Setelah 41 Tahun, RI Akhirnya Bangun Industri Pupuk Lagi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Karawang, IDN Times - Presiden Joko “Jokowi” Widodo akan melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking proyek pembangunan pabrik pupuk urea di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.
Pabrik itu adalah proyek dari PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero). Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi mengatakan sudah lebih dari 40 tahun tak ada pembangunan industri pupuk di Indonesia.
“Ini setelah lebih dari 40 tahun tidak ada pembangunan industri pupuk baru, kita akan mulai tahun ini membangun klaster baru di Papua Barat,” kata Rahmad usai menghadiri acara Jambore Makmur di PT Pupuk Kujang, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Sabtu (11/11/2023).
1. Jokowi bakal lakukan groundbreaking pada 24 November
Rahmad mengatakan, prosesi ground breaking akan dilaksanakan pada Jumat (24/11/2023).
“Kita bangun pabrik satu lagi di Papua Barat, InsyaAllah akan diresmikan groundbreaking oleh Presiden tanggal 24 November 2023,” ucap Rahmad.
Dia mengatakan, Indonesia terakhir kali membangun industri pupuk pada tahun 1982.
“Sudah dari tahun 1958, 1972, terus berenti terakhir bangun tahun 1982 bangun satu klaster pabrik pupuk. Alhamdulillah, pemerintah sekarang bangun satu klaster pupuk baru,” ujar Rahmad.
Baca Juga: Duh, Masih Ada Petani Tak Kebagian Kartu Tani buat Tebus Pupuk Subsidi
2. Ditargetkan mulai produksi tahun 2028
Rahmad mengatakan, Pupuk Indonesia menjadi salah satu investor proyek pabrik pupuk tersebut. Targetnya, pabrik tersebut bisa mulai produksi pada 2028.
“Pangsa pasar tentu kalau kita ini utama untuk domestik. Dan memang tanah di Indonesia Timur ini subur sekali,” ucap Rahmad.
Baca Juga: Pupuk Kaltim Pastikan Keamanan Distribusi 252.443 Ton Pupuk Subsidi
3. Bakal produksi pupuk urea
Adapun di tahap awal, pabrik tersebut akan produksi pupuk urea, baru setelah itu produksi pupuk NPK.
“Urea dulu, nanti setelah urea ada, kan bahan baku untuk NPK,” tutur Rahmad.
Kapasitas produksi pupuk urea di pabrik PKT itu ditargetkan mencapai 3.500 ton per hari, atau 1,2 juta ton per tahun.
“Mudah-mudahan swasembada pangan yang pernah kita lihat di periode lama di tahun 80-an itu segera akan tercapai karena ada pabrik (pupuk) baru,” kata Rahmad.