Stok Beras Bulog 1,63 Juta Ton, Tertinggi dalam 4 Tahun!

Bulog serap beras hasil panen raya

Jakarta, IDN Times - Perum Bulog mencatat stok cadangan beras pemerintah (CBP) mencapai 1,63 juta ton. Direktur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi mengatakan stok itu merupakan yang tertinggi dalam empat tahun terakhir.

“Dan ini sangat mencukupi untuk mendukung program seperti bantuan pangan, dan nanti mungkin untuk SPHP,” kata Bayu dalam acara Penyaluran Bantuan Pangan Beras di Jakarta, Jumat (3/5/2024).

Baca Juga: Bulog Guyur Bansos Beras buat 269 Ribu Keluarga di Jakarta

1. Bulog serap 273 ribu ton beras dari petani

Stok Beras Bulog 1,63 Juta Ton, Tertinggi dalam 4 Tahun!ilustrasi sawah. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Di musim panen raya beras ini, Bulog menyerap sekitar 560 ribu ton gabah atau setara 273 ribu ton beras. Bayu mengatakan, pihaknya masih terus melanjutkan pengadaan beras dari hasil panen petani lokal.

“Jadi usaha yang dilakukan teman-teman di daerah luar biasa, dan kita masih punya di bulan Mei, kita akan terus berusaha pengadaan di dalam negeri,” ujar Bayu.

Baca Juga: Bulog Salurkan 643 Ribu Ton Beras SPHP sejak Januari-17 April 2024

2. Pengadaan beras dalam negeri melebihi rata-rata bulanan di musim panen raya

Stok Beras Bulog 1,63 Juta Ton, Tertinggi dalam 4 Tahun!Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Bayu mengatakan, di musim panen raya ini, pengadaan beras dari dalam negeri telah melebihi rata-rata penyerapan Bulog setiap bulannya.

“Dan pengadaan Bulog dalam 1 bulan bisa mencapai 30 ribu ton, dan itu jauh lebih besar dari rata-rata bulanannya Bulog yang hanya sekitar 10 ribu ton,” kata Bayu.

Baca Juga: Bulog Dapat Penugasan Impor 3,6 Juta Ton Beras, Bakal Ditambah? 

3. Bulog serap hasil panen petani sesuai HPP

Stok Beras Bulog 1,63 Juta Ton, Tertinggi dalam 4 Tahun!ilustrasi gabah. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Bayu mengatakan, untuk menjaga harga beras tidak anjlok di musim panen raya, Bulog tetap menyerap gabah kering panen (GKP) sesuai harga pembelian pemerintah (HPP).

“Rujukan kita untuk harga gabah adalah Rp5 ribu sampai Rp6 ribu per kg. Fleksibilitas itu artinya Bulog bisa membeli di atas 5 ribu. Tapi rujukannya, HPP-nya tetap Rp5 ribu, tapi boleh sampai Rp6 ribu,” tutur Bayu.

Menurutnya, penyerapan gabah yang mengikuti HPP tersebut akan menjaga stabilitas harga beras.

“Jadi kalau tadi disebutkan Rp5.600 per kg itu artinya baik. Jangan di bawah Rp5 ribu, maksimal Rp6 ribu. Jadi sepanjang ada di ruangan Rp5 ribu sampai Rp6 ribu, itu ruang untuk Bulog melakukan pengadaan,” kata Bayu.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya