Sawit RI Kena Black Campaign di Eropa, Tapi Jadi 'Raja' di Afrika

Sekitar 80 persen CPO di Kenya berasal dari Indonesia

Jakarta, IDN Times - Kampanye negatif kelapa sawit Indonesia masih menggaung di Eropa. Pemerintah pun makin gencar mencari negara tujuan ekspor lainnya, demi mempertahankan posisi kelapa sawit Indonesia di pasar ekspor.

Meski dihadang kampanye negatif di Eropa, ternyata kelapa sawit Indonesia bisa menjadi 'raja' di benua lain. Misalnya di Benua Afrika.

Duta Besar Indonesia untuk Kenya, Mohamad Hery Saripudin mengatakan, kelapa sawit Indonesia sangat disambut di Kenya dan negara lain di Benua Afrika.

"Ketika komoditi ini memperoleh black campaign di Eropa dan Amerika Utara, nah di sini sangat disambut," kata Hery dalam Ambassador's Talk by IDN Times, dikutip Senin, (21/8/2023).

1. Sekitar 80 persen kelapa sawit di Kenya berasal dari Indonesia

Sawit RI Kena Black Campaign di Eropa, Tapi Jadi 'Raja' di Afrikailustrasi brondolan kelapa sawit (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Hery membeberkan, sekitar 80 persen minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) yang ada di Kenya berasal dari Indonesia. CPO ada yang disebarkan di pasar Kenya, dan juga ke negara-negara lain.

"80 persen CPO yang dipasarkan di Kenya, bukan hanya sebagai pasar ya, tapi juga sebagai hub untuk negara landlocked lainnya seperti Uganda, Rwanda, itu kan semuanya melalui pelabuhan Kenya," ucap Hery.

Baca Juga: Menyelami 44 Tahun Hubungan Indonesia-Kenya

2. Lebih dari 60 persen nilai ekspor ke Kenya berasal dari CPO

Sawit RI Kena Black Campaign di Eropa, Tapi Jadi 'Raja' di AfrikaIlustrasi perkebunan kelapa sawit. (dok. Kementerian Koperasi dan UKM)

Hery membeberkan, pada 2021 nilai ekspor Indonesia ke Kenya tembus 532,5 juta dolar Amerika Serikat (AS). Dari angka tersebut, sebesar 258 juta dolar AS merupakan nilai ekspor CPO.

"Jadi lebih dari 64 persen komoditas ekspor," ucap Hery.

Pada 28 April hingga 22 Mei 2022, pemerintah sempat menerapkan larangan ekspor CPO demi memenuhi pasokan minyak goreng di dalam negeri. Hery mengatakan, larangan itu berpengaruh besar pada nilai ekspor Indonesia ke Kenya.

"Angkanya dari 2021 ekspor kita yang 532 juta dolar AS, tahun 2022 turun jadi 475 juta dolar AS. Karena pengusaha kita dilarang ekspor beberapa bulan. Kami juga menerima komplain karena ini menyangkut stabilitas harga pasar, begitu ditutup itu yang terdampak tidak hanya importir dan distributor, tapi juga end user," ucap Hery.

3. Pemerintah putar otak buat diversifikasi komoditas ekspor ke Kenya

Sawit RI Kena Black Campaign di Eropa, Tapi Jadi 'Raja' di AfrikaJalan Utama di Kenya. (instagram.com/chamothe_media)

Hery mengatakan, pemerintah sedang berupaya melakukan diversifikasi terhadap komoditas atau barang yang diekspor ke Kenya. Harapannya, upaya ini bisa mengurangi ketergantungan ekspor Indonesia ke Kenya pada CPO.

"Kita memang ingin coba diversifikasi, tidak hanya bertumpu pada sawit," tutur dia.

Baca Juga: Jurus Diplomasi Pendidikan Indonesia di Kenya

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya