TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa itu Prinsip Pareto? Ini 5 Keuntungan Menerapkannya saat Berbisnis

80 persen dari hasil dihasilkan oleh 20 persen input

Ilustrasi Teknologi dan Penelitian/Riset (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Dalam berbisnis diperlukan strategi yang bagus demi keberlanjutan usaha. Salah satu strategi yang kerap diterapkan para pelaku usaha adalah prinsip pareto.

Prinsip Pareto berasal dari seorang ekonom Italia, Vilfredo Pareto. Prinsip pareto juga dikenal sebagai aturan 80-20. Artinya, 80 persen dari hasil sebenarnya dihasilkan oleh 20 persen input atau dorongan.

Misalnya, 80 persen hasil usaha berasal dari 20 persen pelanggan. Itulah yang kemudian menjelaskan bahwa fokus penjualan terhadap 20 persen konsumen harus dilakukan. Apresiasi terhadap pelanggan loyal bisa meningkatkan pendapatan.

Berikut 5 keuntungan yang bisa kamu dapatkan jika menerapkan prinsip ini dalam berbisnis.

Baca Juga: Tips Menghadapi Kompetitor saat Kamu Merintis Bisnis

1. Produktivitas meningkat

Ilustrasi WFH (IDN Times/Arief Rahmat)

Prinsip Pareto dikenal efektif untuk membantu perusahaan memfokuskan sumber daya dan upaya untuk efisiensi maksimum. Dengan menggunakan aturan ini, perusahaan dapat fokus pada 20 persen hal penting yang untuk menghasilkan 80 persen.

Jadi, kamu tidak akan buang-buang waktu untuk mengurusi hal sepele. Hasilnya, produktivitas akan meningkat.

Baca Juga: Ingin Bangun Bisnis? Ini 6 Hal yang Harus Kamu Miliki agar Sukses

2. Keuntungan akan meningkat

Ilustrasi Sistem. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jika perusahaan berhasil mengidentifikasi area bisnis yang mendatangkan hasil maksimal, keuntungan perusahaan akan meningkat. Perusahaan bisa lebih efisien dan mempersempit fokus. Imbasnya, profitabilitas atau keuntungan akan semakin tinggi.

3. Wilayah pemasaran dapat diperluas

Ilustrasi rapat virtual. (IDN Times/Arief Rahmat)

Perusahaan juga dapat memperluas wilayah pemasaran dan mengoptimalkan strategi untuk menarik konsumen. Hal yang sama juga berlaku untuk newsletter dan iklan pemasaran. Saat mengirim newsletter, sebagian besar audiens mungkin hanya memproses dan membaca 20 persen pesan, apalagi jika pesannya panjang.

4. Membantu mengidentifikasi masalah

Ilustrasi Penelitian/Riset (IDN Times/Aditya Pratama)

Prinsip 20/80 juga dapat membantu kamu menentukan alasan mengapa sebuah tim tidak produktif atau mengalami human error. Pimpinan perusahaan dapat menggunakan menggunakan aturan 20/80 untuk menemukan 20 persen alasan mengapa tim dalam perusahaan tidak produktif.

Baca Juga: Kisah Bingka Kentang dan Bisnis Juraida yang Hidup Kembali

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya