TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Tips Aman Belanja Online, Biar Selamat dari Phising

Awas saldo di dompet digital kamu bisa terkuras!

Ilustrasi Belanja Online/Belanja di e-commerce. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Bagi kamu yang suka berselancar di internet, khususnya belanja online, kamu perlu hati-hati dengan kejahatan phising. Dilansir Cermati, phising bisa membuat saldo di dompet digital kamu terkuras tanpa kamu sadari.

Data-data penting kamu pun bisa dicuri seperti identitas diri berupa KTP, nomor kartu ATM, PIN, password e-commerce dan masih banyak lainnya. Nah, simak sejumlah tips berikut ini ya agar kamu tidak kena phising.

Baca Juga: 7 Fakta Phising dan Malware di Tengah Pandemik COVID-19

1. Jangan mau ditawarkan update data

Ilustrasi Mobile Banking (IDN Times/Helmi Shemi)

Jangan percaya dengan telepon maupun email yang mengaku dari pihak bank ataupun pihak lainnya. Asal tahu saja, bank biasanya selalu menyarankan kamu untuk datang langsung ke cabang untuk melakukan update data. Kalaupun tidak, kamu yang harus melakukan sendiri, tanpa ada campur tangan pihak bank.

Jangan bertindak gegabah dan terburu-buru mengeklik email ataupun link yang ada di dalam email tersebut, termasuk apabila mendapat undangan kalendar. Kamu harus selalu bersikap waspada, khususnya apabila ada email yang meminta informasi pribadi seperti nomor telepon, rekening bank dan lain sebagainya.

2. Waspadai isi survei dengan iming-iming bisa dapat hadiah

IDN Times/ Helmi Shemi

Modus phishing kerap dilakukan dengan mudah melalui internet seperti permintaan survei dengan iming-iming hadiah yang menggiurkan. Kamu perlu waspada bila ada pertanyaan yang sudah menyangkut hal-hal sensitif terkait data keuangan yakni diminta untuk menyebutkan nomor PIN, nomor rekening, nama ibu kandung, hingga kode OTP.

Memang tidak selalu semua survei online itu penipuan, kamu hanya perlu lebih waspada. Pastikan email yang dikirimkan tidak mengandung virus malware, link-link survei juga aman.

Kalau kamu disuruh untuk mengisikan data-data pribadi dan bank yang sifatnya sensitif, jangan mau. Apalagi sampai disuruh mengirimkan sejumlah uang untuk menebus hadiah survei, jangan mau ya!

Baca Juga: Waspada Penipuan! 6 Langkah Mengenali Phising Email yang Berbahaya

3. Awas modus produk murah dan diskon besar

Ilustrasi Diskon (IDN Times/Arief Rahmat)

Modus phishing melalui transaksi online biasanya dijalankan melalui penawaran produk murah, tawaran bisnis, tawaran hadiah dan lainnya. Kamu harus waspada dengan "iklan" yang tak wajar karena bisa jadi 'sasaran' penipuan siber. Berhati-hatilah dengan tawaran iklan (sponsor) di dunia maya karena hal tersebut bisa merugikan kamu kalau sampai data kamu tercuri.

Jangan sampai kamu terjebak ke situs yang mengandung jebakan phising. Pastikan kamu menuliskan dengan benar sebuah situs hingga domainnya. Karena salah domain, meski namanya sama, kamu bisa masuk situs yang salah.

Misalnya nih, belanja online di situs yang belum kamu kenal. Mereka bisa memasang iklan seperti diskon besar-besaran. Nah, kalau sudah bicara barang murah, siapa sih yang tidak tertarik? Bahkan, ada orang yang berpikir kalaupun ditipu nominalnya tidak seberapa.

Kamu perlu tahu, bahwa yang diincar sebenarnya bukan uang, melainkan data pribadi. Jika sampai data kamu bobol, pelaku bisa menggunakan akun bank termasuk kartu kredit untuk transaksi semaunya. Nah, ngeri kan?

4. Pakai password yang kuat

Pixabay/geralt

Jangan lupa untuk ganti kata sandi secara rutin, minimal tiga bulan sekali. Cek semua sandi transaksi digital kamu, mulai dari akun perbankan, akun belanja di e-commerce hingga akun dompet digital.

Kamu juga harus selalu aktifkan verifikasi dua langkah. Misalnya, dari nomor telepon/SMS dan email. Hal ini penting sebab apabila terjadi aktivitas login di perangkat/negara/tempat lain yang mencurigakan, maka Anda akan mendapatkan notifikasinya.

5. Jaga Kerahasiaan OTP dan data pribadi 

Aplikasi Sleman Mart. IDN Times/Paulus Risang

Kamu tidak boleh mengabaikan hal ini. Kode OTP yang masuk melalui SMS / email sifatnya rahasia. Jangan pernah berikan kode OTP kepada siapa pun termasuk pihak-pihak yang mengatasnamakan dari perusahaan tertentu.

Jangan pernah berbagi informasi data diri pribadi kepada siapapun diluar. Jaga data-data pribadi kamu dengan baik seperti username, password, KTP,  NPWP dan lain sebagainya. Termasuk, jangan sembarangan mengirimkan foto KTP, NPWP, kartu debit/kredit dan lain sebagainya via WhatsApp maupun email ke orang/pihak lain.

6. Jangan sembarangan klik link!

techrepublic.com

Waspada dan hindari mengeklik sembarangan link yang terkirim dari email, pesan singkat dari SMS/WhatsApp ataupun dari DM (direct message) media sosial. Berhati-hatilah, sebab ada banyak situs abal-abal hingga akun sosial palsu yang beredar.

Baca Juga: 5 Tips Jitu Belanja Online, Jangan Tertipu Diskon dan Jumlah Pembeli!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya