Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi uang (pexels.com/Jonathan Borba)
ilustrasi uang (pexels.com/Jonathan Borba)

Intinya sih...

  • Hitung total pengeluaran bulanan dengan detail

  • Batasi cicilan paylater maksimal 30 persen dari penghasilan bulanan

  • Perhitungkan biaya tambahan seperti denda dan bunga

Fitur paylater sudah semakin populer karena memang memberikan kemudahan tersendiri untuk berbelanja sekarang dan membayarnya belakangan. Namun, tanpa perhitungan yang cermat, penggunaan paylater tersebut akan membuat kondisi keuangan seseorang jadi rentan terganggu dan menumpuk utang yang semakin sulit dilunasi.

Untuk memastikan kamu tidak sampai terjebak dalam tagihan yang melebihi kemampuan bayar, penting dalam memahami seberapa besar kemampuanmu untuk membayar cicilan paylater tersebut sebelum menggunakannya. Berikut ini merupakan beberapa cara untuk menghitung kemampuan bayar agar keputusan finansial yang kamu ambil tetap sehat dan terkontrol dengan baik.

1. Hitung total pengeluaran bulanan secara rinci

ilustrasi uang (unsplash.com/Alexander Grey)

Langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah dengan mencatat semua pengeluaran rutin setiap bulannya, mulai dari transportasi, kebutuhan pokok, cicilan lain, hingga hiburan. Jangan hanya mengandalkan ingatan semata, namun tetap harus membuat daftar yang detail agar dapat memahami seberapa pasti uang tersebut digunakan setiap bulannya.

Setidaknya dengan mengetahui total pengeluaran, maka kamu pun dapat menghitung sisa dana yang memang tersedia untuk membayar tagihan paylater tersebut. Cara ini juga dapat menghindari potensi penggunaan paylater hanya karena keinginan sesaat tanpa mempertimbangkan soal tanggungan keuangan yang perlu dibayarkan ke depannya.

2. Batasi cicilan paylater maksimal 30 persen dari penghasilan

ilustrasi uang (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Salah satu acuan umum dalam proses pengelolaan keuangan adalah dengan membatasi total cicilan, termasuk paylater, yaitu maksimal 30 persen dari penghasilan bulanan. Contohnya jika penghasilanmu 5 juta, maka cicilan bulanan semestinya tidak melebihi 1,5 juta agar tidak sampai memberatkanmu.

Angka ini memang ditetapkan agar kamu tetap memiliki ruang finansial yang memadai sesuai dengan kebutuhan harian, tabungan, dan juga dan darurat yang dimiliki. Jika tagihan paylater sudah mulai mendekati batas, maka sebaiknya tunda pembelian atau carilah alternatif lain yang tidak sampai memberatkanmu.

3. Perhitungkan biaya tambahan seperti denda dan bunga

ilustrasi uang (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Pada saat menggunakan paylater semestinya kamu tidak boleh hanya terfokus pada harga barang saja, namun juga harus memperhatikan terkait biaya administrasi, bunga, dan potensi denda apabila sampai terjadi keterlambatan. Banyak orang yang terjebak karena mengira cicilan tersebut ringan, padahal sebetulnya total biaya akhirnya bisa jauh lebih besar dari harga asli.

Bacalah cara dan ketentuan dengan peneliti agar kamu dapat mengetahui secara pasti jumlah yang memang harus dibayarkan setiap bulannya. Dengan memperhitungkan biaya tambahan, maka kamu pun dapat membuat perencanaan keuangan yang lebih realistis dan menghindari potensi kekurangan dana di tengah bulan.

4. Simulasikan skenario terburuk sebelum mengambil keputusan

ilustrasi uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Sebelum memutuskan untuk menggunakan paylater semestinya kamu dapat membuat skenario keuangan apabila sampai terjadi hal-hal yang tidak terduga, seperti penghasilan yang berkurang hingga biaya mendadak yang muncul. Jika kamu masih bisa membayar cicilan tanpa harus mengobarkan kebutuhan pokok yang lebih penting, maka hal ini tidak menjadi masalah.

Apabila jawaban dari simulasi tersebut justru membuatmu merasa ragu, maka sebaiknya tunda terlebih dahulu penggunaan paylater sampai kondisi keuanganmu benar-benar stabil. Dengan mempertimbangkan skenario terburuk, maka kamu pun bukan hanya siap secara finansial, namun juga menjaga kesehatan mental agar tidak sampai terbebani utang.

Menggunakan paylater sebetulnya boleh saja asal dilakukan dengan perhitungan yang benar-benar cermat dan penuh tanggung jawab. Tanpa perencanaan yang memadai, maka kemudahan yang ditawarkan justru bisa berubah menjadi beban finansial yang memberatkanmu di jangka panjang. Jadikan kebebasan finansial sebagai prioritas bukan sekadar gaya hidup yang instan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team