Pekerja Millennial Paling Banyak Klaim JHT, Pensiunan Cuma 4 Persen

Hal tersebut jadi alasan BPJamsostek dukung aturan baru JHT

Jakarta, IDN Times - BPJamsostek mencatat klaim program Jaminan Hari Tua (JHT) pada 2021 paling banyak dilakukan oleh pekerja di usia muda, atau di usia produktif. Dilihat dari sisi sebab klaim, hanya 4 persen yang mengajukan klaim adalah pensiunan.

Lebih lanjut, dilihat dari sisi sebab klaim, kategori peserta terbanyak yang mengajukan klaim JHT pada 2021 adalah pekerja yang mengundurkan diri dengan persentase 55 persen. Lalu, korban pemutusan hubungan kerja (PHK) sebanyak 36 persen, peserta aktif yang meninggal dunia 2 persen, pengambilan klaim 10 persen dari dana JHT sebanyak 2 persen, dan 1 persen karena penyebab lain.

"Dari sisi pembayaran klaim, klaim JHT yang terbanyak itu karena mengundurkan diri 55 persen, PHK 36 persen. Yang karena mencapai usia pensiun hanya 4 persen. Artinya apa? Program JHT ini yang betul-betul dinikmati sesuai dengan fungsinya hanya 4 persen pekerja," kata Direktur Utama BPJamsostek, Anggoro Eko Cahyo dalam diskusi media secara virtual, Jumat (25/2/2022).

Baca Juga: Perhatian! Menaker Bakal Revisi Aturan Baru JHT

1. Pekerja yang klaim JHT terbanyak usia muda

Pekerja Millennial Paling Banyak Klaim JHT, Pensiunan Cuma 4 PersenIlustrasi buruh/pekerja. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dilihat berdasarkan usia peserta, ternyata peserta yang melakukan klaim JHT paling banyak berusia 20-30 tahun, dengan persentase 47 persen. Lalu, 28 persen lainnya adalah peserta berusia 30-40 tahun, 14 persen usia 40-50 tahun, 5 persen usia 50-56 tahun, dan 6 persen berusia lebih dari 56 tahun.

"Siapa saja yang klaim? Di usia berapa? Itu ternyata hampir separuh, 47 persen itu di usia 20-30 tahun. Dan 28 persen di usia 30-40 tahun. Dan ini adalah usia-usia produktif yang sebenarnya kami melihat dari sisi kacamata potensi, tentunya mereka adalah pekerja yang punya potensi bekerja kembali karena di usia produktif," ucap Anggoro.

2. 57 persen peserta program JHT klaim di masa kepesertaan 0-5 tahun

Pekerja Millennial Paling Banyak Klaim JHT, Pensiunan Cuma 4 Persenilustrasi BPJS Ketenagakerjaan (IDN Times/Aditya Pratama)

Lebih lanjut, dilihat dari sisi masa kepesertaan, sebanyak 57 persen peserta melakukan klaim JHT dengan masa kepesertaan 0-5 tahun. Kemudian, masa kepesertaan 5-10 tahun sebesar 24 persen, 10-20 tahun 14 persen, dan lebih dari 20 tahun hanya 5 persen.

"Sehingga pembahasan-pembahasan terkait Permenaker untuk mengembalikan fungsi JHT ke fungsi awalnya, kami melihat data-data realisasinya, memang perlunya para pekerja dibantu untuk kembali pada fungsi JHT, supaya di hari tuanya ini mereka punya dana tunai," tutur Anggoro.

Baca Juga: Hotman Paris Kritik JHT Ditahan hingga Usia 56 Tahun, Tantang Menaker!

3. Peserta klaim JHT paling banyak kantongi saldo Rp10 juta

Pekerja Millennial Paling Banyak Klaim JHT, Pensiunan Cuma 4 Persenilustrasi BPJS Ketenagakerjaan (IDN Times/Aditya Pratama)

BPJamsostek juga mencatat, peserta yang melakukan klaim JHT paling banyak memiliki saldo Rp0-10 juta, dengan persentase 67 persen. Sementara, yang memiliki saldo di kisaran Rp10-20 juta hanya 17 persen, Rp20-50 juta hanya 12 persen, dan lebih dari Rp50 juta hanya 4 persen.

"Data menunjukkan anak-anak muda ini, generasi millennial ini yang banyak mencairkan JHT-nya, dan jumlahnya masih sedikit-sedikit, di bawah Rp10 juta. Ini sayang (saldonya) belum banyak. Inilah yang kita lihat dan kita sampaikan kepada Kemnaker sebagai pendukung kenapa JHT perlu dikembalikan ke fungsi aslinya," ucap Anggoro.

Baca Juga: KSPI: Tak Boleh Ada Akal-Akalan JHT, Segera Cabut Permenaker Baru!

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya