Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Vietnam Beralih ke Bensin Campuran Etanol, Peluang Emas bagi AS?

ilustrasi bahan bakar fosil (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi bahan bakar fosil (pexels.com/cottonbro studio)
Intinya sih...
  • Strategi biofuel Vietnam dan jadwal penerapan: Draf rencana pencampuran biofuel dengan bensin mineral mencakup E10, E15, dan varian lain. Targetnya, pada 1 Januari 2031, Vietnam dapat menggunakan E15 atau biofuel lain.
  • Tantangan adopsi biofuel di mata publik: Meski riset membuktikan biofuel aman, pasokan terbatas dan skeptisisme publik masih menjadi hambatan utama. Operator transportasi menyebut perusahaannya sudah memakai E10.
  • Dukungan infrastruktur dan kebijakan biofuel: Impor Vietnam dari AS naik 22,7 persen. Untuk memperlancar transisi, tarif impor etanol diturunkan dari 10 persen menjadi 5 persen sejak Maret lalu.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Vietnam akan beralih penuh menggunakan bensin bercampur etanol untuk semua kendaraan bermesin bensin mulai 1 Januari 2026. Langkah ini membuka peluang impor etanol dan jagung dari Amerika Serikat (AS) yang lebih besar. Saat ini, standar bahan bakar yang berlaku di Vietnam adalah RON95 dan RON92 tanpa timbal.

Menurut laporan CNA, kebijakan itu mengacu pada rencana Kementerian Perindustrian dan Perdagangan (MoIT) untuk mengadopsi E10, yakni bensin yang mengandung hingga 10 persen bioetanol. Pergeseran ini juga dipandang bisa menekan surplus dagang besar Vietnam dengan AS. Tahun lalu, AS mencatat defisit perdagangan 123 miliar dolar AS (setara Rp2 kuadriliun) dengan Vietnam, salah satu yang terbesar di dunia.

“Mulai 1 Januari 2026, ketika E10 diluncurkan secara nasional, bensin mineral konvensional, termasuk RON 95-V, tidak akan tersedia lagi,” kata Dao Duy Anh dari MoIT.

1. Strategi biofuel Vietnam dan jadwal penerapan

Dilansir dari Vietnam Plus, MoIT kini tengah mengumpulkan masukan publik atas draf rencana pencampuran biofuel dengan bensin mineral. Dokumen tersebut mencakup E10, E15, dan varian lain yang memadukan etanol dengan bahan bakar fosil. Targetnya, pada 1 Januari 2031, Vietnam dapat menggunakan E15 atau biofuel lain, tergantung kesiapan teknologi kendaraan, kondisi ekonomi, kapasitas produksi, impor, dan kebutuhan energi nasional.

Sejak 1 Agustus 2025, distributor besar sudah menguji penjualan E10 di Hanoi, Ho Chi Minh City, dan Hai Phong. Sebelumnya, Vietnam memperkenalkan E5 sejak 2017 dengan pemakaian nasional E5-RON92 yang dimulai 2014. Pemerintah menilai penggunaan E10 akan menurunkan emisi karbon, sejalan dengan komitmen menuju net zero pada 2050 yang disampaikan di konferensi iklim COP26 di Glasgow.

2. Tantangan adopsi biofuel di mata publik

Bendera Vietnam (pexels.com/Hugo Heimendinger)
Bendera Vietnam (pexels.com/Hugo Heimendinger)

Sejauh ini tidak ada keluhan konsumen terkait kinerja mesin setelah penggunaan E5-RON92, bahkan riset membuktikan biofuel aman. Meski begitu, pasokan terbatas dan skeptisisme publik masih menjadi hambatan utama. Seorang pemilik motor bernama Dinh Thanh Cuong mengaku ragu karena beredarnya video TikTok yang meragukan kualitas E10.

“Perlu waktu lebih lama untuk membuktikan kelayakannya,” kata Cuong, dikutip dari Reccessary.

Di sisi lain, operator transportasi Tran Van Huong menyebut perusahaannya sudah memakai E10, sementara biaya bahan bakar E5 mencapai sekitar 500 juta dong Vietnam (setara Rp310 juta) per bulan.

“Jika harga E10 turun sejalan dengan E5, lebih banyak pengguna akan tertarik,” ujarnya.

Ketua Asosiasi Minyak Vietnam (VPA), Bui Ngoc Bao, menilai biofuel sejalan dengan tren global, namun komunikasi yang kurang jelas merusak kepercayaan masyarakat.

3. Dukungan infrastruktur dan kebijakan biofuel

ilustrasi petani jagung (pexels.com/FRANK MERIÑO)
ilustrasi petani jagung (pexels.com/FRANK MERIÑO)

Impor Vietnam dari AS naik 22,7 persen menjadi 10,54 miliar dolar AS (setara Rp172 triliun) dalam tujuh bulan pertama tahun ini, meski bahan bakar dan jagung belum masuk daftar. Negeri itu mengoperasikan enam pabrik etanol dengan kapasitas tahunan 600 ribu meter kubik, baru mencukupi sekitar 40 persen kebutuhan E10. Untuk memperlancar transisi, tarif impor etanol diturunkan dari 10 persen menjadi 5 persen sejak Maret lalu.

Pada 15 Agustus 2025, MoIT menggelar rapat pertama untuk menyusun peta jalan pencampuran biofuel. Dalam pertemuan itu, Nguyen Thi Trang dari VPA mendesak pemerintah segera merilis peta jalan agar provinsi dan distributor bisa menyiapkan infrastruktur. Sementara itu, Nguyen Quang Dung dari Petrolimex meminta asosiasi produsen mobil dan motor Vietnam gencar melakukan kampanye publik mengenai manfaat biofuel.

Selain itu, MoIT akan mengajukan kepada Kementerian Keuangan agar menurunkan pajak lingkungan untuk biofuel. Vietnam juga berkomitmen memperbesar impor produk AS, mulai dari pesawat, gas alam cair (LNG), minyak mentah, hingga komoditas pertanian, guna menyeimbangkan perdagangan dengan Washington.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

[QUIZ] Cari Tahu di Umur Berapa Kamu Akan Kaya Raya Lewat Kuis Ini

06 Sep 2025, 00:09 WIBBusiness