Manajemen Kimia Farma Buka Suara soal Penemuan Mayat di Gudang

Bantah pergantian kepala cabang ada kaitan dengan kasus ini

Intinya Sih...

  • PT Kimia Farma Apotek buka suara soal temuan mayat perempuan di gudang cabang Samarinda.
  • KFA Unit Bisnis Samarinda memberikan informasi dan rekaman CCTV terkait kasus tersebut.

Jakarta, IDN Times - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) melalui anak usahanya, PT Kimia Farma Apotek (KFA) buka suara soal temuan mayat perempuan di gudang apotek cabang Samarinda pada 18 Februari 2024 lalu.

Direktur Operasional KFA, Muhardiman mengatakan, tempat ditemukannya mayat dengan inisial BMJ (55) itu merupakan gudang obat yang tidak dipakai untuk operasional harian.

“Sejak ditemukannya jasad almarhumah pada Minggu (18/2), kami segera melaporkannya kepada pihak berwajib,” kata Muhardiman, dikutip dari keterangan resmi, Kamis (21/3/2024).

Baca Juga: Autopsi Tidak Temukan Kekerasan pada Mayat di Kimia Farma Samarinda

1. Kimia Farma tak menutup-nutupi proses pengusutan

Manajemen Kimia Farma Buka Suara soal Penemuan Mayat di GudangIlustrasi mayat (IDN Times/istimewa)

Saat ini, kasus tersebut telah ditangani Polresta Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim). Muhardiman mengatakan pihaknya tak menutup-nutupi proses pengusutan penemuan mayat perempuan itu.

“Manajemen segera memerintahkan seluruh pegawai apotek untuk koperatif dengan aparat kepolisian untuk menyelesaikan kasus ini secara transparan dengan memberikan semua data dan informasi pendukung. Tidak ada yang ditutup-tutupi,” ujar Muhardiman.

Dia menambahkan, KFA Unit Bisnis Samarinda telah memberikan seluruh informasi dan bukti-bukti yang diperlukan termasuk rekaman CCTV apotek.

Baca Juga: Jos! Driver Gojek Dapat Fasilitas Berobat Komplet di Kimia Farma

2. Pergantian kepala cabang apotek tak ada hubungan dengan kasus temuan mayat

Manajemen Kimia Farma Buka Suara soal Penemuan Mayat di GudangKimia Farma (Instagram Kimia Farma)

Dalam kesempatan itu, Muhardiman juga memastikan pergantian pimpinan cabang Apotek Kimia Farma tak ada kaitannya dengan kasus temuan mayat.

“Pergantian tersebut merupakan bagian dari program rutin mutasi kepada 50 kepala cabang apotek untuk penyegaran Sumber Daya Manusia (SDM) di cabang-cabang Apotek Kimia Farma,” tulis pertanyaan KFA.

Sebelumnya, keluarga mayat yang ditemukan menyatakan ada yang janggal dengan kematian BMJ, karena setelah mayat BMJ ditemukan, kepala cabang Apotek Kimia Farma itu diganti.

Sejak 16 Maret 2024, KFA menghentikan sementara operasional cabang tersebut demi mempermudah proses penyelidikan.

3. Tak ada kekerasan di hasil autopsi mayat yang ditemukan di gudang Apotek Kimia Farma

Manajemen Kimia Farma Buka Suara soal Penemuan Mayat di GudangKombes Pol Ary Fadli, Kapolresta Samarinda (Nina/IDN Times)

Polresta Samarinda sendiri menyatakan sudah mengantongi hasil autopsi forensik BMJ. Kepala Polresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli mengatakan hasil autopsi menunjukkan tiadanya tanda-tanda kekerasan yang menyebabkan kematian pada korban.

"Tidak ada tanda-tanda kekerasan dari hasil autopsi forensik pada jasad korban," kata Ary dihubungi IDN Times, Selasa (19/3/2024). 

Meskipun demikian, Ary tetap meminta Laboratorium Forensik Mabes Polri untuk memastikan dari penyebab kematian korban Berta ini. Hasil uji labfor diharapkan mampu menjawab pertanyaan keluarga korban yang mempertanyakan penyebab kematian Berta.

"Agar memastikan penyebab kematian korban, sehingga tidak ada lagi yang bertanya-tanya tentang penyebabnya. Kami minta Labfor Mabes Polri untuk memastikan juga penyebab kematiannya," ucapnya.

"Pembuktian secara scientific lewat pemeriksaan uji forensik jasad korban," sambung dia. 

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya