Susu Bear Brand Diburu dan Harganya Meroket, Nestle Buka Suara

Susu beruang jadi incaran warga di tengah pandemik COVID-19

Jakarta, IDN Times - Susu Bear Brand atau sering disebut susu beruang kini menjadi incaran masyarakat. Produk Nestle ini mulai diserbu masyarakat saat lonjakan kasus COVID-19 di Tanah Air terjadi.

Bahkan, viral sebuah video di media sosial yang menampilkan warga Tangerang memperebutkan Bear Brand di sebuah supermarket. Video itu diunggah oleh akun Instagram @abouttngid.

Susu steril itu memang kerap dikonsumsi sebagian masyarakat sebagai upaya meningkatkan imunitas tubuh.

1. Harga Bear Brand melonjak di e-commerce

Susu Bear Brand Diburu dan Harganya Meroket, Nestle Buka SuaraSusu Bear Brand. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Fenomena panic buying ini membuat susu Bear Brand menjadi langka di supermarket hingga warung kelontong. Jika ada, harganya pun sudah melejit, hingga Rp12.000. Padahal harga normalnya di bawah Rp10.000.

Kenaikan harga susu Bear Brand juga bisa dipantau di e-commerce. Sejumlah akun penjual menjual Bear Brand di atas Rp10.000 per kaleng, bahkan ada yang menjual Rp19.800 per kaleng.

Baca Juga: Kasus COVID-19 Pecah Rekor Terus, Jangan Ada Panic Buying Lagi!

2. Nestle optimalkan kapasitas produksi

Susu Bear Brand Diburu dan Harganya Meroket, Nestle Buka SuaraDok.Nestle

Terkait fenomena ini, Nestle pun buka suara. Mereka berjanji akan mengoptimalkan produksi demi memenuhi permintaan Bear Brand di tengah pandemik COVID-19.

"Yang dapat kami lakukan adalah berusaha semaksimal mungkin untuk memasok terus produk susu Bear Brand agar dapat memenuhi permintaan konsumen," kata Direktur Corporate Affairs Nestle Indonesia, Debora R. Tjandrakusuma, dalam pernyataan tertulis yang diterima IDN Times, Minggu (4/7/2021).

3. Nestle tak bakal naikkan harga Bear Brand

Susu Bear Brand Diburu dan Harganya Meroket, Nestle Buka SuaraSusu Bear Brand. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Debora juga memastikan, pihaknya tidak menaikkan harga Bear Brand. Nestle akan terus memasok susu Bear Brand kepada konsumen.

"Kami tidak melakukan kenaikan harga atas produk-produk kami, termasuk produk susu Bear Brand, dan kami terus menerus memaksimalkan upaya kami untuk memasok produk susu Bear Brand kepada para konsumen," ucap dia.

Apabila ada kenaikan harga di penjual akhir, ia menjelaskan, maka harga itu ditetapkan oleh penjual akhir tersebut.

"Mengenai adanya kenaikan harga di e-commerce untuk produk-produk Bear Brand, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya peraturan persaingan usaha, kami tidak dapat menentukan harga jual akhir produk kami," tutur Debora.

Baca Juga: Instruksi Mendagri: Mal Tutup, Akses ke Supermarket dan Resto Buka

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya