Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Vietnam (unsplash.com/Sam Williams)
Bendera Vietnam (unsplash.com/Sam Williams)

Intinya sih...

  • Lonjakan kunjungan wisatawan China ke Vietnam pada pertengahan 2025.

  • Alasan utama wisatawan China menghindari Thailand pada musim panas 2025.

  • Modernisasi infrastruktur dan inovasi pariwisata Vietnam menarik wisatawan China.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Vietnam resmi menggantikan Thailand sebagai destinasi wisata utama bagi wisatawan China pada 2025. Berdasarkan data terbaru 2025, Vietnam mencatat 1,6 juta kunjungan wisatawan asal China di kuartal pertama 2025.

Perubahan tren ini mencerminkan pergeseran signifikan dalam pola wisata regional Asia Tenggara. Selain Vietnam, negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, Malaysia, dan Kamboja juga mulai menjadi tujuan favorit wisatawan China, terutama didorong oleh faktor keamanan dan kemudahan akses visa di negara-negara tersebut.

1. Lonjakan kunjungan wisatawan China ke Vietnam pada pertengahan 2025

Otoritas pariwisata Vietnam melaporkan sebanyak 1,6 juta wisatawan China telah berkunjung ke Vietnam, melebihi Thailand yang hanya mencatat 1,3 juta kunjungan pada periode yang sama.

“Kami mengamati kehadiran wisatawan China meningkat di beberapa destinasi utama Vietnam sejak awal tahun,” ujar Nguyen Thien Dat, CEO ACA Travel, dilansir VN Express.

Selain itu, pada Mei 2025, Vietnam mencatat rekor baru dengan menerima 357.907 wisatawan China dalam sebulan, jumlah tersebut menjadi yang terbesar dibanding negara lain, dan untuk pertama kalinya China menjadi pasar wisata utama Vietnam setelah era pembukaan pasca pandemi.

“Vietnam menawarkan berbagai destinasi dengan faktor keamanan dan infrastruktur yang lebih baik,” kata Pham Ha, CEO Lux Group.

2. Alasan utama wisatawan China menghindari Thailand pada musim panas 2025

Thailand mengalami penurunan angka wisatawan internasional sebesar 5 persen sepanjang tahun, dengan penurunan tajam dari turis China hingga 34,2 persen dibanding tahun 2019 sebelum pandemi. Insiden penculikan yang menimpa Xing Xing pada awal tahun telah mengubah persepsi wisatawan asal China terhadap keamanan Thailand.

“Keamanan merupakan pertimbangan utama,” jelas Chairman Tourism Authority of Thailand, dilansir Bloomberg.

Otoritas Thailand kini tengah melakukan penyesuaian strategi pemasaran dan promosi, termasuk memperkuat perlindungan wisatawan asing sebagai upaya mengembalikan kepercayaan pasar China. Namun, kompetisi dari Vietnam dan Jepang yang menawarkan harga lebih terjangkau dan pengalaman baru membuat Thailand kehilangan dominasi regional.

3. Modernisasi infrastruktur dan inovasi pariwisata Vietnam menarik wisatawan China

Vietnam meluncurkan kampanye “tourism diplomacy” berupa penambahan direct flight, kemudahan pembayaran lintas negara dengan QR code, dan promosi destinasi pantai premium di Da Nang serta Nha Trang. Pemerintah Vietnam gencar memperkenalkan destinasi baru lewat promosi pariwisata di World Expo 2025 Jepang.

“Kami optimis Vietnam akan terus menjadi pilihan utama wisatawan China berkat inovasi produk wisata,” ujar Chai Boon Sian, Vice President Trip.com, dilansir Business Times.

Vietnam juga memperkuat nota kerjasama “sister city” dengan provinsi di China sejak April 2025 serta menambah rute penerbangan baru, seperti Ho Chi Minh–Xi’an pada 29 April 2025, demi menyokong arus kunjungan wisatawan.

“Tarif hotel, kuliner, dan akomodasi lebih terjangkau di Vietnam,” kata salah satu wisatawan China.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team