Pengusaha Minta Presiden RI Terpilih Pangkas Biaya Logistik

Biaya logistik di Indonesia masih tinggi

Jakarta, IDN Times - Asosiasi Logistik & Forwarder Indonesia (ALFI) mengatakan biaya logistik di Indonesia masih tinggi. ALFI pun meminta kepada presiden dan wakil presiden (wapres) terpilih dari Pemilu 2024 bisa memangkas biaya logistik.

"Kami dari ALFI berharap presiden dan wakil presiden terpilih nantinya untuk bisa membawa ekosistem logistik Indonesia yang lebih baik," kata Ketua Umum ALFI sekaligus Kepala Badan Logistik dan Rantai Pasok Kadin Indonesia, Akbar Djohan dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (20/2/2024).

1. Penyebab biaya logistik Indonesia tinggi

Pengusaha Minta Presiden RI Terpilih Pangkas Biaya Logistikilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Akbar mengatakan, di era perdagangan modern, efisiensi logistik menjadi kunci utama ekonomi suatu negara. Menurut dia, penyebab tingginya biaya logistik nasional, salah satunya belum tercipta konektivitas antara pelabuhan yang memberikan kepastian layanan.

Selain itu, perlu adanya standarisasi digitalisasi layanan pelabuhan-pelabuhan utama. Faktor terakhir yang menyebabkan biaya logistik mahal adalah belum terdistribusinya industri-industri di wilayah Indonesia Timur.

2. PR buat presiden dan wapres terpilih 2024

Pengusaha Minta Presiden RI Terpilih Pangkas Biaya Logistikilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Akbar mengatakan, keseimbangan trafik kargo dari Indonesia barat ke timur atau sebaliknya bisa menurunkan biaya logistik. Hal itu menurutnya jadi pekerjaan rumah (PR) untuk presiden dan wakil presiden (wapres) terpilih.

"Ini menjadi hal utama yang harus diperbaiki oleh presiden terpilih," ucap Akbar.

3. Pengusaha logistik minta pemilu berakhir kondusif

Pengusaha Minta Presiden RI Terpilih Pangkas Biaya LogistikIlustrasi Bisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)

Di sisi lain, Akbar menyatakan pengusaha logistik menginginkan Pemilu 2024 bisa berakhir kondusif. ALFI menyoroti hasil perhitungan cepat Komisi Pemilihan Umum (KPU), di mana paslon capres dan cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dengan 58,61 persen suara per pukul 21.00 WIB hari ini.

"Kami berupaya maksimal untuk mengimplementasikan visi besar logistik dan rantai pasok Indonesia tersebut. Dan kami siap berkolaborasi dengan kepemimpinan di bawah Prabowo-Gibran jika nantinya hasil real count KPU menyatakan paslon tersebut menjadi pemenangnya,” tutur Akbar.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya