Zulhas Sebut Migrasi TikTok ke Tokopedia Masih Berlangsung
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan migrasi layanan transaksi TikTok Shop ke Tokopedia masih berlangsung.
Berdasarkan laporan Kementerian Perdagangan (Kemendag), perkembangan migrasinya sudah lebih dari 80 persen.
“Ya lagi proses kan. Sabar saja, sudah 80 persen,” kata Zulhas di Pasar Tanah Abang, Kamis (14/3/2024).
1. Zulhas enggan bahas konsekuensi jika TikTok melewati tenggat waktu migrasi
Pemerintah memberikan selama empat bulan kepada TikTok Shop untuk melakukan migrasi ke Tokopedia, terhitung sejak pertengahan Desember 2023. Artinya, batas waktu migrasi sampai pertengahan April 2024.
Zulhas enggan membahas konsekuensi yang harus dihadapi TikTok jika melewati tenggat waktu migrasi.
“Ya nanti kita lihat, jangan pakai kalau-kalau,” ucap Zulhas.
Baca Juga: Geram, Teten Masduki Sebut TikTok Shop Tak Hormati Hukum Indonesia
2. GOTO sebut proses migrasi segera rampung
Editor’s picks
Sebelumnya, PT Gojek Tokopedia GoTo (Tbk) (GOTO) memastikan proses migrasi sistem TikTok ke Tokopedia akan rampung sepenuhnya dalam 1,5 bulan. Pernyataan itu dilontarkan dalam paparan publik secara virtual, Rabu (28/2/2024). Dengan perhitungan 1,5 bulan sejak akhir Februari, maka GOTO menargetkan proses migrasi rampung pada pertengahan April.
"Sepanjang sepengetahuan kami proses ini pada saat ini sudah hampir selesai. Proses diharapkan dapat seluruhnya rampung paling lambat dalam 1,5 bulan ke depan," kata Patrick Walujo.
Baca Juga: DPR Pertanyakan Toleransi Pemerintah pada Pelanggaran TikTok Shop
3. Menkop sebut tak ada ketentuan migrasi dalam aturan pemerintah
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menyatakan TikTok telah melanggar Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023. Dia mengatakan, platform media sosial lain seperti Instagram dan lain-lain hanya melakukan promosi produk, tetapi tidak melayani transaksi di platform media sosial itu.
"Transaksinya tidak di dalam (aplikasi). Dia multi-channel, jualannya di mana. Nah kalau Tiktok dia promosinya di Tiktok media sosialnya, jualannya di Tiktok Shop-nya juga," kata Teten dalam podcast Close The Door dalam YouTube Deddy Corbuzie yang dikutip Rabu, (6/3).
Teten juga menilai proses migrasi itu tak diatur dalam Permendag Nomor 31 Tahun 2023.
"Kalau kita beli di (Tiktok Shop) saya dapat laporan banyak, datangnya juga dari Tiktok bukan dari Tokopedia. Dia tetap melanggar, saya tidak lihat komitmen hingga hari ini untuk memperbaiki itu," kata Teten.
Menurut Teten, jika migrasi itu benar terjadi, maka seharusnya ada peningkatan transaksi belanja di Tokopedia.
“Kemarin kan diberhentikan pemerintah, kemudian beli Tokped (Tokopedia) lalu mulai bisnis lagi. Nah, begitu kita lihat kan tidak ada tuh transaksi di Tokped meningkat sehingga sahamnya juga tidak naik juga," ucap Teten.