8 Cara Membuat Laporan Keuangan, Penting untuk Perusahaan!

Dibuat dengan alur dan urutan yang sesuai

Jakarta, IDN Times - Perusahaan kecil maupun besar wajib membuat laporan keuangan pada setiap periode. Menurut pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) No 1 Tahun 2015, laporan keuangan adalah penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Jadi, keberadaannya ibarat jantung sebuah perusahaan.

Setiap pengusaha wajib bisa membaca laporan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan, menilai kinerja perusahaan dalam tahun berjalan, dan nantinya dapat mengambil keputusan yang benar untuk kegiatan operasional perusahaan selanjutnya berdasarkan laporan tersebut. 

Maka dari itu, karyawan yang bertugas membuat laporan keuangan harus bisa membuat laporan keuangan dengan urutan dan alur yang benar. Berikut cara membuat laporan keuangan sesuai alur dan langkah-langkahnya.

1. Mengumpulkan dan mencatat transaksi pada jurnal

8 Cara Membuat Laporan Keuangan, Penting untuk Perusahaan!Ilustrasi kuitansi. Pixabay/Michael Schwarzenberger

Bukti transaksi merupakan hal yang sangat penting, hal yang sangat utama dalam akuntansi sehingga bukti transaksi tidak boleh hilang. Bentuknya pun dapat berupa nota, kuitansi, faktur ataupun jenis bukti lainnya.

Oleh karena bukti transaksi penting adanya, maka harus dikumpulkan dan selanjutnya dilakukan pencatatan transaksi pada jurnal di periode tersebut. Jadi, semua transaksi yang berkaitan dengan aktivitas operasional perusahaan harus dicatat dalam jurnal dengan rinci dan bukti transaksinya dikumpulkan. 

2. Memposting jurnal ke buku besar

8 Cara Membuat Laporan Keuangan, Penting untuk Perusahaan!ilustrasi laporan keuangan (pexels.com/Oleg Magni)

Setelah membuat jurnal, cara membuat laporan keuangan selanjutnya adalah mem-posting jurnal ke dalam buku besar. Buku besar merupakan rincian dari setiap akun-akun yang ada. Cara memposting nya pun tidak sulit, hanya memindahkan transaksi yang sudah di catat dalam jurnal ke akun-akun yang sesuai dengan rinci. 

Nantinya, buku besar akan melakukan perkiraan-perkiraan apakah ada pengaruh antara transaksi keuangan terhadap perubahan sejumlah akun, seperti aktiva, kewajiban (utang), dan ekuitas/modal dari perusahaan.

Baca Juga: Laporan Keuangan: Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

3. Menyusun neraca saldo

8 Cara Membuat Laporan Keuangan, Penting untuk Perusahaan!Ilustrasi membuat laporan neraca keuangan (pexels.com/Marek Levak)

Neraca saldo adalah suatu daftar rekening-rekening buku besar dengan saldo debit atau kredit. Dari buku besar, selanjutnya dilakukan penyusunan neraca saldo sehingga daftar rekening pada buku besar dikelompokkan ke dalam kelompok pasiva atau kelompok aktiva. 

Neraca saldo digunakan untuk mengecek keseimbangan debet dan kredit dari seluruh rekening, juga menunjukkan posisi keuangan dari suatu entitas tersebut pada akhir periode tersebut.

4. Mengumpulkan data untuk membuat jurnal penyesuaian

8 Cara Membuat Laporan Keuangan, Penting untuk Perusahaan!ilustrasi invoice (Unsplash/Rawpixel)

Jurnal penyesuaian dibutuhkan untuk mencatat beberapa transaksi yang mungkin belum tercatat. Bisa juga ketika transaksi terjadi di akhir saat tahap pembuatan laporan keuangan dan masih ada yang tidak sesuai dengan keadaan di akhir periode.

Cara membuat laporan keuangan ini lalu dilanjut dengan membuat jurnal penyesuaian berdasarkan data transaksi tersebut. Jadi, nilai saldo akhir akan mencerminkan nilai saldo yang sebenarnya.

Baca Juga: Laporan Keuangan Interim: Pengertian, Isi, Jenis, dan Cara Menyusun

5. Menyusun neraca lajur

8 Cara Membuat Laporan Keuangan, Penting untuk Perusahaan!ilustrasi grafik (Pexels.com/PhotoMIXLtd)

Menyusun neraca lajur atau kertas kerja dimulai dari data di neraca saldo dan disesuaikan dengan data yang diperoleh dari jurnal penyesuaian. Sehingga nantinya, saldo yang sudah disesuaikan akan terlihat pada kolom neraca saldo yang telah disesuaikan dan menjadi saldo yang akan dilaporkan dalam neraca dan laporan rugi laba.

Baca Juga: Laporan Keuangan Konsolidasi: Pengertian, Manfaat, dan Cara Membuat

6. Membuat laporan keuangan

8 Cara Membuat Laporan Keuangan, Penting untuk Perusahaan!ilustrasi laporan keuangan (pexels.com/mikhail-nilov)

Setelah neraca lajur tersusun, laporan keuangan dapat ditulis dengan rapi sesuai ketentuan atau standar laporan keuangan. Hal ini karena dalam neraca lajur sudah dipisahkan jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam neraca atau laporan rugi laba.

Cara membuat laporan keuangan yang sederhana ini penting kamu lakukan untuk mencerminkan kinerja perusahaan dan sebagai bahan untuk pengambilan kebijakan.

Baca Juga: Margin Laba: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitungnya

7. Membuat jurnal penutup

8 Cara Membuat Laporan Keuangan, Penting untuk Perusahaan!ilustrasi laporan keuangan (pexels.com/Olya Kobruseva)

Setelah membuat laporan keuangan, tugasmu belum selesai. Berikutnya adalah membuat jurnal penutup. Jurnal penutup disusun setelah rekening dalam buku besar sudah disesuaikan.

Ada beberapa dokumen untuk membuat jurnal penutup, yaitu laporan rekening-rekening nominal atau sementara ke rekening laba rugi dan memindahkan saldo laba rugi ke rekening laba tidak dibagi. Lalu, informasi pada jurnal akan dibukukan ke buku besar sesuai rekening yang bersangkutan.

Baca Juga: 10 Prinsip Dasar Akuntansi beserta Penjelasan Lengkapnya

8. Membuat neraca saldo setelah penutupan

8 Cara Membuat Laporan Keuangan, Penting untuk Perusahaan!ilustrasi laporan keuangan (pexels.com/rodnae-prod)

Cara membuat laporan keuangan yang terakhir adalah menyusun neraca saldo setelah penutupan. Cara ini dilakukan untuk mengecek keseimbangan saldo debet dan kredit rekening yang masih terbuka.

Neraca saldo setelah penutupan berisi rekening-rekening nyata, bukan nominal yang sudah ditutup. Akun-akun rekening sebelumnya tidak perlu dimasukkan karena saldo sudah di-nolkan dengan menggunakan jurnal penutup.

Nah, demikianlah 8 cara membuat laporan keuangan perusahaan sederhana yang perlu dipahami. Tujuannya agar keuangan perusahaan bisa rapi dan diketahui secara jelas pemasukan dan pengeluarannya. Selamat mencoba!

Baca Juga: 10 Rekomendasi Aplikasi Laporan Keuangan, Gak Perlu Bingung Ngitung!

Topik:

  • Anata Siregar
  • Bella Manoban
  • Yogama W
  • Yunisda D

Berita Terkini Lainnya