Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi saham (unsplash.com/Teddy GR)
ilustrasi saham (unsplash.com/Teddy GR)

Intinya sih...

  • Kinerja perusahaan dan laporan keuangan mempengaruhi harga saham

  • Kondisi ekonomi makro seperti inflasi dan suku bunga berdampak besar terhadap harga saham

  • Sentimen pasar, berita terkini, dan volume transaksi juga memengaruhi fluktuasi harga saham

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pergerakan harga saham di pasar modal ternyata sering terjadi tanpa terduga karena bisa terjadi setiap hari sesuai dengan berbagai kondisi yang mempengaruhinya. Bagi para investor, memahami apa saja faktor yang memicu fluktuasi harga saham merupakan langkah penting agar bisa mengambil keputusan investasi yang lebih bijak dan strategis.

Naik turunnya harga saham bukan hanya ditentukan oleh kinerja perusahaan, namun juga oleh sentimen pasar, kondisi ekonomi global, hingga faktor teknikal dan fundamental. Pahamilah beberapa faktor berikut ini yang mempengaruhi naik turunnya harga saham, sehingga kamu bisa membaca peluang investasi dengan lebih cermat.

1. Kinerja perusahaan dan laporan keuangan

ilustrasi investasi (pexels.com/StockRadars Co.,)

Salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham adalah kinerja perusahaan itu sendiri, khususnya yang memang tercermin dari laporan keuangan. Pada saat perusahaan mencatatkan pertumbuhan laba yang konsisten dan sehat, maka harga sahamnya pun akan naik karena investor menilai prospek bisnis tersebut menjanjikan.

Sebaliknya jika perusahaan mengalami kerugian atau menunjukkan adanya performa buruk dalam periode tertentu, maka kepercayaan pasar pun akan mengalami penurunan dan harga sahamnya akan melemah. Oleh sebab itu, penting bagi para investor untuk rutin memantau laporan tahunan dan kuartalan dari emiten tempat mereka menanamkan modal.

2. Kondisi ekonomi makro

ilustrasi investasi (unsplash.com/Austin Distel)

Faktor ekonomi makro, seperti inflasi, suku bunga, nilai tukar mata uang, dan pertumbuhan ekonomi nasional ternyata bisa membawa dampak besar terhadap setiap pergerakan harga saham. Contohnya kenaikan suku bunga oleh bank sentral ternyata bisa membuat investor rentan menarik dana dari pasar saham dan lebih memilih instrumen lain yang dianggap lebih aman.

Begitu pula ketika terjadi inflasi tinggi dan daya beli masyarakat menurun, sehingga kinerja perusahaan bisa tertekan dan membuat harga saham terganggu. Oleh sebab itu, mengikuti perkembangan ekonomi nasional dan global bisa dianggap sebagai bagian penting dari strategi investasi jangka panjang.

3. Sentimen pasar dan berita terkini

ilustrasi investasi (pexels.com/StockRadars Co.,)

Persepsi dan emosi investor terhadap isu-isu yang berkembang ternyata bisa memicu naik turunnya harga saham secara signifikan dalam waktu singkat. Berita terkait geopolitik, perubahan kebijakan pemerintah, hingga rumor internal dari perusahaan dapat secara langsung berdampak terhadap keputusan jual beli saham.

Walau terkadang tidak selalu berdasarkan data, namun sentimen pasar lebih menciptakan euforia atau kepanikan yang bisa mempercepat pergerakan harga. Investor yang bijak semestinya dapat menyaring informasi dengan kritis agar tidak sampai mudah terjebak dalam keputusan impulsif yang justru merugikan.

4. Volume transaksi dengan likuiditas saham

ilustrasi investasi (unsplash.com/Tech Daily)

Volume transaksi harian bisa menunjukkan seberapa aktif saham tersebut diperdagangkan pada bursa dan ini sangat berhubungan secara langsung dengan likuiditasnya. Saham dengan volume tinggi pada umumnya lebih likuid, sehingga pergerakan harganya pun dianggap lebih stabil dan dapat dianalisis dengan jelas.

Jika volume transaksi sangat rendah, maka harga saham pun cenderung mudah digerakkan oleh pihak tertentu dan lebih volatil. Oleh sebab itu, sebelum membeli saham, perhatikan terlebih dahulu likuiditasnya agar kamu tidak sampai mengalami kesulitan ketika ingin menjualnya kembali.

Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi naik turunnya harga saham merupakan kunci penting menjadi investor rasional dan tidak mudah panik. Pergerakan harga saham bukan sesuatu yang sepenuhnya bersifat acak, melainkan hasil dari kombinasi berbagai faktor internal atau eksternal. Jadikan pemahaman ini sebagai bekal utama merancang strategi investasi jangka panjang yang lebih menjanjikan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team