WANSUS: Pupuk Indonesia Geber Digitalisasi, Kejar Target Top 3 Dunia

Ada peran gen Z di balik keberhasilan Pupuk Indonesia

Intinya Sih...

  • PT Pupuk Indonesia berharap menjadi perusahaan pupuk ketiga terbesar di dunia dalam 10 tahun ke depan dengan program pengembangan, peningkatan kapasitas, dan efisiensi.
  • Perusahaan ini akan meluncurkan teknologi terbaru berupa Command Center untuk melacak rantai pasok pupuk dari produksi hingga disalurkan ke petani, yang merupakan karya generasi muda di perusahaan.

Jakarta, IDN Times - PT Pupuk Indonesia (Persero) meningkatkan pemanfaatan teknologi digital untuk mengejar target menjadi top 3 perusahaan pupuk terbesar di dunia dalam beberapa tahun ke depan. Sementara dalam waktu dekat, Holding BUMN pupuk ini akan meluncurkan Command Center  di Graha Phonska, Jakarta Pusat.

Command center merupakan teknologi terbaru untuk melacak rantai pasok pupuk dari hulu ke hilir, mulai dari produksi hingga disalurkan ke petani di kios-kios pupuk. Teknologi ini merupakan karya generasi muda, milenial dan generasi Z di perusahaan tersebut.

“Yang di belakang kita ini adalah control room untuk supply chain, khususnya untuk pemasaran,” kata Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi kepada IDN Times di Graha Phonska, Jakarta, belum lama ini.

Rahmad yang mulai menjabat sebagai orang nomor 1 di Pupuk Indonesia pada 27 Juli 2023 ini mengatakan bahwa Command Center adalah bentuk tranformasi digital yang dilakukan PT Pupuk Indonesia dalam waktu singkat.

Pupuk Indonesia dalam kurun satu bulan juga telah melakukan digitalisasi pencatatan transaksi di lebih dari 27 ribu kios pupuk, khususnya untuk petani yang melakukan penebusan pupuk bersubsidi hanya dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

“Nah, tanggal 2 Januari (2024), Pak Presiden (Joko "Jokowi" Widodo) memberikan instruksi itu. Pada tanggal 1 Februari (2024), kita sudah Go Live (beroperasi) lebih dari 27 ribu kios di seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, semuanya Go Live,” ujar mantan Dirut PT Petrokimia Gresik ini. 

Berbagai upaya dilakukan Pupuk Indonesia dalam menjaga kinerja produksi sampai distribusi pupuk, serta melakukan diversifikasi bisnis demi mempertahankan eksistensi perusahaan.

Menurutnya, target tersebut sesuai dengan cita-cita Pupuk Indonesia untuk menjadi perusahaan pupuk ketiga terbesar di dunia. Adapun ranking perusahaan secara global ada di peringkat 3. 

“Ranking kita yang sekarang 6, tentu kita ingin tingkatkan terus. Mudah-mudahan mohon doanya, kita sudah mempunyai beberapa program-program pengembangan, peningkatan kapasitas, perbaikan efisiensi, dan seterusnya. Mudah-mudahan dalam 10 tahun ke depan kita bisa masuk menjadi top 3,” tutur Rahmad, yang pernah menjabat sebagai bos PT Pupuk Kalimantan Timur pada periode 2020-2023.

Berikut wawancara khusus IDN Times bersama Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi.

Baca Juga: Antara Gen Z dan Digitalisasi di Pupuk Indonesia

Apa fungsi Command Center PT Pupuk Indonesia?

WANSUS: Pupuk Indonesia Geber Digitalisasi, Kejar Target Top 3 DuniaCommand Center PT Pupuk Indonesia (Persero). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Jadi ini Gedung Phonska yang kita sedang ada saat ini. Ini adalah gedung atau kantor pemasaran. Yang di belakang kita ini adalah control room untuk supply chain, khususnya untuk pemasaran.

Di sini kita bisa memonitor pabrik-pabrik mana yang sedang beroperasi dan memproduksi apa. Kemudian kita bisa melihat di pelabuhan mana kapal itu dimuat atau misalnya, ini Pupuk Kaltim, ada tujuh jetty atau tujuh dermaga. Tujuh dermaga itu sedang ada kapal, kapal apa saja, memuat apa saja atau membongkar apa saja. Nah, itu yang di sebelah sana kita bisa lihat, kita bisa men-zoom langsung ke pelabuhan itu.

Dan kalau kita ingin melihat, oh saya ingin melihat di dermaga 1 atau dermaga 2, kita bisa klik. Oh saya ingin melihat kapal yang di sini, kita bisa klik, langsung keluar jenis kapalnya, besarnya seperti apa dan langsung lihat live picture atau live video, streaming proses yang dilakukan di dermaga itu, apakah itu proses loading atau unloading. Seperti itu kelihatan, itu ada gambar kapal. Itu live, yang terjadi saat ini.

Dari situ kalau mereka sudah selesai memuat, kan kapal ini bergerak, itu kita kontrol karena kita mewajibkan kapal-kapal itu menggunakan GPS. Kita bisa mengikuti mereka ke mana.

Nah, itu yang di atas, yang ada peta Indonesia dengan banyak gambar-gambar bendera yang barangkali terlalu kecil untuk dilihat, gambar bendera-bendera itu adalah gudang-gudang kita. Gudang-gudang kita, kapalnya dari mana ke mana kelihatan, terus nanti masuk ke gudang.

Setelah di-discharge di gudang, kemudian dibawa oleh truk, itu ada rute truk, truknya pergi ke mana. Jadi, kita bisa tahu kalau truk ini pergi, istilahnya off track, pergi tidak seharusnya pergi, atau berhenti lebih lama dari yang disyaratkan.

Begitu sampai gudang, kita bisa melihat CCTV gudang itu. Gudang itu bisa kita lihat kondisi pupuknya sudah seperti apa, cara mengaturnya bagaimana. Membongkarnya, satu truk itu dibongkar semua apa enggak. Kelihatan karena ada CCTV-nya.

Tapi yang paling dahsyat adalah aplikasi yang di sebelah sini, yang warnanya hijau itu, yang diberi nama iPubers (Integrasi Pupuk Bersubsidi). Kenapa ini dahsyat? Karena ini adalah respons cepat dari Pupuk Indonesia.

Ketika awal tahun, tepatnya tanggal 2 Januari, Bapak Presiden berkunjung ke Jawa Tengah dan bertemu dengan puluhan ribu petani, beliau mendapatkan banyak masukan dari petani. Beliau menyampaikan akan dipermudah penebusan pupuk. Nah, penebusan pupuk yang dipermudah itu, beliau meminta supaya orang menebus pupuk subsidi bisa pakai KTP.

Jadi, orang yang punya alokasi pupuk subsidi harus bisa nebus pakai KTP. Bayangkan kalau respons kita waktu itu secara manual, pasti akan berantakan.

Nah, tanggal 2 Januari, beliau (Presiden Jokowi) memberikan instruksi itu. Pada tanggal 1 Februari, kita sudah Go Live lebih dari 27 ribu kios di seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, semuanya Go Live. Point of sales kita menjadi digital. Orang bisa datang dengan membawa KTP-nya, difoto pakai handphone yang sudah terinstall aplikasi. Dari situ langsung ketahuan, oh si pak ini punya alokasi, silakan bisa menebus.

Setelah nebus, kemudian buktinya, itu orang yang menebus difoto, dan real time langsung masuk ke sini. Jadi sekarang untuk mempersingkat cerita, kita bisa melacak dari pabrik sampai ke orang yang menerima, real time, orang yang menerima individually.

Ini menjadi sebuah inovasi dan terobosan Pupuk Indonesia yang luar biasa karena mendigitalisasi 27 ribu kios pupuk yang sebagian besar ada di remote area, bukan pekerjaan yang mudah. Dan menyosialisasikan semua outlet kita untuk bisa menggunakan aplikasi, itu sebuah pekerjaan yang tidak mudah, tapi kita berhasil lakukan dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu, instruksi presiden untuk mempermudah penebusan pupuk subsidi sudah bisa dilakukan.

Tapi ada satu yang luar biasa yang saya sendiri kaget-kaget setelah aplikasi ini terimplementasi. Kita itu rata-rata setiap bulan men-track lebih dari 2 juta transaksi. Bahkan at the peak-nya itu kita bisa men-track sekitar 3 juta transaksi, 3 million transaction in 1 month, itu berarti berapa? Per harinya sekitar 100 ribu transaksi. Semuanya bisa kita track, dan kita bisa identified individunya, bisa track tokonya, bisa track lokasinya.

Nah, data yang terkumpul ini kemudian coba kita olah. Ternyata ini merupakan prediksi produksi pertanian yang cukup akurat. Paling tidak untuk tiga bulan ke depan. Jadi kita sudah coba di bulan Februari ketika diimplementasikan, ada sekitar 3 juta transaksi di bulan Februari. Memang benar, banyak penebusan-penebusan di sentra-sentra pangan.

Kita tahu misalnya, oh di bulan Februari yang banyak di awal minggu, paruh pertama Februari itu Jawa Tengah dengan Jawa Timur. Itu sudah 70 persen lebih. Di Jawa Barat masih 30 persen. Ternyata di Jawa Barat ini sedang menanam, benar, puncak. Menurut saya, kita menggunakan teknologi untuk memberikan solusi pada persoalan yang ada.

Kalau milenial kan bicaranya pasti teknologi-teknologi. Nah, ini proven case bagaimana teknologi dipakai di Pupuk Indonesia dan karena memang Pupuk Indonesia itu 63 persennya gen Z, jadi kalau ada teknologi-teknologi, ini adalah karya-karya mereka.

Yang menduduki jabatan BOD minus 1 dan minus 2, yang milenial itu sudah 43 persen, jadi cukup masif. Representasi dari gender pun juga cukup baik. Jadi, saya menyampaikan ini karena ini bukan karyanya Rahmat Pribadi, ini adalah karyanya insan Pupuk Indonesia, yang sebagian besar adalah gen Z dan milenial.

Jadi, saya harus sampaikan salut, proficiate kepada gen Z dan milenial yang dalam satu bulan bisa memberikan solusi yang luar biasa. Tidak untuk Pupuk Indonesia, tapi untuk bangsa Indonesia karena melalui ini, ketahanan pangan dimulai. Luar biasa ini.

Baca Juga: Ada Teknologi Canggih, Pupuk Indonesia Tumpas Kelangkaan Stok Subsidi

Command Center Pupuk Indonesia sudah ada sejak kapan?

Kalau Command Center ini sebetulnya baru saja, ini umurnya mungkin belum enam bulan. Ini belum officially launch, jadi ini katakanlah soft launching. Kalau gedungnya sudah siap, ruangannya sudah siap.

Sekarang baru kita merasa inilah control room yang kita perlukan, bagaimana kita bisa men-track to the individual. Ada dari Miangas sampai Pulau Rote, dari Sabang sampai Merauke. Tidak ada satu pun petani di Indonesia, yang mempunyai alokasi, yang tidak bisa menebus pupuk. Jadi istilahnya, negara hadir. No one left behind.

Bagaimana dampaknya ke operasional perusahaan setelah ada Command Center?

WANSUS: Pupuk Indonesia Geber Digitalisasi, Kejar Target Top 3 DuniaCommand Center PT Pupuk Indonesia (Persero). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Tentu, kalau ini karena baru saja di-launch, kita masih mesti melihat dampaknya. Tapi saya sudah bisa membayangkan ketika seluruh proses itu menjadi transparan, menjadi visible, what can we do with this itu banyak sekali. Kita bayangkan nanti suatu ketika, kita akan bisa mendapatkan data customer behavior. Orang biasanya memupuk apa, berapa banyak, di mana. Ini baru di-install sekarang, artinya masih butuh waktu, tapi pada akhirnya itu akan ke sana.

Jadi kita akan bisa menggunakan teknologi baru, big data, analytics, kemudian artificial intelligence. Kalau ini nanti suatu ketika bisa di-overlay dengan data, katakanlah climate, cuaca, data-data yang lain, ini tools yang sangat powerful.

Tools yang sangat powerful ini pasti mempunyai dampak pada kemampuan kita melayani pelanggan. Kalau kita mempunyai kemampuan melayani pelanggan yang baik, pasti sales and profit kita akan meningkat.

Harapannya seperti itu. Tapi karena ini baru di-install, ya kita lihatlah. Saya enggak mau muluk-muluk dulu. Tapi saya sudah kebayang nih. Ini memang luar biasa, teman-teman milenial dan gen Z kalau keluar ide, kita juga, orang-orang yang sudah berumur seperti saya ini terkaget-kaget juga.

Dampaknya akan terlihat akhir tahun atau awal tahun depan?

Saya rasa mungkin pertengahan tahun akan sudah kelihatan. Apa yang bisa dikumpulkan, dan mungkin, paruh kedua kita bisa menyesuaikan perencanaan. Kalau ngomong buku kan ya memang sampai akhir tahun. Pasti nanti akan kelihatan di buku akhir tahun itu seperti apa.

Pupuk Indonesia ini mandat utamanya kan mendukung ketahanan pangan nasional. Salah satunya, menyediakan dan menyalurkan pupuk bersubsidi. Nah, kemampuan Pupuk Indonesia dalam menyediakan dan menyalurkan pupuk bersubsidi ini dari waktu ke waktu naik.

Tiga tahun terakhir saja, dari dimulai 2021, kita dari alokasi, yang bisa kita salurkan 90 persen, terus naik jadi 94 persen. Pada 2023 kita bisa 100 persen. Nah, bagaimana mempertahankan 100 persen itu? Ini jawabannya, karena kuncinya kan bisa availability itu.

Ketika petani membutuhkan, kita ada. Nah, kalau tidak punya data, jadinya mahal karena di semua gudang akan kita penuhi, tapi nanti setelah kita bisa create sebuah consumption pattern, kita akan bisa mengatur logistik kita dengan sangat efisien, mana yang harus diisi banyak, kapan.

Secara keseluruhan bagaimana kinerja Pupuk Indonesia tahun lalu?

WANSUS: Pupuk Indonesia Geber Digitalisasi, Kejar Target Top 3 DuniaPabrik PT Pupuk Kujang Cikampek, anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero). (dok. Pupuk Kujang)

Tahun lalu kita berhasil menyalurkan pupuk subsidi 6,1 juta ton. Dari sisi produksi, semuanya tercapai target, malah ada sedikit yang melewati target. Jadi, 2023 buat industri pupuk memang penuh tantangan. Tapi, saya cukup bangga, Pupuk Indonesia, barangkali teman-teman yang belum mengetahui, Pupuk Indonesia ini adalah satu di antara 10 besar pemain pupuk dunia. So we are one of among 10 biggest fertilizer company globally.

Di tahun 2022, ranking kita itu 8. Tapi di tahun 2023, di tengah segala macam tantangan, banyak kesulitan-kesulitan, tensi geopolitik, harga komoditi yang turun, tapi, ranking Pupuk Indonesia di dunia meningkat, dari ranking 8 menjadi ranking 6 di kuartal-III 2023. Tentu, tahun 2022 itu berbasiskan audited. Tahun 2023, yang kuartal III, unaudited. Tapi kita biasanya audited dan yang tidak audited, itu tidak beda jauh.

Jadi, apa ini artinya? Dari 8 naik ke-6. Ini artinya, Pupuk Indonesia berhasil atau lebih baik dalam menangani down cycle industri dibandingkan kompetitor karena kan, sedang turun di tahun 2023. Harga komoditas turun, yang lain turun profitnya lebih tajam dari kita. Kita bisa me-manage turunnya itu, sehingga ranking kita naik, dari 8 ke-6, padahal industri sudah sedang turun.

Kalau dari sisi angka-angka absolut, seluruh industri masih turun, tapi ranking kita naik. Artinya, kita lebih baik dibandingkan kompetitor. Itu highlight tahun 2023.

Baca Juga: Pemerintah Masih Utang Nyaris Rp1 Triliun ke Pupuk Indonesia

Apa yang membuat Pupuk Indonesia naik ranking dibandingkan kompetitor?

Satu, operational excellence. Pupuk Indonesia ini memang masih ada beberapa pabrik yang tua, dan ini menjadi bagian kita untuk mengembangkan. Tapi jangan salah, sebagian besar dari pabrik kita ini sudah cukup modern.

Kita mempunyai 15 pabrik urea misalnya, yang tua itu tinggal empat. Ada satu di Cikampek, satu di Aceh, dan dua di Pusri, selebihnya itu efisien. Bahkan, di pabrik-pabrik kita yang baru, itu dari sisi efisiensi, itu among the best five globally. Jadi, operational excellence adalah salah satu kunci untuk kita bisa mengatasi down cycle dari industri itu. Itu kunci utama.

Nah, tentu dalam jangka pendek, itulah yang harus kita lakukan. Bagaimana kita melakukan cost leadership, operational excellence, pabrik dipastikan berjalan dengan baik. Itu kunci utama di tahun 2023.

Apa upaya Pupuk Indonesia dalam pengadaan pupuk?

WANSUS: Pupuk Indonesia Geber Digitalisasi, Kejar Target Top 3 DuniaDirektur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi. (IDN Times/Aditya Mustaqim)

Nah, ini mulai menyentuh hal yang cukup sensitif. Jadi, pupuk itu seperti makanan buat manusia. Kalau makanan buat manusia kan ada empat sehat, lima sempurna. Nah, di pupuk ini ada istilahnya macronutrients dan micronutrients. Macronutrients itu makanan utama. Makanan utama itu ada N, P, dan K = nitrogen, fosfat, dan kalium.

Bahan bakunya untuk nitrogen ini ada di dalam negeri, gas alam. Fosfat dan kalium itu diimpor.

Di tahun 2021-2022, kalium ini mengalami banyak tantangan karena sumber-sumber kalium sedang mengalami konflik, yakni di Rusia dan Ukraina, dan itu mempengaruhi signifikan. Di tahun 2023 akhir hingga sekarang ini ada konflik di Middle East yang mempengaruhi supply dari fosfat.

Bagaimana kita mengatasi itu? Yang pertama, kita hitung. Misalnya, konflik di Middle East, konflik ketegangan di Laut Merah, sehingga kapal-kapal pupuk tidak bisa melewatinya, kita harus muter, yang biasanya 27 hari membawa pupuk dari Middle East ke Indonesia, itu bertambah 29 hari, jadi totalnya menjadi 2 bulan. Nah, dengan begitu tentu untuk mengamankan bagaimana? Kita meningkatkan buffer stock dua kali lipat.

Kedua yang kita lakukan adalah mendiversifikasi sumber-sumber bahan baku. Kita mulai lebih banyak membeli dari negara-negara yang lebih dekat. Misalnya kalium dulu sebagian besar itu dari Kanada, Rusia, Belarusia, ada sedikit dari Yordania, tapi kan negara-negara yang sekarang menjadi sulit logistiknya, sehingga kita mulai mendiversifikasi ke Laos. Kita mulai beli kalium dari Laos.

Kemudian fosfat, kita mulai lagi memperhatikan Christmas Island. Kita coba menjajaki sumber-sumber fosfat yang lebih dekat. Australia misalnya sebagai negara dengan cadangan fosfat keenam terbesar di dunia, kita coba lihat. Bisa gak nih kita sourcing fosfat. Jadi kita mendiversifikasi sumber-sumber bahan baku, dari sumber-sumber bahan baku yang dekat.

Itulah solusi atau sebuah respons kita terhadap krisis yang baru-baru ini terjadi, mulai dari krisis Rusia-Ukraina, terus sekarang krisis di Timur Tengah. Jadi, insyaallah pasokan pupuk di Indonesia aman. Kita punya stok juga cukup banyak. Jadi aman lah, bahkan pupuk subsidinya ini lebih dari tiga kali lipat yang disyaratkan oleh pemerintah.

Berapa kebutuhan bahan baku untuk produksi pupuk?

Kebutuhan tergantung dari jenis NPK-nya itu. Kalau dari urea, pengalaman kita itu sekitar 6-7 juta ton. Di 6-7 juta ton itu ada subsidi, ada ritel nonsubsidi, dan ada untuk kebun. Kalau kalium, itu cukup besar. Itu bisa mencapai lebih dari 2 juta ton. Untuk kebutuhan Indonesia secara total ya.

Fosfat itu sekitar lebih dari 2 juta ton juga. Jadi, pangsa pasarnya ini masih besar. Ini adalah peluang usaha buat siapapun yang ingin terjun ke pupuk.

Pupuk Indonesia sekarang kapasitas produksinya 14,6 juta ton. Dari 14,6 itu, 9 juta tonnya adalah urea. Jadi 9 juta ton itu, artinya sebagian besar dari bisnis pupuk Indonesia itu ada di urea.

Kenapa urea? Karena, satu, bahan bakunya ada di dalam negeri. Kedua, produktivitas tanaman, itu dipengaruhi cukup signifikan oleh nitrogen fertilizer. Sekitar 56 persen dari produktivitas pertanian itu dipengaruhi oleh nitrogen, sisanya 44 persen itu kalium dan fosfat.

Jadi kalau sekarang tidak memupuk urea, tidak memberikan urea pada tanaman, langsung produktivitas itu turun 5,6 persen. Itu sebabnya, tadi saya sampaikan, yang digital solution yang kita miliki ini, sekarang menjadi salah satu tools untuk bisa memprediksikan produksi agrikultur karena kita tahu. Nah, jadi memang kapasitas terbesar di dalam pupuk Indonesia itu adalah urea.

Baca Juga: Jokowi Setuju Tambah Stok Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Di akhir 2023 dan awal 2024 ramai kelangkaan stok pupuk subsidi, bagaimana upaya Pupuk Indonesia mengatasinya?

WANSUS: Pupuk Indonesia Geber Digitalisasi, Kejar Target Top 3 DuniaPupuk subsidi yang siap didistribusikan ke kios resmi. (dok. Pupuk Indonesia)

Jadi gini, pupuk ini kan, ada yang dibilang affordability and availability. Nah, affordability atau keterjangkauan, itu kaitannya dengan pupuk subsidi karena harganya hanya sepertiga dari harga komersial. Kalau availability, pupuk ini tersedia karena produksi kita juga jalan terus.

Khusus mengenai keterjangkauan atau pupuk subsidi, memang awalnya di tahun 2024, alokasi pupuk subsidi hanya sebesar 4,7 juta ton. Tapi, Bapak Presiden, Pak Jokowi sudah memutuskan, menginstruksikan untuk mengembalikan volume pupuk subsidi seperti zaman-zaman tahun yang kita bisa swasembada pangan. Tahun 2019, itu 9,5 juta ton.

Sekarang 4,7 juta ton, tadi saya sudah ceritakan, pupuk dampaknya pada produktivitas. Makanya, mungkin sekarang, beberapa hal terkait dengan harga-harga bahan pangan, suplai bahan pangan, mau gak mau, itu pasti ada hubungannya dengan pupuk.

Jadi, di tahun 2024 ini, Bapak Presiden sudah memutuskan untuk mengembalikan volume pupuk subsidi seperti sebelumnya. Insyaallah, di tahun 2024 ini, yang tadi dibilang pupuk langka, pupuk mahal, itu sebagian besar sudah bisa diantisipasi.

Tidak hanya karena alokasi pupuk subsidinya, yang sudah meningkat cukup banyak, tetapi juga kita sudah punya tools untuk mengendalikannya. Jadi, kita bisa lihat nih, contoh suatu ketika Anda beli pupuk subsidi dan difoto, nah kita bisa tahu, ini harusnya jurnalis kenapa nebus pupuk subsidi, jadi kita bisa ketahuan.

Jadi, kita perbaiki sistemnya, alokasinya oleh pemerintah ditingkatkan. Insyaallah di tahun 2024, sebagian besar, kalau tidak semuanya persoalan terkait dengan pupuk subsidi ini sudah bisa kita selesaikan.

Bagaimana koordinasi atau sinergi Pupuk Indonesia dengan stakeholders pertanian?

Wah, kita kalau dengan Kementerian Pertanian (Kementan) ini cukup akrab ya karena bagaimanapun juga mandat utama Pupuk Indonesia itu adalah menjadi penopang utama ketahan pangan nasional.

Penopang ketahanan pangan nasional dari sisi apa? Penyediaan agro input untuk mendukung produktivitas. Produktivitas itu adalah ruang lingkup kewenangan dari Kementerian Pertanian. Bahkan nih, kami ini disediakan ruangan khusus di kantor Kementan supaya koordinasinya bisa cukup intens.

Tidak ada hari yang kita tidak berkomunikasi dengan Kementerian Pertanian. Di saat yang sama, beberapa tim kita sedang bersama dengan jajaran Kementerian Pertanian untuk memastikan bahwa tidak ada persoalan dengan pupuk. Jadi kalau ngomong engagement Pupuk dengan Kementan itu sangat bagus.

Tapi tidak hanya itu, tentu kita juga membangun komunikasi, dengan misalnya Kementerian ESDM. Kementerian ESDM ini sangat penting, kenapa? Karena Kementerian ESDM inilah yang menjamin bahan baku berupa gas alam. Kementerian ESDM inilah yang menetapkan harga.

Mungkin pernah dengar HGBT ya? HGBT, Harga Gas Bumi Tertentu, yang ditetapkan 6 dolar AS, itu yang menetapkan Menteri ESDM. Nah, ini memang akan berakhir tahun 2024. Jadi kita sedang berkomunikasi dengan Kementerian ESDM cukup intensif supaya HGBT ini bisa diteruskan.

Jadi stakeholders kita tidak hanya Kementan, tapi banyak. Ini termasuk Kementerian Perindustrian, Kementerian Perekonomian, kemudian dari stakeholder yang lain, misalnya dari BPK, BPKP, dan semuanya, pemerintah daerah. Karena ketika berbicara pangan, itu semua orang bertanggung jawab, termasuk kita, dan kita ada di dalam ekosistem itu. Oleh karena itu kita berkoordinasi terus.

Seperti apa upaya Pupuk Indonesia mengembangkan industri petrokimia yang terintegrasi?

WANSUS: Pupuk Indonesia Geber Digitalisasi, Kejar Target Top 3 DuniaPabrik Petrokimia Gresik. (dok. Petrokimia Gresik)

Pupuk Indonesia sekarang bisnisnya lebih dari 90 persen adalah yang berhubungan dengan pupuk. Ke depan tentu kita akan memperkuat bisnis pupuk. Memperkuat bisnis pupuk caranya bagaimana?

Dengan melakukan ekspansi kapasitas, memperbaiki pabrik-pabrik yang sudah lama, kita ganti dengan yang baru. Melebarkan sayap Pupuk seperti yang di Fakfak itu menambah kapasitas, dalam rangka konteks memperkuat bisnis pupuk kita, termasuk tadi pengamanan bahan baku dan seterusnya.

Nah ada satu lagi, in any business sudah skala seperti Pupuk Indonesia, Pupuk Indonesia ini asetnya mendekati 10 miliar dolar AS, jadi sudah cukup besar. Sebagai perusahaan yang sangat besar, dan berskala global tidak mungkin kita put all egg in one basket. Tidak mungkin kita hanya berbisnis itu saja karena risikonya cukup berbayar. Maka kita melakukan diversifikasi.

Diversifikasi apa? Diversifikasi tentu diversifikasi yang masih ada hubungannya. Nah, yang ada hubungannya itu adalah petrokimia berbasiskan gas alam karena kita sudah berkecimpung di situ. Jadi nanti kita akan mengembangkan bisnis petrokimia sebagai bagian dari diversifikasi usaha Pupuk Indonesia. Jadi kita berkembang sekaligus mendiversifikasi supaya risikonya lebih terjaga dan sustainable.

Kita sudah memulai dengan baru saja bulan lalu diresmikan pabrik amunium nitrat. Pabrik amunium nitrat itu kerja sama antara Pupuk Kaltim dengan PT Dahana, dan sudah diresmikan, sudah beroperasi.

Kemudian kita tahun ini insyaallah, mohon doanya, akan membangun pabrik soda ash. Soda ash ini adalah bahan baku kaca yang hari ini 100 persen impor, padahal kita punya bahan bakunya di sini.

Jadi kita cukup tertantang untuk membuat industri, untuk bisa, kalau bahasa kerennya itu import substitution. Jadi kita mengembangkan, tapi juga kita dengan penuh perhitungan. Jadi kita akan mengembangkan ke industri kimia yang tidak terlalu jauh dari basisnya, dan yang kita ambil pertama adalah import substitution. Jadi apa-apa saja produk turunan gas yang saat ini diimpor, itu kita mau bangun.

Amonium nitrat masih impor, kita akan bangun. Kemudian soda ash kita masih impor, akan kita bangun. Insyaallah nanti metanol, itu masih impor, nanti insyaallah kita juga akan bangun.

Jadi Pupuk Indonesia akan terus mengembangkan usahanya mendiversifikasi tapi tidak melupakan khittah-nya sebagai penopang ketahanan pangan nasional, dan juga sebagai penopang utama pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Makanya kita melihat import substitution menjadi key areas yang akan kita jadikan sebagai target.

Bagaimana pengalaman bapak memimpin Pupuk Indonesia sejak pertengahan 2023 sampai sekarang?

WANSUS: Pupuk Indonesia Geber Digitalisasi, Kejar Target Top 3 DuniaDirektur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi. (IDN Times/Aditya Mustaqim)

Cukup menantang, dalam beberapa bulan ini sudah banyak sekali tantangan-tantangan, terutama ini sedang mengalami down cycle. Ketika naik semuanya happy karena harga naik. Sekarang harga turun, tentu kita harus menavigasi itu dengan baik, tapi alhamdulillah Pupuk Indonesia bisa menavigasi dengan baik.

Banyak sekali tantangan-tantangan, transformasi yang sudah kita jalankan. Kita dalam proses, di akhir tahun yang lalu groundbreaking pabrik pupuk Fakfak. Tahun ini, kemarin baru saja peresmian pabrik amonium nitrat.

Jadi banyak sekali tantangan selama enam bulan ini, tapi alhamdulillah saya harus apresiasi teman-teman di Pupuk Indonesia yang 63 persen adalah gen Z, berumur di bawah 35 tahun. Ini adalah energi yang luar biasa, yang buat saya menjadi penyemangat karena kalau kita menganggap tantangan, buat gen Z itu malah sebagai bukan tantangan, jadi penyemangat, semakin semangat. Jadi kita cukup happy, makanya kinerjanya di 2023 kita juga cukup baik.

Jadi it's a very challenging 8 months, tapi look what we have done. Kita tidak pernah bisa membayangkan mendigitalisasi dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, 27 ribu kios in one month.

Apalagi transformasi yang akan dilakukan Pupuk Indonesia ke depan?

WANSUS: Pupuk Indonesia Geber Digitalisasi, Kejar Target Top 3 DuniaCommand Center PT Pupuk Indonesia (Persero). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Yang utama pengembangan ke depan akan memperkuat posisi kita sebagai penopang ketahanan pangan nasional. Tapi kita juga harus menyadari bahwa Pupuk Indonesia ini skalanya sudah global.

Kalau ada apa-apa dengan Pupuk Indonesia, yang terimplikasi bukan hanya Indonesia, tapi regional. Kalau regional terimplikasi Indonesia, ketahanan pangan juga terganggu, sehingga ke depan kita akan memperkokoh posisi kita di bisnis pupuk.

Ranking kita yang sekarang 6 tentu kita ingin tingkatkan terus. Mudah-mudahan mohon doanya, kita sudah mempunyai beberapa program-program pengembangan, peningkatan kapasitas, perbaikan efisiensi, dan seterusnya, mudah-mudahan dalam 10 tahun ke depan kita bisa masuk menjadi top 3.

Kemudian kita melakukan pengembangan petrokimia sebagai bagian dari menjaga sustainability dari perusahaan karena kalau pupuknya lagi turun, mudah-mudahan petrokimianya bisa menopang, dan gantian seperti. Itu yang akan kita lakukan dalam beberapa tahun ke depan.

Apa upaya Pupuk Indonesia dalam mendukung program petani milenial?

WANSUS: Pupuk Indonesia Geber Digitalisasi, Kejar Target Top 3 DuniaPanen dari petani program Makmur. (dok. Pupuk Kujang)

Pupuk Indonesia sangat berpartisipasi. Minggu lalu saya baru berkeliling dari Jogja, kemudian saya ke Muntilan. Muntilan itu satu kecamatan di Kabupaten Magelang. Di sana saya ketemu dengan petani milenial, ada sekelompok petani milenial. Muntilan ini agak naik ke arah lereng Gunung Merbabu. Saya ketemu dengan banyak petani-petani milenial yang saya ajak dialog.

Kita juga ingin berkontribusi pada regenerasi petani karena hari ini, petani kita sebagian besar berumur 60 tahun. Kalau tidak ada regenerasi petani, maka diperkirakan antara 2040 dan 2050 tidak ada lagi petani. Bisa dibayangkan tuh.

Makanya saya sengaja pergi dari Jogja ke Muntilan atau Magelang, dari Magelang saya pergi ke lereng Gunung Lawu, tembus ke Boyolali.

Lalu dari Boyolali saya pergi ke Klaten. Dari Klaten saya kembali ke Kabupaten Gunung Kidul, terus pergi lagi ke Sleman. Untuk apa? Saya ingin bertemu dengan petani-petani milenial. Saya ingin menggali aspirasi-aspirasi petani milenial. Apa sih yang diinginkan? Apa yang bisa kita kolaborasikan?

Pupuk Indonesia sudah punya banyak program. Misalnya, kita mempunyai Program Makmur. Program Makmur ini adalah ekosistem pertanian nonsubsidi yang terintegrasi. Tapi yang paling signifikan bagaimana keterlibatan generasi muda pada Program Makmur ini karena kelompok-kelompok tani yang berpartisipasi pada program Makmur itu didampingi oleh agronom.

Agronom ini kita beri nama Taruna Makmur, ini anak muda yang baru lulus dari Polbangtan, jadi kira-kira umurnya 20 tahunan lah. Mereka akan mendampingi, dari di bangku sekolah kita turunkan dia mendampingi petani. Yang kita harapkan dia akan menjadi motor-motor pertanian ketika nanti mereka kembali. Jadi kita cukup serius mendorong para petani-petani muda yang ingin maju.

Petani tidak harus selalu konotasi kotor, konotasi tidak berduit, low income karena banyak juga komoditas-komoditas pertanian yang memberikan keuntungan yang cukup bagus, cukup tinggi. Contohnya hortikultura.

Saya ketemu petani di Desa Selo, di Lereng Gunung Lawu yang baru minggu lalu saya pergi ke sana. Itu dia menanam cabai, cabai sekarang harganya cukup bagus ya. Ada satu yang insinyur, dia mempunyai ternak domba. Hari ini dombanya sudah 3.000 domba, luar biasa. Jadi ketika saya jalan itu tidak selalu saya memberi pencerahan, seringkali saya terinspirasi. Apa yang yang saya dapatkan dari pencerahan itu? Alhamdulillah saya punya kesempatan untuk berkeliling.

Nah melalui media-media seperti inilah saya ingin menceritakan kesuksesan-kesuksesan petani milenial. Banyak sekali petani-petani, anak-anak muda yang berhasil dan bisa kaya raya dari pertanian. Saya sudah melihat sendiri mereka, jadi saya mengajak, barangkali nanti suatu ketika kita nongkrong bareng dengan para milenial, tidak harus petani milenial, tapi milenial yang punya ketertarikan pada pertanian, ayo kita duduk bareng, kita coba nih.

Masa iya sih Indonesia nanti 100 persen pangannya tergantung dari luar negeri? Masa iya kita biarkan Indonesia tidak ada petani? Masa iya kita biarkan petani-petani kita terus miskin, tidak menggunakan teknologi? Tantangan buat tidak hanya milenial anak-anak muda-lah, gen Z.

Bagaimana keterwakilan perempuan di Pupuk Indonesia?

WANSUS: Pupuk Indonesia Geber Digitalisasi, Kejar Target Top 3 DuniaDirektur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi. (IDN Times/Aditya Mustaqim)

Keterwakilan perempuan cukup baik, terus meningkat. Sekarang yang sudah menduduki posisi BOD minus 1, dan minus 2 itu, jadi VP dan senior vice president, atau juga jabatan-jabatan fungsional yang perempuan ini sudah hampir 15 persen. Tentu ini kita ingin tingkatkan lebih besar lagi, mungkin 25 atau seterusnya.

Yang ingin saya tekankan, di Pupuk Indonesia, keterwakilan perempuan bukan karena direksi memberikan kuota untuk perempuan, tapi direksi memberikan kesempatan yang sama antara perempuan dengan laki-laki.

Jadi kalau kuota kan tidak mampu dikasih. Kalau ini enggak, kita bukakan peluang supaya sama. Nah, mudah-mudahan dengan dibukakan peluang ini jumlah keterwakilan bisa semakin baik.

Yang sekarang duduk menjadi VP dan SVP di Pupuk Indonesia yang sekitar 15 persen tadi, itu adalah very qualified talented female employees of Pupuk Indonesia. Pegawai-pegawai yang bertalenta, yang berkomitmen, yang berkinerja baik dari gender perempuan, itulah yang sekarang 15 persen.

Jadi kita tidak menetapkan kuota. Kalau kuota itu nanti jadinya kita isi saja gitu, tidak! Kita membuka kesempatan luas dan di Pupuk Indonesia kita sangat mendukung perempuan untuk bisa berkarier. Contohnya kita bulan lalu, sebelum bulan puasa, saya launch daycare.

Kan susah ya kalau perempuan mau berkarier, punya anak, anaknya bagaimana? Kita siapkan daycare. Kita siapkan fasilitas juga untuk ibu-ibu yang mungkin sedang menyusui. Jadi ini kita buka semua, safe working place.

Harassment terjadi di mana-mana, ya bagaimana perempuan bisa nyaman bekerja kalau tidak merasa dilindungi? Sebenarnya mampu, tapi kalau muncul harassment, terganggu. Kita punya safe working place policies yang menjamin kalau ada orang yang melakukan harassment, physically atau verbally, atau secara attitude, maka perusahaan mempunyai aturan yang tegas akan melindungi orang yang menjadi korban. Jadi itu yang kita lakukan di Pupuk Indonesia.

Mudah-mudahan dengan begitu young talented female employees Pupuk Indonesia bisa merasa nyaman. Mudah-mudahan nanti kalau sedang ada recruitment, banyak perempuan-perempuan anak-anak muda yang berpotensi di Indonesia mau bergabung dengan Pupuk Indonesia.

Arahan dari Pak Menteri (BUMN), Pak Erick Thohir menjadi pegangan, guidance buat kita. Dan so far, semua yang kita lakukan, banyak hal, misalnya mental health, itu adalah policy yang diangkat oleh Pak Erick Thohir. Pak Erick Thohir sangat concern dengan mental health of employees. Kita juga mengembangkan ekosistem yang mendukung kesehatan mental dari karyawan.

Baca Juga: Produksi Amonium Nitrat Digenjot untuk Kebutuhan Pupuk dan  Pertahanan

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya