Tegang dengan AS Lagi, China Batasi Ekspor Bahan Pembuatan Chip

Pembatasan akan diberlakukan mulai 1 Agustus

Jakarta, IDN Times - China akan memberlakukan pembatasan ekspor logam gallium dan germanium imbas eskalasi perang dagang dengan Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Dua logam tersebut sangat penting untuk bahan industri semikonduktor, telekomunikasi dan kendaraan listrik.

“Gallium dan germanium bersama dengan senyawa kimianya akan tunduk pada kontrol ekspor yang dimaksudkan untuk melindungi keamanan nasional China mulai 1 Agustus,” kata Kementerian Perdagangan China dalam sebuah pernyataan pada Senin, dilansir The Straits Times.

Eksportir untuk kedua logam tersebut perlu mengajukan izin dari Kementerian Perdagangan jika mereka ingin memulai atau melanjutkan pengiriman ke luar negeri. Mereka akan diminta untuk melaporkan rincian pembeli luar negeri dan aplikasi mereka.

Baca Juga: Rivalitas China-AS, Uni Lubis: China Lebih Serius Dekati Indonesia

1. Barat berupaya mencegah dominasi China

Tegang dengan AS Lagi, China Batasi Ekspor Bahan Pembuatan ChipGedung Putih di Amerika Serikat (Unsplash.com/Louis Velazquez)

China terus berupaya untuk mendominasi teknologi dalam segala hal mulai dari komputasi kuantum hingga kecerdasan buatan (AI) dan pembuatan chip.

Di lain pihak, AS telah mengambil langkah-langkah yang semakin agresif untuk menjaga agar China tidak berada di atas angin. Washington juga telah meminta sekutunya di Eropa dan Asia untuk melakukan hal yang sama.

Batas ekspor juga datang pada saat negara-negara di seluruh dunia bekerja untuk menghilangkan ketergantungan rantai pasokan mereka pada peralatan luar negeri.

“Dampak pada industri teknologi bergantung pada persediaan peralatan yang ada. Ini lebih merupakan pelenturan otot untuk tahun depan atau lebih. Kalau berlarut-larut, harga akan naik,” kata Roger Entner, analis dari Recon Analytics.

Baca Juga: China Embargo Chip Amerika Serikat Produksi Micron 

2. Produsen global utama

Tegang dengan AS Lagi, China Batasi Ekspor Bahan Pembuatan ChipBendera China (Unsplash.com/aboodi vesakaran)

China adalah salah satu produsen global utama yang memproduksi gallium dan germanium. Kedua logam ini memainkan peranan penting dalam produksi komponen semikonduktor.

Tercatat bahwa 94 persen produksi dari kedua bahan ini berasal dari China, menurut UK Critical Minerals Intelligence Centre. Namun demikian, kedua bahan ini sebenanrnya tidak terlalu sulit untuk ditemui. China membuatnya lebih murah meskipun proses ekstraksinya relatif lebih tinggi.

Kedua bahan metal tersebut diproses dari komoditas sampingan lainnya seperti batu bara dan bauksit. Dengan pembatasan persediaan, harga tinggi akan menarik produksi dari tempat lain.

“Ketika mereka berhenti menekan harga, tiba-tiba menjadi lebih layak untuk mengekstraksi logam-logam ini di Barat, kemudian China kembali memiliki tujuan sendiri,” kata Christopher Ecclestone, kepala di Hallgarten & Co.

Negara lain yang juga memproduksi gallium adalah Jepang, Korea Selatan, Rusia, dan Ukraina. Sementara itu, Germainum juga diproduksi di Kanada, Belgia, AS, dan Rusia.

Baca Juga: UU Semikonduktor Sah, AS Disebut China Mulai Genderang Perang Dingin

3. Perang dagang berkelanjutan

Tegang dengan AS Lagi, China Batasi Ekspor Bahan Pembuatan ChipPresiden Amerika Serikat, Joe Biden (twitter.com/President Biden)

Langkah China dilakukan setelah AS dan sekutunya meningkatkan retorika terhadap Beijing dalam beberapa pekan terakhir. Pemerintahan Presiden AS Joe Biden berencana untuk memblokir penjualan beberapa chip yang digunakan untuk menjalankan program AI.

Pemerintah China pada awal tahun 2023 melarang produk pembuat chip AS Micron Technology dari beberapa sektor kritisnya setelah mengatakan pihaknya menemukan risiko relatif serius dalam tinjauan keamanan siber. 

Pemerintah Belanda mengumumkan langkah-langkah Jumat lalu yang akan mencegah ASML Holding yakni perusahaan yang hampir memonopoli mesin yang dibutuhkan untuk membuat semikonduktor paling canggih, menjual beberapa mesinnya ke China.

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya