PT Timah Rugi Rp449 Miliar di 2023, Erick Thohir Siapkan ‘Obat’ Ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri BUMN, Erick Thohir membeberkan dirinya telah mengusulkan skema untuk memperbaiki kinerja PT Timah Tbk (TINS) yang terpuruk tahun lalu.
PT Timah mencatatkan kerugian hingga Rp449 miliar sepanjang 2023. Salah satu penyebabnya ialah maraknya aktivitas penambangan ilegal di kawasan tambang PT Timah, dan juga melemahnya permintaan akibat penguatan dolar Amerika Serikat (AS).
“Jadi salah satu pemikiran Timah ke depan, kita ada usulan,” kata Erick kepada awak media di Jakarta Pusat, Sabtu (20/4/2024).
1. Perlu persetujuan lintas kementerian
Erick sendiri masih enggan membeberkan usulan untuk pemulihan kinerja PT Timah itu. Sebab, usulan tersebut harus disetujui terlebih dahulu oleh lintas kementerian.
“Tapi ini ada mekanisme yang kita tawarkan, saya belum bisa ngomong. Karena nanti kalau, karena kita harus melibatkan kementerian lain, nanti kementerian lain gak setuju,” tutur Erick.
Baca Juga: Kejagung Telusuri Jet Pribadi Tersangka Kasus Timah Harvey Moeis
2. Berantas pertambangan ilegal melalui transparansi
Dalam hal pemberantasan aktivitas pertambangan ilegal yang turut merugikan PT Timah, Erick mengatakan pemerintah mengambil jalur transparansi dan digitalisasi.
Editor’s picks
Jalur tersebut diimplementasikan melalui Sistem Informasi Mineral dan Batu Bara Kementerian/Lembaga (SIMBARA).
Erick mengatakan, awalnya sistem tersebut hanya difokuskan untuk batu bara. Namun, saat dia menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Ad Interim tahun lalu, menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan yang tengah menjalani perawatan intensif, Erick meminta SIMBARA juga digunakan untuk pertambangan nikel, timah, dan sebagainya.
“Makanya waktu saya gantikan Pak Luhut 1,5 bulan, salah satunya kan saya mendorong bahwa semua harus masuk SIMBARA. Ada di notulen rapatnya, bahwa tidak hanya untuk batu bara, tapi juga masuk turunan lain seperti nikel, timah, macam-macam,” ujar Erick.
Baca Juga: 6 Negara Penghasil Timah Terbesar di ASEAN, Indonesia Nomor 1!
3. PT Timah harus genjot hilirisasi
Untuk memperbaiki kinerja, Kementerian BUMN juga mengharuskan PT Timah mengikuti agenda pemerintah, yakni hiliriasasi.
“Tentu yang diminta Pak Presiden, bahwa harus terjadi hilirisasi. Makanya kita dorong yang namanya nikel. Nah kemarin
Pak Presiden sudah melihat yang bauksit di Mempawah itu kan sudah ada turunannya. Lalu juga kita mendorong kerja sama Inalum dan EGA di Asahan, Sumut,” ucap Erick.
Erick juga mencoba mendorong tambang pelat merah untuk memanfaatkan lahan-lahan bekas tambang menjadi fasilitas yang bisa memberikan pemasukan pada perusahaan.
“Bagaimana eks-eks pertambangan ini juga jangan menjadi aset terbengkalai. Sedangkan kalau itu bisa diperbaiki, di-replanting, apakah dijadikan danau, itu kan menjadi sumber income untuk ekonomi rakyat sekitarnya. Jadi selain illegal mining, value creation, tapi ini juga. Jadi itu policy saya,” ucap Erick.