Imbas COVID-19, Penggunaan Aplikasi Fintech Meningkat hingga 88 Persen
Super-apps menjadi tren utama dalam industri seluler
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 dinilai signifikan mengakselerasi pertumbuhan eksponensial aplikasi fintech pada 2020. Hal itu berdasarkan Laporan Keuangan Seluler 2020 yang diluncurkan Adjust, platform pemasaran aplikasi global dan Apptopia, penyedia informasi aplikasi.
Laporan keuangan seluler global memanfaatkan data internal dari Adjust dan Apptopia sejak 1 Januari 2020 hingga 30 Juni 2020, membandingkan dengan data untuk periode yang sama pada 2019. Laporan ini menganalisis lebih dari 270 aplikasi keuangan— termasuk sub-kategori perbankan, pembayaran, dan investasi—di Amerika Serikat, Rusia, Ukraina, Turki, Brasil, Jerman, Inggris, Jepang, dan Argentina.
Laporan tersebut fokus pada pertumbuhan tingkat instalasi dan jumlah sesi, berapa banyak waktu yang dihabiskan pengguna untuk menggunakan aplikasi, dan tingkat retensi untuk kategori ini.
Baca Juga: 5 Lowongan Kerja di Perusahaan Fintech, Ada LinkAja hingga GoPay!
1. Penggunaan aplikasi investasi meningkat 88 persen
Laporan tersebut menyebutkan kegiatan dalam aplikasi investasi meningkat pesat. Pertumbuhannya mencapai 88 persen dalam rata-rata jumlah sesi per hari pada Januari-Juni 2020. Pengguna dapat menjual dan membeli saham secara langsung dari telepon seluler mereka.
Aplikasi yang ditawarkan platform trading seperti Acorns, Gatsby, dan Stash membuat investasi menjadi demokratis dengan membuatnya lebih mudah diakses. Di tingkat global, aplikasi investasi adalah kategori dengan tingkat pertumbuhan tercepat kedua yang dilacak Adjust pada 2020, mengalahkan kategori populer lainnya seperti game kasual dan hiperkasual.
Baca Juga: Biar Gak Tertipu Pinjam Uang di Fintech Abal-abal, Ikuti 4 Langkah Ini