RI Mau Capai NZE di 2060, Begini Kata IEA
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Internasional Energy Agency (IEA) optimistis Indonesia bisa mencapai nol emisi karbon atau net zero emission (NZE) pada 2060. Banyaknya potensi energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia-lah yang membuat IEA optimistis.
Pertama, adanya potensi pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kekuatan 1.500 gigawatt (GW) di Indonesia.
"Jadi ini jauh di atas apa yang sebenarnya dibutuhkan untuk mencapai jalur nol bersih," kata Lead Energy Analyst and Modeller IEA, Timothy Goodson dalam konferensi pers peluncuran Energy Sector Roadmap to Net Zero Emission yang digelar virtual, Jumat (2/9/2022).
Baca Juga: Menteri ESDM: Kita Menghadapi Tantangan Keamanan Energi
1. RI sudah mulai gencarkan penggunaan biodiesel
Selain itu, Timothy juga menyoroti program percepatan biodiesel di Indonesia. Seperti yang diketahui, saat ini biodiesel B30 sudah dijual di sejumlah SPBU Pertamina.
"Indonesia juga diberkahi dengan potensi bioenergi dan kami sudah mengatakan ini dengan pencampuran biofuel di sektor transportasi," ucap Timothy.
Baca Juga: Menteri ESDM: Setiap Hari Rp1,2 Triliun Kita Bakar untuk BBM
2. Besarnya sumber daya untuk pengembangan pabrik kendaraan listrik di Indonesia
Selain itu, Indonesia juga punya potensi besar pada industri kendaraan listrik, dengan besarnya sumber daya alam (SDA) untuk bahan baku baterai kendaraan listrik itu sendiri. Terlebih lagi, pemerintah sudah gencar menggarap proyek pabrik listrik.
"Jadi semua tanda ini bersatu untuk menyoroti bahwa ada potensi kuat untuk mengambil kemajuan yang signifikan dan membuat jalur ini menjadi kenyataan dengan dukungan yang dapat mewujudkannya tepat waktu," ujar Timothy.
3. Masih ada tantangan bantuan modal buat capai target NZE di 2060
Meski begitu, menurut Timothy Indonesia masih akan menemui tantangan besar dalam mencapai target NZE di 2060, yakni suntikan modal untuk proyek-proyek EBT.
"Saya harus menekankan bahwa ini masih merupakan jalur yang menantang, yang akan membutuhkan banyak tindakan kebijakan yang kuat, dan seperti yang saya sebutkan sebelumnya dukungan keuangan," ucap dia.
Baca Juga: Jokowi: Kita Tinggalkan Energi Fosil dan Beralih ke Energi Terbarukan