Daftar 46 Istilah dalam Saham, Investor Pemula Wajib Tahu!
Masih banyak investor yang belum memahami istilah ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidak jarang, seseorang yang sering melakukan investasi mengalami kebingungan dengan istilah-istilah yang terdapat di pasar modal, khususnya pada instrumen investasi saham.
Padahal, pemahaman tentang investasi saham di pasar modal sangat penting untuk dipahami sebelum mulai berinvestasi. Hal ini dikarenakan istilah dalam saham akan terus terpakai selama berinvestasi saham.
Berdasarkan laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), terdapat istilah-istilah penting dalam saham yang akan dirangkum dalam artikel ini. Simak, ya!
1. Istilah-istilah dalam saham (bahasa Inggris)
Ada banyak istilah dalam saham yang perlu dipahami oleh setiap investor, terlebih bagi yang baru berkecimpung di dunia investasi saham. Selain itu, sebagian besar istilah berikut merupakan istilah bahasa Inggris yang tidak semua orang bisa langsung memahaminya. Berikut ini istilah dalam saham dan penjelasannya:
1. Annual report
Annual report atau laporan tahunan adalah suatu laporan resmi mengenai keadaan keuangan perusahaan dalam jangka waktu 1 tahun. Laporan ini wajib dilakukan karena laporan ini berisi neraca perusahaan, laporan laba/rugi, dan neraca arus kas.
2. Average down
Merupakan strategi investasi saham, yaitu ketika investor melakukan pembelian saham lagi saat harga saham turun. Tujuannya untuk mendapat harga pembelian yang lebih murah.
3. Average up
Sebuah strategi pembelian saham saat harganya lebih tinggi dibanding harga pembelian sebelumnya. Tujuannya untuk menambah jumlah lot saham investor.
4. Bearish
Istilah yang menggambarkan kondisi pasar saham yang melemah atau turun.
5. Bullish
Istilah dalam saham yang menunjukkan kondisi pasar saham saat menguat atau naik.
6. Breakout
Kondisi ketika harga saham sukses melewati area resistance atau support. Breakout biasanya menjadi momen yang tepat untuk membeli dan menjual saham.
7. Buy back
Buyback saham atau pembelian kembali saham-saham yang telah beredar di publik. Hal ini dilakukan oleh emiten atau perusahaan yang menerbitkan saham tersebut.
8. Capital gain
Keuntungan yang diperoleh karena perbedaan antara harga beli dan harga jual suatu efek disebut dengan capital gain.
9. Capital loss
Kebalikan dari capital gain, capital loss adalah perbedaan antara harga beli dan jual tersebut bersifat negatif atau rugi. Investor menjual saham dengan harga yang lebih rendah dibanding harga beli.
10. Cut loss
Strategi untuk meminimalisasi kerugian dalam berinvestasi saham. Caranya dengan menjual saham yang sedang turun saat harganya juga terus turun.
11. Dividend payout ratio
Perbandingan antara total dividen yang dibayar kepada pemegang saham dan total laba bersih perusahaan. Biasanya perbandingan tersebut disajikan dalam bentuk persentase.
12. Dividend yield
Istilah dalam saham berbentuk rasio yang mengukur tingkat keuntungan dari perusahaan kepada pemegang saham dalam setahun. Rasio ini didapat dari membagi dividen tahunan per saham dengan harga saat ini.
13. Swing trading
Strategi jual beli saham jangka pendek. Tujuannya untuk mendapat keuntungan mingguan, bahkan harian. Investor yang melakukan ini biasanya disebut swing trader.
14. Go public
Sebuah kegiatan penawaran saham atau obligasi perusahaan kepada publik melalui bursa efek.
15. Go private
Istilah bagi perusahaan terbuka yang ingin mengubah statusnya menjadi perusahaan tertutup. Caranya dengan membeli semua saham yang beredar.
16. Growth stock
Istilah untuk saham-saham dari beberapa perusahaan yang memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan. Saham-saham growth stock biasanya diburu oleh para investor dan dijual dengan harga yang lebih tinggi.
17. Window dressing
Fenomena yang menunjukkan adanya tren kenaikan harga saham perusahaan berkapitalisasi yang sering terjadi saat akhir tahun.
18. Listing dan delisting
Listing merupakan proses pencatatan saham perusahaan dalam bursa efek, sehingga bisa diperjualbelikan. Delisting adalah penghapusan emiten di bursa efek, sehingga sahamnya tidak bisa diperjualbelikan lagi.
19. Saham blue chip
Jenis saham dari emiten yang dianggap memiliki kinerja keuangan yang bagus, kapitalisasi pasar besar, sering membagikan dividen, dan menjadi pemimpin pasar di industrinya. Disebut juga saham lapis satu.
20. Saham middle cap atau lapis dua
Jenis saham yang memiliki performa bagus, tetapi dari segi kapitalisasi pasar masih di bawah saham blue chip. Makanya, harganya pun lebih murah.
21. Saham small cap atau lapis tiga
Jenis saham dengan tingkat kapitalisasi pasar rendah, sehingga mudah dimanipulasi. Saham ini juga menyebabkan harganya sangat fluktuatif. Disebut juga saham gorengan.
22. Stock split
Pemecahan harga saham dalam rasio tertentu. Akibatnya, jumlah saham yang beredar meningkat dan harga saham per lembar menurun. Biasanya stock split menjadi aksi korporasi yang dilakukan saat harga saham mencapai titik tertinggi.
23. Suspend
Penghentian sementara perdagangan suatu saham di bursa efek. Penyebabnya bisa beragam, seperti terjadi pelanggaran oleh emiten, harga saham naik atau turun secara tak wajar, dan adanya permintaan dari emiten itu sendiri.