Stok Minyakita Mulai Langka, Harga Tembus Rp17 Ribu! 

Minyakita dijual dengan sistem paket di sejumlah wilayah

Jakarta, IDN Times - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menemukan adanya kelangkaan stok minyak goreng kemasan sederhana Minyakita di sejumlah wilayah.

Bahkan, di sejumlah pasar di Provinsi Sumatra Selatan stok Minyakita kosong selama lebih dari dua bulan.

"Di kanwil II, IV, VI, VII itu semuanya menyatakan minyak goreng curah dan kemasan sederhana (Minyakita) sulit didapatkan. Berdasarkan regulasi yang berlaku harusnya pasokan minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan sederhana itu tidak ada masalah sesuai kewajiban pengusaha untuk memenuhi pasokan kebutuhan dalam negeri sebelum melaksanakan ekspornya," kata Direktur Ekonomi KPPU, Mulyawan Renamanggala dalam konferensi pers virtual, Senin (30/1/2023).

Baca Juga: MinyaKita Buatan Kemendag Pakai Merek Mirip Produk Bulog, Kok Bisa?

1. Harga Minyakita sudah tembus Rp17 ribu per kg

Stok Minyakita Mulai Langka, Harga Tembus Rp17 Ribu! Warga memperlihatkan minyak goreng kemasan saat peluncuran minyak goreng kemasan rakyat (MinyaKita) di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (6/7/2022). (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Mulyawan mengatakan, kelangkaan tersebut menyebabkan harga Minyakita melambung di atas harga eceran tertinggi (HET).

Misalnya di Surabaya, harganya bisa tembus Rp15 ribu per liter. Di Jawa Barat tembus Rp16 ribu per liter. Kemudian, di DKI Jakarta tembus Rp17 ribu per liter.

Baca Juga: MinyaKita Dijual Online, Harganya Ada yang Tembus Rp28 Ribu per Liter

2. Sejumlah pedagang hanya menjual Minyakita dalam bentuk paket bersama produk lain

Stok Minyakita Mulai Langka, Harga Tembus Rp17 Ribu! Minyak goreng subsidi MinyaKita kemasan satu liter, (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Di beberapa wilayah, KPPU juga menemukan adanya praktik tying dan bundling, di mana penjual menyediakan Minyakita dalam bentuk paket bersama produk lain. Praktik itu terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Surabaya, dan sebagainya.

"Ada beberapa distributor yang memaketkan atau mengeluarkan kebijakan kalau ada pembeli yang beli Minyakita harus beli produk lain. Ini termasuk praktik-praktik prinsip persaingan usaha yang sangat tidak sehat," kata Mulyawan.

Baca Juga: Pembelian Dibatasi, Begini Cara Beli MinyaKita Rp14 Ribu per Liter

3. KPPU tidak menemukan adanya keterbatasan pasokan CPO

Stok Minyakita Mulai Langka, Harga Tembus Rp17 Ribu! ilustrasi brondolan kelapa sawit (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Mulyawan mengatakan, pada awal 2021 dan awal 2022 lalu, memang terjadi kelangkaan pasokan minyak goreng dan terjadi lonjakan harga. Namun, hal itu disebabkan oleh keterbatasan pasokan minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO), dan juga lonjakan harga CPO di tingkat internasional.

Menurut Mulyawan, kondisinya berbeda dengan akhir 2022 dan awal 2023 ini.

"Ini kondisinya agak sedikit berbeda. Kita tidak melihat ada kenaikan harga CPO yang cukup signifikan. Juga tidak ada indikasi adanya kegagalan panen TBS atau penurunan produksi TBS sehingga mempengaruhi pasokan CPO, kami tidak melihat itu," ujar dia.

Oleh sebab itu, dalam waktu dekat ini, KPPU akan memanggil Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian untuk mencari tahu penyebab kelangkaan stok Minyakita tersebut.

"Kami perlu mengetahui mengapa tiba-tiba ada beberapa produsen yang mengurangi produksi minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan sederhananya. Ini kita perlu mendapat informasi dari Kemendag dan Kemenperin, dan mungkin bisa dapat angka produksi minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan sederhana sepanjang Januari," ujar Mulyawan.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya