Imbal Hasil Obligasi AS Meningkat, Rupiah Tertekan Lawan Dolar AS
Rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.050-Rp14.130
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka melemah. Dikutip dari Bloomberg pukul 09.56 WIB, mata uang Garuda dibuka di level Rp14.215 per dolar AS. Melemah 0,94 persen. Pada perdagangan kemarin, rupiah ditutup melemah di level Rp14.018.
Seperti apa sentimen yang diperkirakan akan mempengaruhi pergerakan rupiah sepanjang hari ini?
Baca Juga: Vaksinasi Global Bikin Optimistis, Rupiah Menguat di Level Rp14.073
1. Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS meningkat
Menurut Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra, pelemahan rupiah terhadap dolar AS hari ini imbas naiknya tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS, terutama tenor jangka panjang. Untuk tenor 10 tahun, yield menembus level 1,56 persem kemarin.
"Hari ini masih yield bertahan di kisaran 1,50 persen," ujar Ariston kepada IDN Times.
Baca Juga: Vaksinasi Global Bikin Optimistis, Rupiah Menguat di Level Rp14.073
Ariston mengatakan, kenaikan yield obligasi jangka panjang ini didukung oleh outlook pemulihan ekonomi dan kenaikan inflasi di AS. Naiknya yield obligasi pemerintah AS ini membuat dolar AS lebih menarik.
"Potensi pergerakan rupiah hari ini di kisaran Rp14.050-Rp14.130," katanya.
Baca Juga: Rupiah Selasa 23 Februari Menguat di Level Rp14.110