Korsel Masuk 5 Besar Negara dengan Minat Investasi Terbesar di IKN
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) mengungkapkan, Korea Selatan (Korsel) masuk dalam 5 besar negara dengan Letter of Intent (LoI) terbanyak untuk investasi di ibu kota baru. Negeri Ginseng disebut memiliki minat besar terhadap konsep smart city di IKN Nusantara.
LoI merupakan surat pernyataan resmi yang menyatakan niat atau ketertarikan pada sesuatu. Sampai saat ini, sudah ada sekitar 323 LoI terkait minat berinvestasi di IKN dan sekitar 45 persennya berasal dari negara asing.
“Korea saat ini top 5 (minat di IKN), peringkat 5 itu tergolong besar, itu sudah bagus. Dengan investasi secara umum masuk 10 besar. Ini bukan lagi soal peringkat. Bisa jadi peringkatnya tidak tinggi tapi angkanya (nilai investasinya) besar,” kata Deputi Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, dalam forum yang digelar oleh Korea Foundation dengan Foreign Policy Community of Indonesia (FPC), Jumat (8/12/2023).
1. Ini tiga sektor yang diminati Korsel
Lebih lanjut, Agung mengatakan bahwa Seoul memiliki minat besar pada tiga sektor, yaitu smart city atau kota pintar, perumahan, dan infrastruktur konektivitas.
Terkait pembangunan smart city, Agung belum bisa mengatakan negara mana yang potensial untuk menjadi investor. Selain Korsel, ada juga China dan Amerika Serikat yang menunjukkan minatnya. Hal itu terjadi karena pemerintah sangat selektif memilah investasi yang masuk ke kawasan IKN.
“Kita masih belum bisa identifikasi jumlah uang (dari negara lain), karena itu akan tergantung pada apa yang kita pilih (proyek apa yang akan ditangani). Untuk smart city, banyak yang tertarik. Tapi kita harus pilih mana yang tepat sesuai mekanisme kita,” katanya.
Baca Juga: Investor Asing Masuk ke IKN setelah 17 Agustus 2024
Editor’s picks
2. Korsel ingin bangun tol bawah laut
Korsel juga telah mengutarakan niatnya untuk membangun tol bawah laut di IKN Nusantara. Pada proyek ini, perusahaan Daewoo Engineering & Construction akan bekerja sama dengan BUMN Hutama Karya.
Proyek senilai Rp10 triliun ini sedang memasuki tahap feasibility study.
“Sekarang kita membangun tol yang membuat waktu tempuh dari Balikpapan ke IKN sekitar 50 menit. Nah, kalau nanti tol bawah laut sudah jadi, waktu tempuhnya bisa 30 menitan,” ujar Agung.
3. Sebut investor domestik sebagai pelopor
Ihwal minat investor asing yang dianggap sejumlah pihak masih sangat minim, Agung pun tidak ambil pusing. Menurutnya, sikap dan komitmen investor domestik akan lebih kuat dibanding investor asing.
“Tentu orang yang bagian dari Indonesia memiliki pandangan yang beda dengan yang bukan. Investor domestik investasi tidak hanya untuk cuan, tapi karena mereka juga percaya negara ini butuh masa depan untuk permasalahan ibu kota saat ini. Makanya mereka kita sebut sebagai investor pelopor,” papar Agung.
Dia menambahkan, “kalau membandingkan dengan investor baru yang masih wait and see itu akan sangat berbeda. Mereka harus datang dan melihat langsung. Seeing is believing. Itulah kenapa kata Pak Bahlil setelah tanggal 17 Agustus (banyak yang investasi), karena mereka akan semakin yakin.”