PLTA Inalum Makin Efisien, Produksi Alumunium Lebih Ramah Lingkungan

Penggunaan energi dan air lebih efisien

Jakarta, IDN Times - PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) mengintegrasikan program Eco-Inovasi di Kawasan PLTA Paritohan dengan kajian Life Cycle Assessment (LCA) .

Program itu meliputi penggunaan teknologi ramah lingkungan dalam hal penyediaan energi terbarukan.

Corporate Secretary Inalum, Mahyaruddin Ende, mengatakan, integrasi eco-inovasi di PLTA milik Inalum adalah upaya menciptakan industri alumunium yang lebih ramah lingkungan.

“Perusahaan memang berkomitmen dalam menciptakan industri aluminium yang ramah lingkungan. Tentu saja ini akan membuat operasional PLTA Paritohan menjadi lebih efisien tanpa mengurangi penyediaan listrik untuk kebutuhan peleburan,” ujar Mahyaruddin dikutip dari keterangan resmi, (26/3/2024).

Baca Juga: Misi Inalum Mencegah Kepunahan Ikan Jurung di Sungai Asahan

1. Inalum terapkan efisiensi energi di tiga bendungan di PLTA Paritohan

PLTA Inalum Makin Efisien, Produksi Alumunium Lebih Ramah LingkunganPembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Paritohan, Kabupaten Toba Samosir, Sumatra Utara. (dok. Inalum)

Adapun unit PLTA yang dimiliki Inalum yakni PLTA Paritohan terletak di Kabupaten Toba Samosir, Sumatra Utara (Sumut). Eco-Inovasi melalui pendekatan LCA dilakukan kepada tiga bendungan yang dimiliki oleh perusahaan serta berfokus pada efisiensi energi, air, dan penurunan emisi.

Dalam hal efisiensi energi, PLTA INALUM melalui regulator dam mampu melakukan penghematan energi hingga 14,232 GJ sehingga mampu meningkatkan efisiensi energi, produktivitas sumber daya, virtualisasi produk, dan lain-lain.

Baca Juga: PLTA Inalum di Paritohan Raih Proper Emas dari KLHK 2023

2. Inalum hemat penggunaan air di PLTA

PLTA Inalum Makin Efisien, Produksi Alumunium Lebih Ramah LingkunganPembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Paritohan, Kabupaten Toba Samosir, Sumatra Utara. (dok. Inalum)

Dalam hal efisiensi air, Inalum menggunakan modifikasi rotasi sudut inlet refrigerator untuk optimalisasi proses pendinginan. Dengan proses ini, efisiensi air berhasil ditingkatkan hingga 1.088.640 m3.

Sementara pada penurunan emisi, Inalum melakukan penurunan emisi GRK hingga 0,736 TonCO2eq dengan melakukan Isolating Power System With Switch-Gear.

“Akhirnya usaha inovasi dari INALUM Unit Paritohan dalam menyinergikan kajian LCA dan eco-inovasi bisa membuahkan hasil,” tutur Mahyaruddin.

Baca Juga: Konservasi Ekosistem Danau Toba, Inalum Berikan 15 Ribu Bibit Pohon

3. Inalum tekan jumlah limbah B3

PLTA Inalum Makin Efisien, Produksi Alumunium Lebih Ramah LingkunganPembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Paritohan, Kabupaten Toba Samosir, Sumatra Utara. (dok. Inalum)

Kemudian dalam aspek pengelolaan limbah B3, Inalum melakukan reclaiming lube-oil dengan menggunakan metode vacuum treatment pada main transformer, yaitu dengan mengganti proses dengan dengan yang lebih efisien dan efektif sehingga tingkat timbulan sampah tersebut lebih rendah (proses yang lebih eko-efisiensi).

Hasil yang didapat dari inovasi tersebut adalah pengurangan limbah B3 hingga 1,16 ton.

Sementara untuk limbah non-B3, INALUM berhasil memanfaatkan limbah stator coil pada generator sebagai bahan baku pendukung pembuatan aluminium ingot.

Hasilnya mempromosikan dan meningkatkan daur ulang, serta berhasil mengurangi limbah non-B3 hingga 1,16 ton.

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya