WTO Mau Batasi Subsidi Perikanan, Ini Dampaknya ke Nelayan Kecil

Daya saing nelayan kecil dikhawatirkan makin lemah

Jakarta, IDN Times - Rencana pembatasan subsidi perikanan dari Organisasi Perdagangan Dunia alias World Trade Organization (WTO) kembali mencuat.

Co-Founder dan Chief Sustainability Officer Aruna, Utari Octavianty mengatakan, pembatasan itu bertujuan untuk memangkas praduga kelebihan kapasitas dan penangkapan ikan.

“Intinya, WTO Agreement on Fisheries Subsidies bertujuan untuk mengatur, dan jika memungkinkan, membatasi subsidi yang diberikan kepada industri perikanan oleh negara-negara anggota WTO, termasuk Indonesia,” kata Utari dikutip dari keterangan resmi, Selasa (23/1/2024).

Baca Juga: Mendag Usul Reformasi WTO di Pertemuan APEC 2023

1. Dampak rencana pembatasan subsidi perikanan ke Indonesia

WTO Mau Batasi Subsidi Perikanan, Ini Dampaknya ke Nelayan KecilUtari Octavianty, Co-Founder dan Chief Sustainability Officer Aruna (Dok.Aruna)

Utari membeberkan, pembatasan subsidi itu berimbas pada jumlah subsidi yang dapat diberikan oleh pemerintah Indonesia kepada industri perikanan dalam negeri.

“Khawatirnya, daya saing industri perikanan dalam negeri akan ikut terguncang, terutama jika negara-negara lain masih bisa kasih subsidi yang lebih besar. Penurunan pendapatan dan kerugian kompetitif bagi industri perikanan Indonesia—itu yang Aruna pikirkan,” ucap Utari.

2. Nelayan kecil akan kena imbas

WTO Mau Batasi Subsidi Perikanan, Ini Dampaknya ke Nelayan KecilKapal nelayan di Selat Lampa, Natuna (ANTARA News/Natisha Andarningtyas)

Aruna mengatakan, kebijakan itu bisa berimbas kepada nelayan kecil, terutama dari sisi kompetisi bisnis, di mana nelayan dari negara-negara lain, yang mungkin masih menerima subsidi besar-besaran dari pemerintah mereka.

“Hal ini akan semakin menekan kesempatan dan daya saing nelayan kecil di pasar domestik maupun internasional. Sangat disayangkan, tentu saja,” ucap Utari.

Apalagi, persoalan antidumping yang baru-baru ini tengah hangat diperbincangkan adalah salah satu dari bukti bahwa besar kecilnya subsidi memengaruhi daya saing produk.

“Bisa jadi susah ekspor karena harga dari kita berpotensi untuk merusak harga pasar lokal di negara tujuan,” ujar Utari.

Baca Juga: Jepang Ngadu ke WTO soal China Larang Impor Produk Seafood

3. Konsultan WTO membeberkan alasan pembatasan subsidi perikanan

WTO Mau Batasi Subsidi Perikanan, Ini Dampaknya ke Nelayan KecilNelayan mengangkat ikan hasil tangkapannya di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Paotere, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (30/7/2019). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Kendati demikian, Pablo Quiles, seorang manajer dari sebuah perusahaan konsultan manajemen global bernama International Economics Consulting, yang juga berperan sebagai Senior Non-Key Expert di WTO mengatakan, fokus dalam diskusi perikanan tak semata-mata mengenai subsidi.

Dia mengatakan, kebijakan pembatasan subsidi telah dipertimbangkan baik-baik. Namun, tak menutup kemungkinan masukan dari industri menjadi pertimbangan lebih lanjut.

“Pengurangan subsidi ini hanyalah aspek pendukung lain yang sedang kami timbang baik-baik. Apa yang menjadi masukan dari kawan-kawan di sini tentu sangat berarti dan akan WTO pertimbangkan secara jauh lebih komprehensif lagi. Semua yang terbaik untuk kesehatan dan kuantitas populasi ikan dunia,” tutur Utari.

Baca Juga: Soal Transformasi Perikanan, Aruna: Bukan Rombak Ekosistem yang Ada

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya