Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi orang tua dengan anak (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi orang tua dengan anak (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Intinya sih...

  • Punya dana darurat yang stabil: Dana darurat setara dengan 3-6 bulan pengeluaran rutin

  • Belanja berdasarkan prioritas, bukan emosi: Fokus pada kebutuhan penting dan berkualitas, hindari belanja impulsif berbasis emosi

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mempersiapkan kehadiran anak bukan hanya tentang kesiapan mental dan fisik, tetapi juga kesiapan finansial yang matang. Banyak pasangan terlalu fokus pada persiapan emosional, padahal stabilitas keuangan adalah faktor utama dalam menghadapi perubahan besar setelah memiliki anak. Perencanaan finansial yang tepat sejak awal akan membantu kamu menjalani kehidupan baru dengan lebih tenang.

Saat kamu memutuskan untuk menjadi orang tua, penting memastikan fondasi keuangan keluarga sudah kuat. Artikel ini akan membahas lima prinsip finansial penting yang wajib dipahami sebelum menyambut buah hati. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, kamu bisa lebih percaya diri dalam membangun masa depan keluarga yang stabil dan sejahtera.

1. Punya dana darurat yang stabil

ilustrasi menyisihkan dana darurat (pexels.com/olia danilevich)

Kehadiran anak membawa berbagai kemungkinan pengeluaran tak terduga, mulai dari biaya medis, perlengkapan bayi, hingga kebutuhan rumah tangga yang meningkat. Karena itu, memiliki dana darurat yang cukup adalah hal yang wajib dipersiapkan. Dana ini akan menjadi penopang ketika kondisi mendesak terjadi tanpa diduga.

Idealnya, dana darurat yang dimiliki setara dengan tiga hingga enam bulan pengeluaran rutin rumah tangga. Dengan jumlah tersebut, kamu bisa lebih tenang jika menghadapi situasi darurat tanpa harus berutang. Memiliki dana darurat yang stabil memberi rasa aman sehingga kamu bisa lebih fokus pada perkembangan anak.

2. Belanja berdasarkan prioritas, bukan emosi

ilustrasi memilih baju lucu untuk anak (freepik.com/pvproductions)

Menjadi orang tua baru sering membuatmu tergoda membeli banyak perlengkapan bayi yang lucu dan menarik. Namun, belanja impulsif berbasis emosi bisa membuat tabungan cepat terkuras. Karena itu, kamu harus belajar membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

Fokuslah pada barang-barang yang benar-benar penting, berkualitas, dan dapat dipakai dalam jangka panjang. Hindari membeli sesuatu hanya karena tren atau karena tampak menggemaskan. Dengan disiplin belanja berdasarkan prioritas, kamu bisa tetap hemat tanpa mengurangi kenyamanan anak.

3. Sudah terbiasa menabung secara konsisten

ilustrasi menabung (pexels.com/Alex P)

Menabung adalah kebiasaan sederhana yang menjadi kunci kestabilan finansial keluarga. Anak bukan hanya membutuhkan biaya saat bayi, tetapi juga saat tumbuh besar, terutama untuk pendidikan dan kesehatan. Karena itu, penting membiasakan diri menabung secara konsisten sejak dini.

Jumlah tabungan mungkin terlihat kecil pada awalnya, tetapi kebiasaan ini akan memberikan hasil besar di masa depan. Dengan tabungan yang stabil, kamu bisa lebih mudah mempersiapkan kebutuhan anak tanpa tekanan. Menabung secara konsisten juga membuat kamu lebih siap menghadapi berbagai perubahan finansial.

4. Memiliki proteksi keuangan (asuransi dasar)

ilustrasi asuransi kesehatan (pexels.com/Leeloo The First)

Proteksi keuangan melalui asuransi dasar adalah hal penting sebelum memutuskan punya anak. Asuransi kesehatan dan jiwa dapat melindungi keluarga dari beban finansial yang besar jika terjadi risiko yang tidak diinginkan. Dengan memiliki proteksi ini, kamu tidak perlu menguras tabungan saat menghadapi situasi darurat.

Anak membutuhkan orang tua yang aman secara finansial, bukan hanya sehat secara fisik. Memiliki proteksi dasar akan memberikan rasa tenang dalam merencanakan masa depan keluarga. Dengan begitu, kamu bisa lebih fokus membangun kehidupan yang stabil tanpa dihantui rasa khawatir.

5. Memahami dan menyepakati tujuan keuangan jangka panjang

ilustrasi pasangan menyusun tujuan keungan jangka panjang (pexels.com/Mikhail Nilov)

Memiliki anak berarti kamu dan pasangan harus menyusun rencana keuangan jangka panjang secara bersama-sama. Tujuan seperti menyiapkan dana pendidikan, membeli rumah, atau membangun investasi keluarga perlu disepakati sejak awal. Dengan begitu, setiap keputusan finansial akan lebih terarah.

Kesepakatan ini juga akan meminimalkan konflik keuangan yang sering muncul dalam rumah tangga. Saat kamu dan pasangan memiliki visi finansial yang sama, semua langkah terasa lebih solid. Prinsip ini menjadi fondasi kokoh untuk memastikan perjalanan keluarga berjalan lancar.

Menjadi orang tua bukan hanya soal kesiapan hati, tapi juga soal kesiapan finansial yang terencana. Dengan memegang lima prinsip penting ini sebelum punya anak, kamu akan lebih tenang menghadapi perjalanan panjang sebagai keluarga. Perencanaan yang matang hari ini adalah perlindungan terbaik untuk masa depan anakmu.


This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team