Tambang Emas di Papua Mau Digarap Antam, Bagaimana Kelanjutannya?

Tambang emas Blok Wabu telah diserahkan Freeport ke negara

Jakarta, IDN Times - CEO Grup Mining Industry Indonesia (MIND ID), Orias Petrus Moedak berbicara soal tambang emas di Blok Wabu, Kabupaten Intan Jaya, Papua yang rencananya akan digarap oleh PT Aneka Tambang Tbk (Antam).

Orias mengatakan Blok Wabu yang sebelumnya termasuk lahan tambang PT Freeport Indonesia (PTFI) itu telah dikembalikan kepada negara. Namun, setelah dikembalikan kepada negara, belum ada pembicaraan lebih lanjut kepada MIND ID, maupun Antam sebagai anak usahanya.

"Wabu itu posisinya di Kementerian ESDM, belum ada apa-apa ke kami," tutur Orias dalam konferensi pers virtual, Selasa (31/8/2021).

Baca Juga: MIND ID Cetak Laba Rp4,7 Triliun di Semester I-2021

1. Proses penyerahan pengelolaan Blok Wabu

Tambang Emas di Papua Mau Digarap Antam, Bagaimana Kelanjutannya?Ilustrasi Emas. (IDN Times/Aditya Pratama)

Orias mengatakan proses penyerahan pengelolaan tambang emas Blok Wabu sebenarnya memiliki beberapa tahap.

"Jadi supaya teman-teman tahu bahwa untuk penawaran satu area itu akan ditawarkan kepada negara, pemerintah pusat, pemerintah daerah, kemudian BUMN,BUMD, baru swasta. Urutannya seperti itu," kata dia.

2. Bos MIND ID tak mau banyak komentar

Tambang Emas di Papua Mau Digarap Antam, Bagaimana Kelanjutannya?Dirut MIND ID Orias Petrus Moedak menyampaikan paparan terkait penerbitan global bond (Tangkap layar MIND ID)

Dikarenakan pihaknya belum mendapat kabar lebih lanjut dari pemerintah pusat, Orias enggan memberi komentar lebih banyak. Dia mengatakan seluruh wewenang ada di Kementerian ESDM.

"Wabu ini adalah Blok B yang diserahkan balik oleh Freeport pada 2017-2018 lalu dan memang itu memiliki kandungan emas, katanya, karena kan belum dikasih ke kami, jadi kami belum bisa kasih komentar yang banyak. Tapi posisinya masih disana, gak kemana-mana itu, dan penawarannya seperti apa itu Kementerian ESDM," tutur Orias.

Namun, pada Selasa, 29 September 2020 lalu Orias mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua telah menyerahkan Blok Wabu untuk digarap MIND ID. Selanjutnya, MIND ID menugaskan Antam untuk menggarap tambang emas tersebut.

"Wabu, memang ada surat dari Gubernur untuk menyerahkan kepada MIND ID. Tetapi karena yang ahli di bidang emas di grup kami adalah Antam, nanti kami akan serahkan kepada ANTAM untuk tindaklanjuti itu," kata Orias dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI pada September 2020 silam.

Bahkan, dia mengatakan penyerahan itu telah dituangkan dalam perjanjian kerja sama antara MIND ID dengan Pemprov Papua.

"Dari MIND ID akan bekerjasama dengan Pemda, ada tanda tangan kerja sama dengan Pemda untuk pengolahan tambang di Papua. Ini masih tahap awal untuk kerja sama tersebut," tutur Orias.

Baca Juga: Fakta Somasi Luhut ke Haris Azhar soal Tuduhan Main Tambang di Papua

3. Blok Wabu tengah diributkan Luhut-Haris Azhar

Tambang Emas di Papua Mau Digarap Antam, Bagaimana Kelanjutannya?IDN Times/Margith Juita Damanik

Baru-baru ini, Blok Wabu menjadi sorotan publik. Pasalnya, Direktur Eksekutif Lokataru, Haris Azhar dan Koordinator KontraS, Fatia Maulidiyanti menuding Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan ikut bermain di konsesi tambang Blok Wabu tersebut.

Dugaan itu dikutip Haris dari riset yang dilakukan oleh sejumlah organisasi mulai dari WALHI, JATAM, YLBHI hingga Pusaka, yang salah satunya menuliskan rencana eksploitasi emas di Blok Wabu. Rencana tersebut menuai penolakan dari warga setempat karena bertentangan dengan hak kepemilikan ulayat warga.

Lebih lanjut, Fatia mengatakan selain MIND ID yang akan memegang konsensi, Tobacom Del Mandiri yang merupakan anak perusahaan dari Toba Sejahtera Group juga turut terlibat. Lebih lanjut, dia mengatakan Luhut terlibat karena dia yang memiliki Toba Sejahtera Group.

Atas tudingan itu, Luhut melayangkan somasi kepada Haris dan Fatia melalui kantor pengacara Juniver Girsang.

Kuasa hukum Luhut, Juniver Girsang juga telah membantah tudingan tersebut. Menurutnya, Luhut dengan tegas mengatakan tudingan itu tidak benar.

"Seperti yang sudah disampaikan oleh juru bicara yang sebelumnya (dari Kemenko Marves), ini (tuduhan eksploitasi tambang di Papua) tidak benar dan tak berdasarkan fakta. Kami kemudian diberikan kajian (oleh Luhut)," kata Juniver seperti dikutip dari tayangan stasiun Kompas TV

Baca Juga: 4 Fakta Tambang Emas yang Ditolak Wabup Sangihe sebelum Meninggal

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya