diakibatkan kesalahan masa lalu.

Misalnya pada kasus maskapai Garuda Indonesia, Krakatau Steel, Perkebunan Nusantara (PTPN), hingga BUMN pupuk.

"Erick tidak pernah menyalahkan kebijakan masa lalu, tetapi Erick lebih memilih ambil inisitatif problem solving dan tuntas," tutur Ujang.

Baca Juga: Hoaks BUMN Diubah Jadi Koperasi, Cak Imin: Erick Thohir Kehilangan Isu

2. Pengamat ajak paslon nomor urut 1 fokus memikirkan program terbaik untuk BUMN

Kisruh BUMN Jadi Koperasi Masih Panas, Pengamat Beri TanggapanPasangan capres dan cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar jelang keberangkatannya ke KPU untuk mengikuti debat putaran pertama Pilpres 2024. (IDN Times/Amir Faisol)

Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar sebelumnya melayangkan kritik kepada Erick Thohir. Dia menyebut, Erick menyebarkan berita bohong alias hoaks mengenai BUMN yang akan diganti menjadi koperasi jika Anies Baswedan-Cak Imin menang Pilpres 2024.

Cak Imin mengatakan, narasi yang disampaikan Erick Thohir terlalu mengada-ada dan terkesan dibuat-buat untuk menggiring opini. Cak Imin melihat Erick terkesan berkampanye dengan menggunakan narasi tersebut.

"Itu narasi yang dibuat mengada-ada dan kehilangan isu. Itu narasi yang dibuat-buat, kehilangan isu, seolah-olah dia kampanye dengan cara itu," kata Cak Imin kepada wartawan, dikutip Rabu (7/2 lalu).

Namun, Erick Thohir membantah hal tersebut. Dia mengaku tudingan Cak Imin salah alamat karena dia hanya memberikan tanggapan atas pertanyaan media mengenai gagasan dari timses 01 untuk mengubah BUMN menjadi koperasi.

Sementara Ujang mengatakan, agar paslon nomor urut 1 fokus membuat program yang baik untuk BUMN.

"Ada apa timses dan Gus Imin terlalu reaktif menyerang Erick? Mengapa paslon tidak fokus kepada content-nya saja, yaitu bagaimana membuat laba BUMN naik 2-3 kali lipat dari sekarang dan bagaimana konstribusi BUMN lebih kuat lagi untuk rakyat," tutur Ujang.

3. Awal mula muncul narasi mengubah BUMN jadi koperasi

Kisruh BUMN Jadi Koperasi Masih Panas, Pengamat Beri TanggapanKantor pusat Kementerian BUMN. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Suroto sebelumnya mendorong Anies dan Cak Imin untuk berani mengkoperasikan BUMN. Hal itu dinilai sebagai langkah transformasi untuk melibatkan rakyat dalam kepemilikan dan menghindari swastanisasi. 

Suroto berpendapat bahwa mengubah status badan hukum BUMN menjadi koperasi dapat mencegah dominasi kapitalis, melibatkan masyarakat, dan menjaga sektor layanan publik tidak terkorporatisasi.

“Memang komitmen untuk membuat perubahan seperti yang dimisikan oleh AMIN (Anies-Muhaimin) ini, saya kira ini penting sekali untuk menempatkan koperasi itu sebagai subjek. Kalau memang mau radikal-radikalan, sebetulnya yang paling penting itu apa? Koperasikan BUMN,” ucapnya.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya