Nilai Nominal: Pengertian, Jenis, dan Fungsinya

2. Jenis-jenis nilai nominal

Ilustrasi uang (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Nilai nominal sering dikaitkan dengan uang penuh, uang tanda, dan paper money.

1. Uang penuh atau full bodied money

Full bodied money adalah uang yang nominalnya merupakan nilai yang tertera pada uang tersebut dan perannya sama dengan bahan atau logam yang dijadikan sebagai material pembuatan uang tersebut. 

Pada jenis tersebut, nilai yang dapat mencirikan jenis uang juga disebut sebagai nilai moneter atau nilai resmi. Nilai tersebut berupa huruf, tulisan, atau angka yang wajib diakui dan diterima masyarakat. Uang penuh umumnya dibuat dari emas atau perak. 

2. Uang tanda

Uang tanda adalah alat pembayaran yang dibuat dari bahan logam, tetapi bukan logam mulia. Uang tanda memiliki nominal yang lebih besar atau tinggi daripada nilai intrinsiknya, sehingga harga yang tertera pada uang lebih tinggi dari harga bahan logamnya.

3. Paper money

Sedangkan paper money biasanya disebut sebagai folding money atau fiduciary money, fiat money. Mengapa disebut uang kertas? Sebab alat pembayaran tersebut memang memenuhi sifat dan syarat terbentuknya uang. 

Folding money merupakan sebutan untuk uang yang dapat dilipat sebelum atau ketika dimasukkan dalam dompet. Fiat money berarti alat pembayaran yang diterbitkan oleh kewenangan dari pemerintah maupun lembaga keuangan, seperti bank sentral negara.

3. Perbandingan antara nilai nominal dan nilai intrinsik

Ilustrasi (IDN Times/Sunariyah)

Nilai nominal pada paper money lebih tinggi ketimbang nilai intrinsiknya, sehingga nilai yang tertulis pada kertas juga menjadi lebih tinggi, daripada harga kertasnya. Kertasnya seringkali diabaikan atau dibuang karena tidak mengandung harga sama sekali. 

Uang kertas juga memiliki julukan lain, seperti credit money atau uang kredit sebagai alat pembayaran yang menyimpan utang autoritas moneter terhadap para pemegangnya. Misalnya, uang kertas dengan pecahan Rp50.000 atau Rp 100.000. 

Uang pecahan Rp100.000 memiliki nominal yang serupa dan intrinsiknya lebih kecil dari jumlah tersebut. Harga kertas yang digunakan untuk membuat uang hanya sekitar Rp10.000, bahkan dapat menjadi lebih kecil. 

4. Fungsi nilai nominal

Ilustrasi uang fisik (unsplash.com/ahsanjaya)

Ada sejumlah fungsi yang sebetulnya sudah dibawa oleh uang itu sendiri, di antaranya:

1. Sebagai alat tukar umum

Fungsi yang pertama adalah sebagai alat tukar, di mana pertukaran akan menjadi lebih mudah dan masalah-masalah dalam pertukaran layaknya barter dapat teratasi.

Misalnya, seorang petani ingin membeli sebuah baju dan akan sulit untuk menentukan ukurannya, apalagi harus menukarkan hasil panennya untuk mendapatkan keperluan tersebut. Namun, kesulitan terhadap pertukaran barang tersebut tidak akan lagi menyulitkan sebab nominal yang tertera pasti dalam uang tidak akan membuat petani rugi.

2. Sebagai satuan hitung

Satuan hitung sangat menentukan nilai dari barang atau jasa yang akan diperjualbelikan. Fungsi tersebut juga dapat digunakan untuk menghitung besarnya kekayaan atau jumlah pinjaman. Misalnya, harga satu kotak pensil adalah Rp15.000 karena memiliki isi 12 buah.

Selain satuan hitung, uang membantu nominalnya untuk memberitahu dan menuntun masyarakat untuk menggunakannya dengan benar. Dengan begitu, daya beli dapat dialihkan dari masa sekarang menuju masa depan. 

Misalnya, seorang pedagang celana menerima uang dari hasilnya menjual barang, sehingga pendapatan tersebut dapat disimpan untuk masa mendatang. Satuan hitung nyatanya dapat membawa keuntungan dan kemudahan yang lebih efektif.

3. Pemindah kekayaan

Pemindah kekayaan artinya memindahkan nominal yang terkandung dalam uang untuk sebuah barang. Misalnya, seseorang akan pindah ke rumah baru dan membawa serta bangunan tanah atau bangunannya dalam bentuk uang dengan cara menjualnya terlebih dahulu kepada pihak lain.

Orang tersebut bisa membeli rumah baru karena telah mendapatkan uang dan nominal yang dibutuhkan yang merupakan hasil penjualannya. Satu sisi tidak akan lagi mendapat imbas berupa kerugian atau ketidakseimbangan. 

4. Standar dalam pembayaran utang

Standar pembayaran utang dan menentukan sebuah kewajiban atau utang yang dimiliki. Hal tersebut menunjukkan bahwa alat pembayaran dapat digunakan untuk melakukan pembayaran di masa mendatang. Kamu bisa menabung secara pasti dan mudah tanpa mendapatkan kekeliruan dari jumlah uang yang dimiliki. Tabungan tersebut dapat digunakan untuk keperluan di masa mendatang. 

Nah, itu dia penjelasan nilai nominal yang dapat digunakan dengan mudah untuk membawa keuntungan. Nilai uang tersebut berperan untuk membantu masyarakat dan bukan untuk disalahgunakan.

Baca Juga: Mata Uang: Pengertian, Sejarah, Fungsi, Daya Beli, dan Nilai Tukar