Lippo Mal Hanya Gandeng OVO, Benarkah untuk Dukung Program Cashless?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menerima keluhan masyarakat yang kecewa karena Lippo Mal karena menerapkan sistem pembayaran yang hanya menggunakan OVO di area miliknya, termasuk lahan parkir Lippo Mal. Hal ini dinilai mempersulit masyarakat.
Pertanyaan yang muncul adalah, bagaimana dengan masyarakat yang bukan pengguna OVO?
"Kami memperhatikan adanya keresahan publik, dari konsumen. Tapi ini statusnya perkara inisiatif, bukan laporan." ujar Komisioner KPPU, Guntur S Saragih dikutip dari Infobanknews.
Baca Juga: [BREAKING] Ini Alasan Eks Petinggi Lippo Jadi Tersangka Korupsi
1. Lakukan monopoli pembayaran
Tidak hanya di Lippo Mal, sejumlah tempat milik Lippo Group juga alat pembayaran secara digital dimonopoli oleh OVO. Lippo Mal tidak menerima pembayaran secara tunai ataupun sistem lain di gate. Jika ingin membayar secara tunai khususnya untuk lahan parkir, pengunjung harus mengampiri konter yang sudah disediakan untuk pembayaran tunai di dalam Lippo Mal.
Mendengar keluhan masyarakat mengenai hal ini, KPPU pun melakukan penyelidikan. Guntur mengatakan KPPU menduga ada praktik dominasi cara pembayaran.
2. KPPU panggil pihak terkait
Editor’s picks
Saat ini, KPPU sedang menyelidiki kasus terkait praktik curang dominasi yang dilakukan oleh Lippo Group. KPPU memanggil beberapa pihak terkait yakni Skyparking, Securepark, Lippo Mal Indonesia, dan OVO.
Dengan penyelidikan ini, kata Guntur, KPPU ingin melihat apakah ada indikasi anti persaingan tidak sehat.
3. Dukung program cashless
Pihak Lippo Mal mengatakan bahwa pembayaran menggunakan OVO guna untuk mendukung program pemerintah menerapkan cashless.
Investigator KPPU, Devi Matondang mengatakan yang terjadi di lapangan, Lippo Mal hanya menjadikan OVO sebagai satu-satu nya pembayaran dan menghilangkan Flazz BCA untuk melakukan pembayaran parkir.
"Kalau melaksanakan itu, mengapa Flazz dihilangkan?" ujarnya.
Baca Juga: KPPU Selidiki OVO, Diduga Ada Perjanjian Tertutup dengan Lippo