Ramai Kritik ke Maskapai RI di Medsos, Menhub Buka Suara

Menhub ungkap jumlah pesawat yang terbang belum pulih

Jakarta, IDN Times - Kinerja maskapai penerbangan dalam negeri tengah jadi sorotan di media sosial. Ada beberapa selebriti yang mengeluhkan kendalanya saat terbang menggunakan maskapai domestik.

Baru-baru ini, musisi Ari Lasso dan Yura Yunita menceritakan keluh kesahnya soal penerbangan yang sempat dibatalkan sepihak oleh maskapai.

Ternyata, keluhan soal maskapai domestik yang ramai di media sosial juga jadi sorotan Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi.

“Yang sekarang menghadapi tekanan-tekanan terutama di sektor udara. Setiap kalo delay, barang terlambat, dan sebagainya,” kata Budi dalam acara Penganugerahan Penilaian Pelayanan Prima Unit Pelayanan Publik Sektor Transportasi Tahun 2021/2022 di Kantor Kemenhub, Jakarta, Rabu (26/10/2022).

Baca Juga: Tiket Pesawat Mahal, Menhub Minta Maskapai Tebar Diskon

1. Menhub akui jumlah penerbangan masih belum pulih

Ramai Kritik ke Maskapai RI di Medsos, Menhub Buka SuaraIlustrasi Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). (Dok. Angkasa Pura II)

Menurut Budi, masalah yang terjadi di dunia penerbangan saat ini ialah jumlah maskapai yang dioperasikan belum pulih seperti sebelum pandemik COVID-19.

“Berkaitan dengan aircraft atau pesawat yang relatif sedikit. Ya tentu ini menjadi suatu hal yang shorted, satu sisi ada euphoria masyarakat utk bepergian. Pertumbuhan sektor transportasi itu tinggi. Jadi tinggi, ada euphoria, keinginan, sementara suplainya terbatas,” kata Budi.

Baca Juga: Jumlah Penumpang Pesawat di Bandara AP II Ditargetkan Tembus 60 Juta

2. Pemda diminta bantu maskapai penuhi okupansi pesawat setiap penerbangan

Ramai Kritik ke Maskapai RI di Medsos, Menhub Buka SuaraMenteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Budi mengatakan, agar jumlah pesawat yang terbang kembali normal, maka jumlah penumpang di seluruh rute perlu ditingkatkan.  Jadi, tak hanya rute ramai yang terisi. 

Untuk mencapai hal tersebut, Budi meminta bantuan pemerintah daerah (pemda) membeli sejumlah kursi demi meningkatkan okupansi pesawat. Jika okupansi mencapai 70 persen, maka pesawat bisa gerbant dengan normal.

“Pertama block seat, Pemdanya saya minta untuk sharing, sharing. Sekarang yang ke Toraja mereka sudah mampu. Bahkan dari Toraja menuju Balikpapan. Jadi memang kita mesti take and give, antara masyarakat, pemda, dan juga airline. Kami selaku regulator, fasilitasi kesenjangan itu,” tutur Budi.

Dia mencontohkan, Pemerintah Kabupaten Asmat yang selalu membeli kuis pesawat yang beroperasi dari dan ke Asmat. Upaya itu ternyata membuahkan hasil. Kini, jumlah penerbangan ke Asmat mulai pulih.

“Asmat itu Bupatinya keren sekali. Dia block seat. Sekarang Asmat sudah ke mana-mana, bisa dicek, gak ada komplain di sana,” ujar Budi.

Baca Juga: Naik Pesawat, Penumpang Wajib Vaksin Booster!

3 Maskapai diminta terbang kembali di rute-rute kecil

Ramai Kritik ke Maskapai RI di Medsos, Menhub Buka SuaraDesa Damen, Asmat, Papua (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Selain Pemda, Budi juga meminta maskapai kembali beroperasi di rute-rute yang tak ramai. Sebab, saat ini masih banyak maskapai yang belim kembali beroperasi di rute-rute kecil, yang sebelumnya dibuka.

“Kita memang melakukan pembinaan airline ini untuk juga tidak hanya di rute-rute gemuk, tetapi juga rute-rute di seluruh Tanah Air,” ujar Budi.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya