Merger dengan Citilink, Pelita Akan Pisah Entitas Penerbangan Reguler

Bisnis penerbangan reguler Pelita mau dipisah dengan charter

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, alias Tiko membeberkan kabar terbaru merger Pelita Air dengan Citilink Indonesia.

Tiko mengatakan, rencananya lisensi penerbangan reguler Pelita Air Service akan dipindahkan ke Citilink. Sehingga, nantinya Pelita Air Service yang merupakan perusahaan di bawah grup Pertamina hanya akan fokus ke penerbangan charter.

"Yang charter sekarang kan memang Pertamina punya, bisnis. Jadi itu tetap di Pertamina, karena mereka kan untuk melayani operasi Pertamina yang charter business," kata Tiko usai menghadiri HSBC Summit 2023 di Hotel St. Regis, Jakarta, Rabu (11/10/2023).

Baca Juga: Mau Dimerger dengan Citilink, Pelita Air Tak Akan 'Dihilangkan'

1. Kementerian BUMN rencana pisahkan entitas penerbangan reguler dan charter Pelita Air

Merger dengan Citilink, Pelita Akan Pisah Entitas Penerbangan RegulerPelita Air Service datangkan Airbus A320 (dok. Pertamina)

Tiko mengatakan, rencananya bisnis penerbangan reguler Pelita Air dengan bisnis penerbangan charter akan dipisah menjadi dua entitas perusahaan yang terpisah.

"Iya dipisah, ada dua PT. Rencananya gitu," tutur Tiko.

Baca Juga: Wamen BUMN Ungkap Kelanjutan Merger Pelita Air-Citilink

2. Merger dengan Citilink tak akan hilangkan merek Pelita Air

Merger dengan Citilink, Pelita Akan Pisah Entitas Penerbangan RegulerPelita Air Service datangkan Airbus A320 (dok. Pertamina)

Tiko memastikan, rencana merger ini tak akan menghilangkan merek Pelita Air di industri maskapai penerbangan reguler.

"Masih ada, kita pertahankan. Bagus Pelita bagus, it's a good brand sekarang," ucap Tiko.

3. Pemerintah berencana masukkan Citilink ke InJourney

Merger dengan Citilink, Pelita Akan Pisah Entitas Penerbangan RegulerPesawat Citilink yang tengah parkir di Bandara I Gusti Ngurah Rai. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Setelah bisnis penerbangan reguler Pelita Air digabungkan ke dalam Citilink, pemerintah mempertimbangkan keduanya dimasukkan ke dalam Holding Aviasi dan Pariwisata InJourney. Namun, saat ini wacana itu masih didiskusikan.

"Jadi memang yang kita bedakan yang Pelita, yang reguler saja, bukan yang charter. Tapi kita lagi diskusi apakah nanti di Citilink, atau bahkan dua-duanya kita masukkan ke InJourney," ucap Tiko.

Baca Juga: Soal Merger dengan Pelita Air, Begini Respons Bos Garuda Indonesia

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya